Line
(eress ciiimuuul👈👉) 15.35
(jangan marahan doong👌) 15.35
(iyaa tau kok aku salah✌) 15.36
(mianhae eonniee, naneun salahaeyo🙏) 15.36
(Bales doong, biar ga pusing💆)
Telepon
Tidak Terjawab (15.38)
Tidak Terjawab (15.39)
Tidak Terjawab (15.40)
Sudah sejak istirahat pertama selesai sampai jam pulang Terresa masih saja diam tanpa mengajak Azira ngobrol, tidak enak hati? Tentu saja Azira berpikir seperti itu, yahh..you know lah ya kalo antara sahabat ada rahasia-rahasia--an gitu pasti gasuka apalagi rahasianya orang lain dulu yang tau bukan dia yang tau.Yang jadi masalah Azira sekarang bahkan darimana Holly seorang yang dia anggap rivalnya tau kalau Azira dijodohkan. Memang seorang seperti Holly seenak jidatnya saja suka menyebarkan fakta menyakitkan tentang Azira bisa dikatakan dia itu seperti dispatch KW dan Azira berperan sebagai aktris yang terlibat skandal.
Sekarang dia harus mencerna perkataan mentah-mentah yang keluar dari moncong-nya Holly, benar! Iya harus berhati-hati mulai sekarang. Tapi dia, Kak Stella, dan yang pasti Kak Arin nggak bakal ngasik tau apa-apa, entah dari manakah si-Holly itu tau infonya.
Si Terresa sahabatnya sendiri sekarang sedang apa ya? Itu saja kata-kata yang muncul di pikiran Azira. Iya tak bisa diam sejak tadi berjalan mondar mandir kesana kemari mencari alamat, eh!. Okeh sekarang bukan waktunya untuk mengigau. Ia harus mencari cara. Menemui orang yang bersangkutan langsung.
"Kira-kira aku diusir ga ya?" setelah berpikir cukup panjang Azira memantapkan hatinya untuk pergi menemui Terresa.
Seusai turun dari angkot Azira kebetulan melihat Terresa menyirami tanaman di halaman depan rumahnya. Azira berjalan mengendap-endap layaknya pencuri hati untuk mencuri hati nona yang sedang berkabung ditinggalkan seorang kosasih. Salah dong! Yang benar untuk mencuri hati biar dapet permohonan maafnya--Terresa.
"Waduh ketahuan kan, lagian govlok banget si aku udah tau gerbangnya kebuka, dia di halaman otomatis ya ketahuan ogeb bener dah."
"Ngapain berdiri disitu!" teriak Terresa.
"Eh ada Erreess, anuu aku mo minta makan--" sahut nada manja Azira yang dibuat-buat ala aegyo demi mendapat perhatian sahabat karibnya. Kalau kalian melihat kondisi Azira saat ini pasti ingin muntah pelangi begitu juga dengan Terresa sekarang menatapnya dengan wajah bengis ala mama kejam koriyah.
"Eh engga mau minta maaf gitu m-maksudnya." lanjut nada Azira yang terbata-bata. Sungguh Azira saat ini dalam mode Crisis-Brain-Of-Speech, singkatnya GAGAP.
Tak mau berhenti sampai disitu Terresa segera menyemprotkan selang yang Ia genggam ke wajah Azira saking kesalnya terhadap Azira, biar saja biar kapok katanya. Jika kalian melihat adegan ini yang seharusnya dua sahabat yang yang nampak bahagia berkat saling semprot selang air lalu berlari kesana kemari dan tertawa. Maka kalian salah mereka kebalikannya.
"Saya anak salah apaa. Anak saya sal- saya salah apaa?" rintih suara melas Azira menahan tangis yang dibuat-buat biar dikira nangis beneran.
"Ampuunn, udah njiiir basah semua nih bajuku, gabawa baju gantii elaah."

KAMU SEDANG MEMBACA
"HIT IT OFF" [ON GOING]
Teen FictionDia itu selalu hadir disisiku namun tidak di hatiku - A