H10

881 145 25
                                    

Chanhee sudah berusaha mengambil rute sejauh mungkin untuk masuk ke dalam gedung kantornya, namun tampaknya pria tinggi itu sudah menyadari kehadirannya lebih dulu. Pria itu menghampiri Chanhee yang sudah berjalan semakin jauh dari pintu utama.

"Adik kesayanganku! Kau semakin chubby saja selama aku pergi. Tidak merindukan kakak tercintamu ini?" Dan dengan tanpa malunya pria itu berbicara keras sehingga menarik perhatian para karyawan yang akan masuk ke dalam gedung.

"Bukankah kita setuju untuk saling tidak mengenal saat di kantor?" Bisik Chanhee sambil memperhatikan suasana di sekitar. Dia jadi menyesal karena sudah pernah menyebutkan nama pria ini sebagai salah satu pria idamannya.

"Aku dengar salah satu karyawan mengerjaimu jumat kemarin, jadi mulai sekarang biarkan pria tampan ini melindungimu. Oke adik kecil?"

Chanhee segera menurunkan tangan pria yang ingin menyentuh kepalanya itu. "Tinggiku 172cm dan usiaku sudah 24 tahun. Bukankah aneh jika kau menyebutku adik kecil?"

Pria itu memajukan bibirnya dan menggeleng dengan cara yang paling menjijikan menurut Chanhee. 'Jika saja dia bukan wakil direktur, sudah ku pukul kepalanya. Ah sial! Aku jadi ingin memuntahkan sarapanku.'

"Tinggimu 7 cm lebih pendek dariku. Aku juga 2 tahun lebih tua darimu. Jadi kau tetap adik kecil untukku." Chanhee hanya tertawa pelan agar pria ini bisa segera menjauh darinya.

"Baiklah, kakak tersayangku... bisakah aku masuk ke dalam sana? Jika terlambat absen gajiku akan dipotong, dan aku tidak mau hal itu terjadi."

"Tentu saja. Ayo kita masuk." Ujar pria tersebut sambil menarik lengan Chanhee. Dengan sigap Chanhee pun segera melepas cengkraman pria itu.

"Tidak apa-apa! Tidak akan ada yang cemburu adikku sayang."

"Jika kau terus bersikap menjijikan seperti ini, aku mungkin akan benar-benar memukul kepalamu, Kak!" Chanhee menunjukkan deretan gigi putihnya pada pria itu, namun pria itu memiliki level kegilaan yang jauh di atas Chanhee, jadi ancaman Chanhee tidak akan berpengaruh apapun padanya.

"Apakah kalian akan terus bermesraan seperti ini? Carilah tempat yang lebih sepi, jangan menghalangi jalan orang lain." Chanhee melotot horor saat melihat Hyunjae dan juga kakaknya yang ternyata sudah berdiri tepat di belakang mereka.

"Selamat pagi direktur Lee. Selamat pagi juga manager Choi." Ucap pria itu dengan senyum lebar yang terlukis di bibir tebalnya. Sedangkan Chanhee memanfaatkan kesempatan itu untuk melepaskan jemari panjang si pria dari lengannya.

"Kalian berkencan?" Tanya Yuna.

"Aku dan Chanhee? Hahahaha..." Chanhee pun ikut tertawa bersama pria itu. Sungguh lucu pertanyaan itu.

"Pacarku sedang bekerja di luar sana. Dan dia jauh lebih manis dari anak kecil ini." Sambung pria itu yang langsung mendapat sikutan manis di perutnya. Manis, karena sikutan Chanhee tidak terasa sakit sama sekali.

"Aku tidak peduli. Minggir!" Seru Hyunjae ketus yang membuat Chanhee dan sang wakil bergeser memberikan jalan.

"Kami duluan Sunwoo." Ucap Yuna lalu menyusul Hyunjae ke arah lift.

"Sepertinya direktur sedang badmood." Lirih Sunwoo.

"Memangnya kapan dia tidak badmood?" Balas Chanhee yang mendapatkan anggukan pasti dari Sunwoo.

     



Chanhee benar-benar risih dengan sikap berlebihan Sunwoo selama seminggu ini. Tentu saja karena hal itu membuat orang-orang semakin sering mencibirnya. Dan sekarang dia tidak hanya dicap sebagai karyawan yang masuk lewat jalur belakang, tapi juga sebagai kekasih Kim Sunwoo si wakil direktur.

[REPUBLISH] HARDER || MILNEW versTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang