Samu Sumu Another Trouble (2)

1.6K 107 16
                                    

Part 2!
.
.
.
Salah seorang teman di kelas, perempuan yang paling senior urusan percintaan, pernah bilang bahwa sex tidak seperti di film dewasa.

Aku sendiri tidak paham maksudnya sampai dengan kemarin aku merasakannya langsung. Terlebih sex pertamaku mungkin sedikit berbeda dari kebanyakan gadis di luaran sana. Entah untung, entah buntung.  Sex pertamaku justru terjadi di kamar kembar Miya yang sedari kecil telah bersahabat denganku.

"Jalanmu lucu," tawa Atsumu.

Aku menggerutu. Tatapan tajamku justru dibalas dengan tawa yang lebih keras.

"Kalian tak ada perasaan," desisku.

"He? Kenapa aku juga kena?" ujar Osamu tak terima dengan pernyataanku barusan.

Aroma menggoda menguar dari pancake yang dimasak Osamu.  Letak dapur dan meja makan yang hanya berbatas counter tipis setinggi 1,2 m membuat Osamu bisa melihat dan mendengar jelas segala yang terjadi barusan.

"Pinggangku sakit," keluhku.

"Oya? Oya? Apa Tuan Putri ingin makan di kasur saja?" goda Atsumu.

Makan di kasur? Tidak! Tidak!

Tadi pagi saja, kalau tidak dihentikan Osamu, mungkin Atsumu sudah akan menerkamku tanpa ampun. Untung saja Osamu ingat mereka belum beli kondom tambahan.

Kembali ke kasur sama saja artinya dengan naik ke atas piring serigala.

"Aku bisa makan di meja makan," ucapku.

Osamu meletakkan dua piring pancake. Satu di hapadanku dan satu di hadapannya.

"Mana jatahku?" rengek Atsumu.

"Ambil sendiri, Sialan!" balas Osamu melempar lap makan ke muka Atsumu.

"Ih ga adil," protes Atsumu.

Aku duduk dengan nafsu makan tak tertahankan. Perutku keroncongan. Makanan di depanku sangat menggoda. Tanpa sadar aku menghabiskan pancakeku dengan sangat cepat.

"Tuan Putri kita kelaparan," usil Atsumu.

Aku segera menuju wastafel dan mencuci piringku. Setelah mengeringkan tangan, dengan jalan yang kata Atsumu aneh, aku kembali ke kamarku dan mengunci pintu.

Karena merasa sudah aman, aku pun tertidur. Untung saja hari ini hari libur.
.
.
.
Telah tengah hari saat aku terbangun. Ketukan keras terdengar di pintu.

"Oi, kau masih tidur?" teriak Osamu.

"Dia tidur kelamaan. Jangan-jangan ada kenapa napa," ucap Atsumu.

"Kenapa napa apa sih? Paling kecapean," timpal Osamu.

"Tapi kan kemarin malam hanya satu ronde," balas Atsumu.

"Punyaku kan mantap," Osamu terdengar menyombongkan diri.

Mau tak mau aku bersemu merah mendengar percakapan kembar Miya di depan pintu.

"Mana kondom yang kamu beli?" tanya Atsumu memutuskan mengabaikan perkataan Osamu barusan.

"Ini."

"Satu kotak isi berapa?"

"Biasanya 5"

"Cukup emang? Kenapa ga beli 2 kotak?"

Kembar Miya sialan, gerutuku dalam hati.
.
.
.
Aku kembali tertidur. Kali ini aku tersintak karena merasakan kasur yang bergoyang.

"Kau tak apa?" tanya Osamu.

Ada Osamu dan Atsumu di depanku. Loh? Bukannya aku sudah mengunci pintu?

"Kau tidur hampir seharian. Kami khawatir, jadi kami pakai kunci serap di kamar Mama," jelas Osamu paham dengan raut bingung di wajahku.

Hot Lemonade [Anime]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang