Lee Jeno dan Lee Jaeno adalah sepasang kembar yang terjalin hubungan rahasia. Tak ada yang tahu bahwa si kembar sebenarnya menyayangi satu sama lain melebihi kasih sayang sesama saudara.
. . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Jeno as Police man
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Jaeno as Teacher (20 minutes late than Jeno so he calls him 'Mas')
. . . .
Suara pintu terbuka mengagetkan seseorang yang sedang mengamati televisi didepannya. Ia menoleh saat pintu apartemennya terbuka dan menampilkan pria tampan dengan balutan seragam polisi nya.
"Loh adek belum tidur?" tanya Jeno saat memasuki apartemen yang ditinggali oleh ia dan adiknya. Ia segera berjalan kepada Jaeno dan memberi kecupan lembut di bibir.
"Adek sengaja nunggu Mas, Mas nggak lupa kan?" jawabnya sembari menyeringai. Jeno tau apa yang adiknya bicarakan dan langsung menggendongnya menuju kamar mereka berdua.
Sesampainya di kamar Jeno langsung membaringkan adik kembarnya dan melahap bibir merah muda miliknya. Rasanya sangat manis dan memabukkan -menurut Jeno- sehingga ia tak pernah bosan untuk menyesapnya setiap saat.
Di sisi lain Jaeno terlihat kewalahan dengan permainan lidah sang dominan. Wajahnya terasa panas dan hatinya berdetak kencang saat saudara kembarnya terus menerus menyesap dan menggigit bibirnya.
Setelah ciuman panas itu berakhir Jeno tidak membiarkan adiknya untuk beristirahat dan langsung menelanjanginya. Memperlihatkan tubuh seksi dan mulus milik adiknya. Ia menjilat dan menyesap puting susu milik adiknya dengan satu tangan meraba perut Jaeno yang mulai terbentuk -walau tidak se sempurna milik Jeno-.
"Nnghh m-mas!" Jaeno mendesah saat putingnya dihisap dan digigit kuat oleh Jeno. Ia pernah berkata bahwa putingnya adalah bagian paling sensitif miliknya. Mulai saat itu Jeno tidak pernah absen untuk mencicipi puting susunya.
Sembari mulutnya sibuk dengan puting susu Jaeno. Tangan Jeno dengan cepat membuka celana nya dan mengocok penisnya pelan. Lalu membuka kaki Jaeno lebar-lebar memerlihatkan selangkangan Jaeno yang indah dengan lubang kecil berwarna merah muda.
Ia memasukkan jari tengahnya kedalam lubang Jaeno dan mulai melakukan gerakan maju-mundur agar tidak terasa sakit saat dimasukkan penisnya.
"Anghh mas p-pelanhh..." Jaeno mendesah saat lubangnya terisi oleh sesuatu dan membuatnya merasakan kenikmatan. Ia rindu di manja oleh saudara kembarnya setelah berhari-hari di beri lembur.
Jeno menyudahi kegiatan menyusunya dan membalikkan badan Jaeno. Memperlihatkan bokong yang sintal dan juga putih. Ia menamparnya keras-keras untuk memberikan bercak kemerahan di bokong Jaeno.
Jeno pun mengeluarkan jarinya dari lubang milik Jaeno dan meludahi penisnya sebagai pengganti lubricator. Lalu memasukannya kedalam lubang Jaeno dengan sekali hentak.
"AHHH!! M-mas pelan nghh..."
"Ahh fuck you're so tight honey". Jeno menampar bokong Jaeno sekali lagi sebelum bergerak perlahan.
"Nnhh s-so good..." Pikiran Jaeno mulai kabur saat menerima kenikmatan yang diberikan oleh Jeno.
"F-fuck me harder daddyh~" Mendengar kalimat itu Jeno semakin merasa bersemangat dan menggepur lubang Jaeno tanpa belas kasihan. Sedangkan sang submisif terus mengeluarkan desahan keenakan akibat perlakuan dari sang Dominan.
Mereka mulai mengubah permainan mereka menjadi lebih kasar dan panas. Jeno mempercepat gerakannya sembari memainkan puting susu Jaeno dengan kedua tangannya sedangkan Jaeno terus mendesahkan nama saudara kembarnya dengan keras.
"Nyaahh! R-right there daddy aahhnn!" Desahnya semakin menggila saat penis Jeno menyentuh Gspot miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"You like it hm? Show me how slutty you are!" Jeno menjilat telinga Jaeno dan membisikkan kalimat-kalimat panas. Membuat Jaeno semakin menggelinjang kenikmatan.
"Ngghhh daddyhh i-i want to cumh...!" Jaeno merasakan orgasme nya terlebih dahulu tanpa di sentuh sama sekali. Permainan Jeno selalu bisa membuatnya tergila-gila.
"Ohh fuck yeah baby... You want me to cum inside hm? You want me to breed you?" Jeno terus menggempur lubang milik Jaeno yang sudah mulai becek dan mempercepat gerakannya saat ia hampir mencapai pelepasannya.
"A-ahhhhh yes daddy p-please cum inside me! I want you to breed me so badly unghh!!"
"Fuck ngghhh!!" Jeno pun mengeluarkan pelepasannya di dalam lubang Jaeno dan mencium Jaeno dengan ganas.
Jeno membiarkan Jaeno untuk istirahat selama beberapa menit -tetap dalam posisi seperti itu- Lalu melanjutkan menggempur lubangnya sampai pagi dengan berganti-ganti cara. Apapun cara yang dilakukan Jeno, selalu membuat Jaeno mendesahkan namanya keras-keras dan menyadarkan dirinya bahwa ia adalah milik saudara kembarnya.
