Chapter 1.

66 10 2
                                    

Suatu hari saat tengah malam, terdapat seorang gadis berambut hitam dan bermata Ruby sedang berdiam diri didepan jendela kamarnya.

Tampak gadis itu sedang menatap bulan dengan pandangan kosong. Nama gadis tersebut adalah Lia Zerea, bisa kalian panggil Lia.

"Boku wa ... Dare da?," gumam Lia yang masih setia menatap Bulan.

*Aku ini ... Siapa?

Selama ini, Lia selalu minim ekspresi. Entah apapun kejadiannya, ia selalu berekspresi datar. Bukan karena ia tak peduli, hanya saja ... Ia seperti tak bisa berekspresi. Semuanya seperti tak menarik baginya.

Dan juga ... Ia sering sekali mengalami perasaan kosong dalam dirinya. Ia tak tahu mengapa itu bisa terjadi.

Sejak dulu ia selalu dijauhi oleh masyarakat. Mungkin karena minimnya ekspresi yang ia keluarkan, sehingga mereka berpikir kalau Lia adalah orang yang angkuh dan tak mau berteman dengan mereka.

Nyatanya tidak, Lia ingin berteman. Ia ingin merasakan sebuah perasaan dalam dirinya. Namun entah mengapa ia tidak bisa. Sudah beberapa kali ia coba, tetapi hasilnya tetap sama. Ia tetap tidak bisa merasakan perasaan apapun. Seolah-olah ada sebuah penjara yang memenjarakan semua ekspresinya itu.

Yah sudahlah. Ia tak peduli lagi dengan masalah ekspresi. Karena sifat tak pedulinya itu, terbentuklah dirinya yang sekarang, sangat tertutup dan jarang berekspresi.

Drrtt Drrtt

"Hn."

"Tuan, anda mendapatkan sebuah tugas dari Bos Besar"

"Hn, tunggu 5 menit"

"Baik, maaf sudah mengganggu tuan malam-malam begini"

"Tak masalah"

Tuttt

Hah sepertinya ia mendapatkan sebuah misi baru lagi? Yah sudahlah, tak masalah. Lagipula, ia juga tak masalah menjalankan misi tersebut.

****

Lia kini sudah sampai di sebuah ruangan, tempat Bosnya berada. Ia langsung memasuki ruangan tersebut tanpa mengetuk terlebih dahulu karena ia tahu Bosnya takkan marah bila ia melakukannya.

Mengapa? Itu karena Lia adalah kartu As andalannya dalam menjalankan misi. Dan juga ... Lia adalah orang yang kuat. Ia bisa saja menghabisinya kapanpun ia mau. Jadi ia tak mau mengganggunya.

"Kau akan melakukan misi tingkat SSS+," ucap Bos tersebut tanpa basa-basi karena ia tahu Lia tak suka orang yang berbasa-basi dan bertele-tele,

"Hn apa?," tanya Lia dengan wajah datar andalannya,

"Mengambil Mutiara Mustika dari pelelangan ilegal di suatu pelabuhan," ucap Bos Lia tersebut sembari memainkan pulpen ditangannya,

"Untung?," tanya Lia sembari mengangkat alisnya,

"Kau akan diberi 1 kesempatan untuk meminta apapun dariku," ucapan Bos tadi membuat Lia menyeringai lebar. Membuat Bosnya menelan liur secara paksa. Ah, sepertinya ia salah bicara?

"Hn. Aku ingin nyawamu. Aku sudah bosan menjadi bawahanmu," ucap Lia dengan wajah datar andalannya.

Setelah itu ia langsung meninggalkan ruangan Bosnya dan langsung menuju pelabuhan tempat diadakannya pelelangan ilegal tersebut.

*****

"Ungh," lenguhan kecil terdengar disertai mata seorang gadis yang terbuka.

Sejenak gadis tersebut tampak bingung dengan lingkungan sekitarnya.

Becomes a Different and Domineering PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang