⨳⃨ ❷. lost in ocean ₊˚

1.2K 165 7
                                    


•🦁🦁🦁•

a/n : happy valentine reader’s ke lopeanku !, semoga yang jomblo cepet dapet pasangan ya. yang udah punya pasangan jangan seringan berantem, ntar putus nangis tau rasa!. kyak aku dong sama om ben barnes akur terus. eh canda ben barnes ntar om tom felton ngamuk monmaap 👀🙄

'aku berharap kalian bersama kami disini, ini benar-benar petualangan yang sangat mengagumkan. tapi tidak seperti petualangan kita di narnia. amerika sangat mengagumkan. sekali aku melihat ayah kita, dia benar-benar berkerja keras. aku diundang kepesta teh di kedutaan inggris minggu ini oleh perwira angkatan laut yang kebetulan sangat tampan, ku pikir dia menyukaiku…'

lucy membacakan surat dari susan kepada kami, lalu aku tidak fokus lagi mendengarkan saat aku melihat kearah edmund yang sedang memandang fokus kepada sebuah lukisan yang kutitipkan kepada mereka karena takut di rusak oleh eustace jika berada dikamarku

lukisan itu pemberian dari seorang pelukis terkenal, saat itu ada pameran lukisan dan aku ikut didalamnya. aku menang dengan peringkat satu saat melukis narnia dengan beberapa penghuni narnia didalamnya dan juga ada aslan, peter, susan, lucy, edmund, caspian dan aku didalamnya

kedua pevensie ini sedang bertengkar kecil karena disuruh menetap lebih lama lagi dirumahku, jangankan mereka aku saja anak si pemilik rumah tidak betah berada disini

edmund menidurkan kepalanya dipahaku bibirnya masih mengomel untuk lucy sedangkan lucy sedang bercermin, sementara aku memainkan rambutnya

omong-omong lucy belakangan ini suka sekali bercermin dan berdandan ku rasa dia sedang berada di masa pubertasnya

"apa kau berpikir aku terlihat seperti susan?" suara lucy tiba-tiba yang membuat edmund mendesah kesal dan bangkit dari pahaku berusaha mengabaikan ucapan lucy

bukan sekali dua kali, tapi lucy memang belakangan ini suka sekali bertanya seperti itu edmund dan aku sampai bosan mendengarnya

"lucy, hera. apa kalian pernah melihat dimana kapal ini sebelumnya ?" pertanyaan edmund membuatku bangkit dari kasur dan berjalan mendekat kearahnya, sedikit mengingat dimana aku pernah melihat kapal itu. saat aku sudah ingat lucy mendeluaniku

"ya, seperti dinarnia kan?" suara lucy melihat kepada edmund

"ya, hanya pengingat kalau kita disini bukan ditempat itu" suara edmund yang berdiri disampingku, aku menumpuhkan kepalaku dibahu edmund lalu mengangguk sambil menghela nafas sedih

"ada dua anak yatim piatu dan juga anak angkat yang sedang menghabiskan waktunya bersama. mempercayai omong kosong tentang narnia" suara eustace yang membuat kami melihat kearahnya

aku sedikit sakit hati mendengar kata-katanya, tapi mau bagaimana pun itu kenyataannya aku adalah anak angkat keluarga scrubb

"tidak bisa kah kau mengetuk pintu" suara edmund marah yang aku dan lucy tahan "ini rumahku" suara eustace dengan wajah tanpa dosa

"aku bisa melakukan apapun yang ingin aku lakukan, kau adalah tamu" sambungnya yang membuat aku menatapnya marah "ini juga rumahku. ada aku dikamar ini, sebaiknya kau cepat keluar" suaraku yang membuatnya sedikit takut

dengan ragu dia malah masuk kedalam kamar lucy yang lalu kami abaikan dan kembali melihat kearah lukisan

"apa yang menarik dengan lukisan itu? itu sangat mengerikan" suaranya yang membuatku menatap kearahnya lagi yang sedang duduk di kasur lucy sambil mengalungkan tangannya

"kau tidak pernah mengerti lukisan ini" suaraku lalu kembali melihat kearah lukisan itu "ya, ya karna itu hadiah keberuntunganmu mendapat juara satu padahal lukisanmu jelek"

aku hanya mengabaikannya dan melihat kearah lukisan itu dan sedikit tersenyum takjub saat ku rasa airnya bergerak

"ed, lu. airnya seperti bergerak" suaraku yang membuat kedua pemilik nama menatap kearahku lalu lebih memperhatikan lukisan itu

"dasar sampah, itu yang terjadi kepadamu karena kau terlalu banyak membaca novel tentang dongeng seperti itu" eustace menyambung dari belakangku

"ada seorang anak bernama eustace, yang suka membaca buku dengan fakta yang tidak diperlukan" aku dan lucy tertawa mendengar kata-kata edmund

aku menggandeng lengan edmund, lalu menyenderkan kepalaku di bahunya. ntahlah sepertinya hal ini sangat nyaman dilakukan, dalam waktu tiga tahun ini aku dan edmund semakin dekat. mungkin karena aku dan dia seumuran kali ya

"orang yang membaca dongeng selalu menjadi beban mengerikan dibanding orang-orang seperti ku" suara eustace lagi yang membuatku merotasikan mata malas

"beban mengerikan? sejak disini aku tak pernah mencoba berkelahi, berkat kakakmu" edmund membalikkan tubuhnya menghadap eustace

aku menyelinap kearah pintu dan menutupnya, memberi lampu hijau untuk edmund memukuli adikku ini

mereka mulai beradu mulut sementara aku memperhatikan air yang mengalir dari lukisan itu begitu juga dengan lucy

"edmund, lukisannya" suaraku dan lucy bersamaan

aku berjalan kearah lucy dan lukisan itu semakin mengeluarkan air juga angin lalu air itu menyiram mukaku dan juga lucy, kami saling tertawa pelan

"ada apa ini" suara eustace yang sepertinya terkena air dari lukisan "hera, lucy menurut kalian…" suara edmund terhenti oleh air yang semakin keluar deras

"hentikan itu pasti tipuan atau aku adukan kepada mamaku!" suara eustace yang ketakutan "mama mama !" teriakkannya yang kami abaikan

"akan aku hancurkan lukisan itu" eustace lalu berlari dan mengambil lukisan itu "eustace jangan, itu milikku" ucapku lalu kami berempat saling menarik lukisan itu

hingga lukisan itu jatuh dan air semakin banyak dan memenuhi kamar lucy, aku berteriak saat rasanya kakiku tergelincir

air benar-benar penuh yang membuatku menahan nafasku dan berusaha meraih tangan siapapun. demi tuhan aku tidak pandai berenang

edmund memeluk pinggangku dan membantuku naik keatas aku menghirup udara segar dan saat membuka mata

kami berada di lautan?


•🦁🦁🦁•

to be continue→→→
don't forget to vote and comment !!

⠀ᵎ ✔ + ʬ۪ʬ ˒ 𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍 𝐎𝐅 𝐆𝐄𝐍𝐄𝐑𝐎𝐒𝐈𝐓𝐘 ❪ !#⃞PRINCE CASPIAN X ❫Where stories live. Discover now