Dengan menolak ajakan Evan dan Delva untuk pulang bersama, Bintang berjalan kaki di trotoar sambil sesekali memandang langit sore. Begitu indah, warna biru laut yang sedikit bercampur oranye sangat menenangkan. Di jam tiga sore begini jalanan mulai ramai oleh kendaraan. Jadi teringat kejadian tadi pagi yang berakhir dihukum oleh bu Apipah untuk membersihkan perpustakaan sekalian minta di follow akun tiktoknya. Ada ada saja gurunya yang satu itu.
Sepulang sekolah tadi ia langsung menuju cafe milik papanya Delva, iya Bintang bekerja disana sebagai penghibur, bukan bukan maksud gw bukan penghibur yang ah yang kaya kalian pikirin. Maksudnya tuh penghibur pelanggan dengan nyanyianya.
Ting!
Bintang masuk lewat pintu belakang menimbulkan bunyi. Dia menuju ruang ganti dan langsung berganti baju, dan mengambil gitar. Itu bukan gitar miliknya namun milik papanya Delva, Bintang mana sanggup beli gitar.
Bintang mulai menaiki panggung dengan disambut sorakan dari para pengunjung. Mereka memang sudah mengenal Bintang, selain suaranya yang merdu, Bintang juga orangnya cukup friendly.
"Hai semuanya, gimana kabarnya?" Bintang menyapa pengunjung disini dengan nada yang ceria dan senyum cerah.
"Baikkkk"
"Syukur deh hehe, Ekhem" Bintang mulai ancang ancang buat lari.gg buat nyanyi maksudnya. Deheman kecil lolos dari mulutnya untuk mengusir serangga yang mengganggu tenggorokan.
Bintang mulai memetik senar gitar dengan jari kurusnya.
All i need ia a little love in my life...
All i need ia a little love in the dark...
A little but i'm it might kick start...
Me and my broken heart...
I need a little loving tonight...
Hold me so i'm not falling apart...
A little but i'm hoping it might kick start...
Me and my broken heart...
Prok prok prok
Tepuk tangan meriah begitu Bintang selesai menyanyi. Bintang tersenyum tipis, hatinya menghangat.
Tadi Bintang sangat menghayati nyanyian tadi, jika kalian tau arti dari lagu tadi pasti kalian ikut sedih:)
Bintang duduk di bangku plastik yang tersedia disitu, menunggu Abang Abang itu selesai memasak nasgor pesananya. Tadi setelah dari Cafe, Bintang langsung mencari makan. Dari kemaren Bintang belum makan apapun, perutnya seolah sangat nyeri seperti diremat remat. Alhamdulillah tadi Bintang mendapatkan gaji dari papanya Delva, gajinya seminggu sekali 700 ribu. Walau keliatanya lumayan namun Bintang masih kesulitan untuk membagi uangnya, dia belum bayar spp sebesar satu juta. Belum lagi buat makan, dan dia juga sama seperti remaja lain butuh uang jajan dan kuota internet.
"Ini mas nasi gorengnya sama teh manisnya" Abang itu menghampiri Bintang yang tengah melamun sambil menyodorkan sepiring nasi dan air.
"Makasih bang" Dengan hati hati Bintang memasukkan sesuap demi sesuap nasi, mulutnya serasa kelu, dan perutnya sangat mual ketika diisi nasi. Kenapa ini?
"Sshh gw kenapa sih, pak ini maaf makanannya gak abis terus ini uangnya" Bintang menaruh makanan yang baru dua suap ia makan itu dan langsung menaruh uang pecahan seputih ribu di meja. Sebenarnya ia sedikit tidak enak dengan Abang nya, takut tersinggung tapi perutnya serasa ingin mengeluarkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Tak Bercahaya
Dla nastolatków"gw bukan pembunuh"-Bintang Damian Delvano Sejak dua tahun lalu Bintang tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya karna dituduh telah membunuh awan-kakak perempuanya. Kerja paruh waktu untuk membiayai kehidupanya sendiri, untuk makan, bayar S...