Fifteen

3.8K 424 230
                                    

Happy Reading👑

¤¤¤

Chanyeol masih terdiam ditemani sang kekasih. Semuanya telah keluar dari apartement menyisakan mereka berdua. Pikiran Chanyeol berkecamuk, ia baru menyadari apa yang baru saja ia lakukan pada Baekhyun.

"Chanyeol, ada apa denganmu?" tanya Seulgi dengan lembut.

Chanyeol menghela nafasnya. "Aku rasa aku terlalu kasar pada Baekhyun," ucap Chanyeol.

Seulgi memegang bahu Chanyeol. "Itu tidak kasar. Lihat apa yang temanmu lakukan padaku," Seulgi menunjukkan tangannya yang kini sudah tertutup perban. "Ini lebih menyakitkan kau tau? Bagaimana jika darah tadi yang aku keluarkan banyak hingga akhirnya aku kekurangan darah? Tadi hanya tamparan, tidak menyakitkan. Temanmu saja yang berlebihan," ujar Seulgi.

Chanyeol menatap tangan Seulgi. Ia melirik Seulgi sekilas. "Apa itu masih sakit?" tanya Chanyeol.

Seulgi menggeleng. "Tidak terlalu, terima kasih sudah mengobatinya," jawab Seulgi diakhir kecupan pada pipi Chanyeol.

Keadaan kembali hening untuk beberapa menit. Entah mengapa Chanyeol merasa bersalah pada Baekhyun. Pikiran Chanyeol saat ini, Baekhyun salah mengapa ia yang merasa bersalah?

"Chanyeol," Chanyeol hanya menoleh ketika Seulgi memanggilnya. "Aku rasa temanmu tidak menyukaiku," ucap Seulgi sembari menunduk.

"Mengapa berfikir seperti itu?"

"Entahlah, kau bisa tanyakan saja pada temanmu,"

"Lalu bagaimana denganmu?" Seulgi lantas menoleh pada Chanyeol dengan tatapan bertanya-tanya. "Maksudmu?" tanya Seulgi.

"Kau terlihat tidak suka dengan teman-temanku terutama Baekhyun," ucap Chanyeol dengan tenang.

Seulgi terlihat sedikit panik mendengarnya. "T-Tidak. Mengapa kau berfikir seperti itu?"  tanya Seulgi gelagapan. Chanyeol hanya mengedikkan bahunya sembari menggeleng sebagai jawaban. Seulgi menghela nafasnya, ia pikir Chanyeol tidak akan percaya padanya.

Sedangkan kini Sehun dan Baekhyun sudah berada di Neo Cafe. Sehun yang mengantar Baekhyun ke tempat bekerja. Setelah Chanyeol dengan beraninya menampar Baekhyun, Sehun sama sekali tidak memperbolehkan Chanyeol mendekati Baekhyun.

Sehun benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikir dari seorang Park Chanyeol. Apa yang semua Baekhyun lakukan selama ini tampak abu-abu hingga Chanyeol benar-benar tidak menyadarinya? Bahkan hanya karena sebuah goresan saja Chanyeol berani membalasnya dengan tamparan.

Sebenarnya Sehun melihat bahwa itu memang bukan kesalahan Baekhyun. Sehun melihat Seulgi dan Baekhyun saling berebut pisau, dan Sehun tersentak ketika Seulgi tanpa sengaja menggores punggung tangannya sendiri.

Sehun benar-benar terkejut ketika mendengar cerita palsu dari Seulgi. Melihat Chanyeol menampar Baekhyun saja membuatnya marah, ditambah dengan kebohongan Seulgi. Sehun benar-benar tidak tahan berada di apartement itu.

Jika berfikir Sehun menyukai Baekhyun itu sebuah kesalahan. Dari awal Sehun menganggap Baekhyun layaknya adiknya sendiri tidak lebih. Sehun tidak pernah memiliki perasaan lebih pada Baekhyun.

"Minumlah," Baekhyun meletakan kopi hangat dimeja Sehun. Lelaki mungil itu kemudian duduk dihadapan Sehun. Ia mengusap lembut punggung tangan Sehun. "Sudahlah Sehun. Lupakan ya?" ucap Baekhyun dengan lembut.

POSSESSIVE FRIEND || CHANBAEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang