Chapter 2.

12 3 0
                                    

Begitukah?," tanya Lia pada anak kecil perempuan tersebut,

"Uhm! Hanya saja Putri jarang tersenyum karena pemalu. Jadi kecantikan putri tertutupi," tambah anak kecil perempuan tersebut membuat sang dayang lagi-lagi berkeringat dingin,

"Sstt Yu'er tak boleh berkata seperti itu. P-putri m-maafkan anak-anak saya jika ucapan mereka menyinggung anda," ucap sang dayang sembari ingin bersujud pada Lia,

"Ck siapa yang menyuruhmu bersujud huh? Dan apakah aku terlihat akan memarahi mereka?," tanya Lia dengan wajah datar membuat sang dayang terkejut,

"P-putri t-tidak marah?," tanya dayang perempuan tersebut,

"Tidak," sahut Lia dengan nada malas.

Sungguh ia sangat lelah berbicara. Di dunianya dulu, ia hanya berbicara beberapa patah kata dan semua bawahannya akan langsung mengerti. Kalau sekarang, ia harus mengatakan 1 kalimat penuh untuk membuat para pelayan dan prajurit di paviliunnya mengerti. Sialan, melelahkan dirinya saja!

"Putri Li ayo bermain dengan kami!," ajak anak perempuan tersebut sembari memegang tangan kanan Lia,

"Ayo Putri! Temani kami bermain!," sahut sang anak laki-laki yang ikut memegang tangan kiri Lia,

"Hah ... Tak bisakah putri ini menolak?," tanya Lia dengan nada malas dan mendapat gelengan kepala dari kedua anak tersebut,

"Astaga Yu'er, Ye'er. Jangan memaksa Putri Li begitu. Kalau ia tak mau yasudah," ucap sang dayang yang lagi-lagi sudah berkeringat dingin.

Ia dengan gugup melirik Lia. Apakah Putrinya ini merasa terganggu oleh kedua anaknya? begitu batin sang dayang.

"Hah dasar ... Ya sudahlah. Tak apa, biarkan putri ini menemani mereka," sahut Lia sembari menghela nafas lelah.

Sebenarnya ia tadi ingin menolak. Namun kedua anak kecil itu terus merengek dan menarik kedua tangannya seolah mengajak untuk ikut bermain bersama mereka.

"Eh? B-benarkah putri?!," tanya sang dayang terkejut,

"Hn."

Rasanya sang dayang agak terheran dengan perilaku Putri ke-3 Kaisar ini. Biasanya ia tak mau diajak keluar dari Paviliunnya, lalu sekarang? Ia mau menemani anak seorang dayang pergi bermain?

"Ayo Putri!," ucap sang anak perempuan sembari menarik tangan Lia,

"Nama?," pertanyaan Lia sangat singkat hingga membuat kedua anak berbeda gender tersebut mengernyit tak mengerti,

"Ah namaku adalah Jia Yu dan ini saudara laki-laki ku Jia Ye," ucap anak perempuan tersebut,

"Mn, kalau begitu kalian ku panggil Yu'er dan Ye'er saja seperti Ibu kalian memanggil kalian," ucapan Lia membuat Yu'er dan Ye'er mengangguk dengan semangat,

"Baik! Ayo bermain err kami harus memanggil Putri apa?," tanya Yu'er

"Panggil Li saja," balas Lia yang masih menampilkan wajah datarnya,

"Baiklah kalau begitu akan kami panggil Kakak Li!," sahut Ye'er dengan semangat,

Yu'er dan Ye'er adalah sepasang anak kembar identik. Dengan mata bulat berwarna hitam, rambut panjang yang senada dengan warna matanya, hidung mancung mungil, dan pipi berisi lemak bayi semakin menambah kesan tampan dan cantik pada mereka.

Jangan lupakan dengan sifat polos mereka yang terkadang membuat beberapa orang termasuk Lia sakit kepala, semakin menambah kesan imut pada diri mereka.

****

Lia kini sedang berada di sebuah kebun. Entah kebun dimana ia tak tahu. Tadi, Yu'er dan Ye'er terus menariknya hingga ke kebun ini. Hah sudahlah nanti ia minta antarkan saja pada mereka menuju paviliunnya.

Becomes a Different and Domineering PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang