H4

868 156 14
                                    

Untuk menadai Lockdown di wilayahku...

Selamat membaca

  

Chanhee memakan roti melonnya dengan raut bahagia. Akhirnya setelah 2 hari dia bisa makan juga meskipun hanya roti saja. Namun kesenangannya tiba-tiba hancur, bukan karena rotinya yang sudah habis, tapi karena telpon dari Hyunjae.

"Ha--'

'Ke kamarku sekarang. Lantai 8 nomer 801.'

Pip

"Selalu saja! Apa dia pikir aku ini orang yang bisa dia perlakukan semaunya hah?! Lihat saja, aku tidak akan menuruti permintaan mu." Ucap Chanhee penuh emosi.

     

Namun Chanhee harus kembali menjilat ludahnya sendiri karena saat ini ia sudah berada di depan kamar pria itu.

"Tidak! Mengapa kau membawaku ke sini kaki?! Ish!"

Cklek

"Masuklah."

"Aku tidak mau!"

"Aku tidak memintamu, tapi memerintahmu."

Sreett

Tangan Chanhee ditarik masuk oleh Hyunjae, sehingga kini Chanhee berada di dalam kamar pria itu.

Saat melihat kondisi kamar Hyunjae, Chanhee jadi sedikit iri. Bagaimana mungkin dia, Lee Hyunjae, yang hanya seorang diri itu memesan sebuah presidential suite room. Chanhee bahkan yakin jika harga kamar Hyunjae lebih mahal dibandingkan seluruh kamar yang karyawannya tempati.

"Tenang saja, aku tidak akan memasukkannya kedalam pengeluaran perusahaan."

'Sudah seharusnya sialan!'

"Duduk." Chanhee sebenarnya ingin memukul kepala pria itu, namun yang ia lakukan malah sebaliknya. Ia menuruti perintah Hyunjae untuk duduk, ia pun duduk disalah satu sofa di ruang tamu kamar tersebut.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Hyunjae datar.

"D-duduk?" Ucap Chanhee dengan senyum kikuknya.

"Kau tidak lihat aku membuka pintu kamar? Duduk di ranjangku."

"Y-ya?" Chanhee pun segera bangkit dari duduknya dan berjalan masuk ke kamar Hyunjae dan duduk di pinggir ranjang seperti yang Hyunjae inginkan.

Hyunjae pun mengambil posisi yang tak jauh dari Chanhee. Pria itu duduk di samping Chanhee dengan jarak yang cukup dekat. Jujur saja Chanhee sedikit gugup karena mereka tidak pernah sedekat ini sebelumnya.

Chanhee merasakan tangan besar Hyunjae yang tengah mengusap-usap kepalanya penuh kasih sayang. Wajah Chanhee jadi memerah.

Tiba-tiba Hyunjae memajukan wajahnya ke arah Chanhee, Chanhee yang terkejut pun reflek mendorong dada Hyunjae untuk menjauh.

"Kenapa? Kau tak suka?" Tanya Hyunjae marah.

"Aku hanya--"

"Keluar!"

"Y-ya?"

"Keluar dari kamarku sekarang!"

Chanhee melotot horor. Baru saja pria itu bersikap lembut padanya, kenapa sekarang dia kembali ke wujud aslinya? Apa Hyunjae memiliki kepribadian ganda? Atau jangan-jangan pria itu ternyata keturunan iblis?

Chanhee yang terlanjur kecewa pun segera pergi dari kamar Hyunjae dan kembali ke kamarnya.

Sebenarnya dia hanya sedikit terkejut dengan tindakan tiba-tiba Hyunjae. Mereka bahkan tidak pernah bergandengan tangan tapi mengapa Hyunjae tiba-tiba jadi ingin menciumnya?

'Semakin lama dipikirkan pria itu memang tidak cocok untukku.'

    

Chanhee kembali ke kamarnya dengan hati sesak. Mau dipikirkan ribuan kalipun hasilnya tetap sama. Chanhee memang tidak pernah pantas dengan Hyunjae. Dan untuk sekian kalinya Chanhee menyesali keputusannya untuk menerima Hyunjae.

Dengan menahan sesak di dada dan juga sakit di perutnya, Chanhee pun memaksakan diri untuk tidur.

   

Meskipun sudah memaksakan diri untuk tidur selama berjam-jam lamanya, nyatanya keadaan Chanhee jauh dari kata mengantuk. Buliran keringat dingin memenuhi kening juga pelipisnya.

Sakit perutnya tak kunjung hilang, padahal Chanhee sudah meminum obat maagnya sejam lalu.

'Sialan sekali! Mengapa aku harus sakit di saat-saat seperti ini? Orang-orang pasti akan merasa disusahkan olehku.'

Chanhee mendengar pintu kamar mandi yang terbuka. Ah, sepertinya Jungwoo sudah selesai mandi, terbukti dari aroma sabun hotel yang menguar di sekitar kamar.

"Choi Chanhee. Kau sudah bangun?"

"Ya." Chanhee menjawab dengan suara seraknya. Tenggorokannya benar-benar kering.

"Kalau begitu mandilah. Kita harus berangkat sejam lagi."

"Baiklah."

    

Tbc

Note:

Chapnya masih pendek yakk.

See you....

    

[REPUBLISH] HARDER || MILNEW versTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang