Kupikir
Kupikir, akan sampai sepucuk penantian ini untukmu yang kukirimkan lewat air hujan, namun ternyata-- ditempatmu sama sekali tidak turun hujan. Lalu, aku melihat semua itu mengering, sebelum sampai pada tujuan.
Kupikir, kau akan menerima setangkup rindu yang ku anginkan lewat sejuknya udara, namun ternyata-- ditempatmu terik sedang melolong, tiada pula kau dapati semilir angin yang mendekapmu dengan begitu hati-hati. Lalu, aku melihat semua itu menguap, bersama aku yang ditorehkan kecewa.
Kupikir,
Kupikir,
Kupikir,Namun ternyata, ditempatmu tidak.
Ada banyak hal yang kupikir akan bisa, namun ternyata sebelum mulai-- semua itu binasa.Bukan hanya darimu, bahkan aku melihat penolakan-penolakan itu dari semesta:))
Lantas bagaimana aku akan mengatakan ini selesai, bila kau masih membiarkan harapku berporos dikelopak matamu?
Aku; yang tak tahu diri | 01.09 am
KAMU SEDANG MEMBACA
lapAKsara
PoetryHai, selamat menenggelamkan diri pada sekumpulan sajak sederhana yang dibalut pilu serta rindu. Semoga pada bait rasa yang kau langitkan, tak ditemukan lagi sisa harap yang terbengkulai tak bertuan. Jangan lupa votenyaa, trmksh sudah mampir meski h...