Raykarian Haris: Namamu Dy Madia? Nama asli?
Dy Madia: Kadian Madia, tapi dipanggil Dy.
Dy Madia: Namamu hanya Raykarian Haris saja?
Raykarian Haris: Nama depanku Manggala, nama ayah.
Dy Madia: It's cool, seperti nama bangsawan zaman dulu
Raykarian Haris: Hahaha, namamu juga unik, Dy
Raykarian Haris: Ngomong-omong, apa kau tahu tentangku?
Dy Madia: Uhm, sedikit, kau benar-benar Ray Haris, fotografer itu kan?
Raykarian Haris: Ya, bagaimana kau bisa tahu?
Dy Madia: Belum lama ini aku mencari-cari tahu tentangmu
Dy Madia: Jangan khawatir, aku bukan penggemar aneh atau semacamnya
Dy Madia: Aku orang biasa, yang butuh riset tentang fotografi alam liar.
Raykarian Haris: Kau serius? Riset untuk apa?
Dy Madia: Aku penulis, jangan dicari karena belum ada buku yang kuterbitkan.
Raykarian Haris: Jadi, ini untuk buku pertamamu?
Dy Madia: Tidak juga, aku ghost writer, tulisanku diterbitkan atas nama orang lain.
Raykarian Haris: What? Really?
Dy Madia: Yeah, dan meskipun mengejutkan, tapi ini pekerjaan yang lumayan. Karena itu aku serius mengerjakannya, dan berharap bisa dibantu olehmu.
Raykarian Haris: Well, aku enggak tahu persisnya harus membantu soal apa, tapi aku sendiri juga enggak lama di Indonesia dan ada alasan penting atas kepulanganku kali ini.
Dy Madia: Oh, aku lihat di profilmu, kau butuh pasangan, seseorang mendesakmu segera menikah? Sori, aku lihat informasi usiamu juga.
Raykarian Haris: Aku enggak mencari seseorang untuk menikah, hanya pasangan.
Dy Madia: Maksudnya, kau butuh teman kencan hanya selama tinggal di Indonesia?
Raykarian Haris: Ya, begitulah, mantan istriku akan menikah lagi dan aku merasa situasinya akan lebih baik jika aku menghadiri acaranya bersama pasanganku juga.
Dy Madia: What? Mantan istri?
***
Ray meringis membaca balasan dari Dy, entah mengapa ia merasa itu reaksi natural. Dy mungkin tidak menyangkanya. Meski beralasan untuk riset, tapi tetap saja kenyataan Dy menggunakan aplikasi kencan online pastilah untuk mencari pasangan juga. Ray sadar, tidak banyak perempuan Indonesia yang berminat menjalin hubungan dengan pria gagal.
Dy Madia: Eh, sori, aku harap enggak menyinggungmu
Dy Madia: Walau karya fotomu terkenal, tapi sedikit sekali info tentangmu di internet, jadi aku terkejut tadi, maafkan aku.
Reaksi Dy ini lebih baik dibanding reaksi pasangan kencan Ray yang sebelumnya.
Raykarian Haris: Iya, walau bekerja dengan kamera, aku menghindari diliput media
Raykarian Haris: Aku enggak tersinggung.
Dy Madia: Sungguh? Soalnya aku benar-benar membutuhkanmu
Dy Madia: Ini riset yang sangat penting dan jika perlu, aku bersedia membayar untuk informasi tentang fotografi alam liar yang kudapat darimu
KAMU SEDANG MEMBACA
0.99% MATCH (PUBLISHED by Karos Publisher)
Roman d'amour(Lima bab terakhir sudah diunpublished, sehubungan dengan kepentingan penerbitan) 0.99% MATCH We are a perfect match and we both know it -- Ray, yang setelah urusan perceraiannya selesai memilih tinggal di luar negeri, akhirnya harus pulang karena s...