•••>Berawal dari hobi seorang gadis remaja berumur 20 tahun yang sangat menyukai dongeng alih-alih novel.
Hobi yang dimiliki gadis ini selalu ditertawakan oleh teman-temannya! Tapi gadis ini akan selalu bertindak kasar apabila mereka sudah mengusik apa yang dia gemari.
Gadis penyuka dongeng, makan, rebahan dan juga pria tampan ini selalu sendirian karena hobinya yang dianggap aneh oleh orang-orang. Ada alasannya kenapa gadis itu lebih menyukai dongeng ketimbang novel. Karena 90% ending dari dongeng pasti happy! Gadis itu tidak mau repot-repot mubazir air mata karena sad ending!
Untunglah Beltaza tidak memperdulikan semuanya. Gadis itu hari ini sudah membeli buku dongeng terbaru dan diperjalanan pulangnya dari toko buku dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria. Dan pria itu sedikit aneh pada penampilannya.
Bruk!
"Aw... Shit. Kurang aj-" umpatannya terhenti kala pria itu menatapnya intens membuat Beltaza mengernyit bingung sekaligus syok karena pria yang ditabraknya ini mempunyai paras sangat-TAMPAN!
Gadis itu terdiam dan hanyut dalam imajinasinya. Jujur dia tidak pernah melihat paras seorang pria tampan seperti yang dia lihat saat ini. Jantungnya pun bertalu-talu.
Dan berdo'a saja, semoga pria didepannya ini tidak mendengar suara detak jantungnya.
Pria itu melihat gadis didepannya terdian kaku, dia pun memberanikan diri untuk say hello.
"Maaf nona. Apa kau baik-baik saja?" tanya nya.
Beltaza menganga habis mendengar suara lembut pria itu. Ternyata bukan cuma paras nya yang tampan, suara pria itupun menyertai ketampanannya!
Beltaza menggeleng kaku. Lalu dia beranjak karena pria itu mengulurkan tangannya membantu gadis itu berdiri. Dengan tangan gemetar Beltaza meraih tangan besar pria itu membuat kinerja jantungnya bertambah ritmenya.
Pria itu sangat tampan bagaikan seorang pangeran dari negeri dongeng! Gadis itu pun bersumpah ingin mengenal pria ini lebih jauh.
Beltaza tidak sempat untuk menanyakan nama pria itu karena pria itu buru-buru meninggalkannya setelah meminta maaf.
"Ah, sial! Gak jadi kenalan sama cogan kan!" gerutunya.
Setelah pria itu pergi. Beltaza pun memungut buku dongengnya yang berjatuhan. Dahi gadis itu mengernyit bingung tatkala tanganya mengambil sebuah buku dongeng yang terlihat asing.
Dia masih ingat bahwa cuma membeli tiga buku dongeng. Kenapa bisa jadi empat?!
Dia pun mengambil serta membaca buku itu. Covernya nampak kusam seperti buku itu terlihat buku lama. Ketika dia membaca judulnya gadis itu bahkan terheran-heran.
CINDERELLA DAN PANGERANNYA.
Lalu mulut gadis itu menganga. Dia sudah pernah membaca kisah Cinderella dari berbagai genre saking suka nya dengan buku dongeng. Namun, gadis itu dibuat penasaran karena cover buku itu terlihat usang. Pasti dicerita buku itu kisah lain yang belum pernah Beltaza baca.
Dia pun berpikir buku dongeng ini pasti pemiliknya pria tampan tadi. Tapi bagaimana cara mengembalikan buku tersebut? Bahkan Beltaza pun tidak tahu nama pria tampan tadi?
Dia agak ragu untuk membuka buku itu karena penasaran ingin membaca kisahnya. Bukankah tingkah dia sangat tidak sopan, itukan bukan barang miliknya?
"Ah. Persetan! Gue penasaran!"
Gadis itu pun sudah mendekap buku-buku dongeng yang baru dia beli. Dan membuka dongeng yang bukan miliknya, sambil berjalan dia nampak larut dalam bacaannya.
Beberapa kali perempatan siku di dahinya nampak. Seulas senyum kecil terbit dan tibalah dia dihalaman kedua terakhir buku itu.
[Misi nya. Buat pangeran bahagia? Are you ready?]
Kedua alis Beltaza menyatu.
"Apaan sih!"
"Maksudnya apaan ada misi-misi segala!"
"Baru tau gue, buku model jadul kayak begini... Ending nya harus bahagia kan? Kok muncul kata-kata misi kayak gini... Nih author bikin endingnya gantung! Habis lo diamuk readers!"
"Trus apa lagi ini, siap atau gak? Dikira lagi main game. Hadeh!"
Racau gadis itu sepanjang perjalanan kaki nya menuju rumah. Dia pun membalikan halaman terakhir buku itu.
Kosong.
Tidak ada satupun cerita dibaliknya.
Beltaza mendengus kasar. Tapi mengingat pemilik buku itu pria tampan, Beltaza pun tersenyum geli. Karena hobi mereka sama. Sama-sama menyukai buku dongeng. Pikiran gadis itu pun melayang dengan imajinasinya dan tak sadar bahwa didepan kakinya terdapat batu.
Naas, dia pun terjerembab dan jatuh tersungkur menabrak tiang jemuran orang.
"Aduh! Apes nya!" dengusnya.
Buku-buku dongengnya sudah terlempar menyisakan buku dongeng pemilik pria tampan tadi ditindihnya. Buku itu masih menampilkan halaman terakhir. Sambil mengelus dahinya yang membentur tiang jemuran gadis itu tidak sadar cahaya temaram keluar dari buku yang dia tindih. Dan...
Blam!
Tubuh gadis itu tersedot kedalamnya.
-----------
Fairy Tale Prince of Lee Heeseung
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Negeri Dongeng | Lee Heeseung ENHYPEN |
FantasyBeltaza dan buku dongeng yang tidak bisa dipisahkan. Ini cerita tentang Beltaza yang menyukai cerita dongeng. Impiannya hanya satu, bertemu dengan pangeran didalam cerita dongeng. Cerita dongeng merupakan cerita yang paling klise, karena tidak masu...