Who are You

3 1 0
                                    

"Neo..nuguya?" tanya Rae In saat Joon Hee duduk disofa sendirian.

"Na? Aku pemilik rumah ini, kau sendiri siapa? Kenapa kenal sama Jae ho hyung?" ucap Joon Hee.

"Hyung? Jae Ho oppa arayo? Na, dongsaengi" sahut Rae In menjelaskan.

"Dongsaeng? Neo...Rae In-ssi?" tebak Joon Hee.

Rae In mengangguk. "Em...neoneun?"

"Joon Hee...Park Joon Hee"

"Joon Hee?! Kenapa Jae Ho oppa bilang tidak bisa melihatmu tadi? Apa kalian bertengkar?" mata Rae In berkedip lucu, ia akan seperti itu jika penasaran akan sesuatu.

Joon Hee mengalihkan pandangannya, ia sedikit terpana melihat Rae In. Ia menggelengkan kepalanya, "Ani...nado mulla. Semua orang yang aku ajak bicara tidak pernah menghiraukanku, mereka menganggapku tidak ada. Tubuhku juga aneh akhir-akhir ini seperti bayangan saja, semua barang tembus dan aku tidak bisa menyentuhnya" jelasnya bingung sebenarnya apa yang ia alami.

"Isanghae? Jamkkanman" ucap Rae In berlari menuju kamarnya mengambil kaca. Ia meletakkan kaca ke wajah Joon Hee yang terjadi adalah tidak adanya bayangan wajah Joon Hee di cermin itu. "Sasil...reun neo...mwon..tae?" tanya Rae In terkejut karena apa yang ia ingin pastikan benar-benar terjadi.

"Nan saramiya..." ucap Join Hee.

"Ani, neon saram aniya...kau itu...seperti arwah" kata Rae In terbata-bata.

"Ne?" Joon Hee terkejut mendengar pernyataan Rae In. "Neo micheoseo?" bentaknya marah dikatai arwah oleh Rae In. "Na saramiya....saram, aro?"

"Ani, neo saram aniya..." tukas Rae In sambil menggelengkan kepalanya.

"SARAM!!!!" seru Joon Hee seakan ingin mengguncang tubuh Rae In tapi dia tidak berhasil. Joon Hee berusaha menyentuh tubuh Rae In tapi usahanya sia-sia saja.

Rae In yang melihat tubuh Joon Hee menembus melewati tubuhnya, benar-benar terkejut. Ia benar-benar melihat arwah kali ini.

"Neon...." Rae In tak mampu berkata-kata lagi, ia benar-benar shock sekarang. Joon Hee juga tak kuasa mengetahui kebenarannya kalau dia benar-benar arwah. "Mustahil, kenapa aku bisa melihatmu sekarang?" tanya Rae In masih tak percaya dirinya mampu melihat sosok Joon Hee.

"Nado mulla" sahut Joon Hee dalam kebingungannya. "Kalau aku arwah, berarti aku sudah meninggal?"

"Eum...wae ireokke?" ucap Rae In bingung. "Ah...Mulla...mulla..."ucap Rae In masa bodoh ia menaiki tangga menuju kamarnya.

"Yaa...eoddikka?" tanya Joon Hee mengikutinya.

"Aku pasti bermimpi, aku tidak mendengar apapun. Rae In-a ireona, lebih baik kembali ke kamar dan segeralah bangun" ucapnya dalam kebingungan.

Rae In memasuki kamarnya dan membaringkan tubuhnya ke tempat tidur. Tetapi tiba-tiba Joon Hee masuk dan marah-marah kepadanya. "Yaa...apa yang kau lakukan di sini? Ini kamarku" ucapnya marah.

Rae In yang sudah menutup matanya kini membuka matanya lagi. "Yaa...sekarang ini, ini kamarku. Kau kan arwah, kau tidak mungkin tidur. Jadi selamat malam, jangan menggangguku lagi" ucapnya kesal sambil menutupi kepalanya dengan selimut.

Joon Hee hanya bisa pasrah, karena dia tak berdaya melawannya. Ia juga tidak bisa menyentuhnya. "Andai aku bisa menyentuhmu, awas saja. Seenaknya, memakai tempat tidurku". Joon Hee kemudian terpaksa tidur di sofa.

* * *

Sorry too long...but silahkan dibaca readers tercinta. Menerima seala macam percurhatan....GodBless

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

21 Day's I Can'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang