5

5 0 0
                                    



Ketika jarum jam berputar melawan arah
Hening menggeliat, nada bernostalgia
Maka hancurlah ia, tanpa perlu berhitung
satu sampai dua, dua sampai tiga

Isi-isi kepala itu mudah sekali meledak
Kenang membawa pilu, hati bagai sembilu
Maka tibalah ia dipenghujung, memunguti
satu persatu isi kepala yang hancur lebur

Sayangnya, satu dari seribu keping
yang utuh hanya kenangan bernama luka.
Dirajutlah keping itu, agar waras tetap nampak
Agar ruang sandiwara tetap bergema

Namun siapa sangka, keping kecil membawa petaka
Bukan bahagia yang ia dapati
Melainkan rekam jejak hati yang sudah mati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang