***
Langit masih terang benderang. Gerakan hilir mudik rakyat tidak ada habisnya. Mereka semua menjalani aktivitas sebagaimana rakyat. Ada yang berdagang, dan tentu saja ada pembeli. Kegiatan dipasar itu nampak ramai seperti hari-hari biasa.
Salah satu gadis memakai gaun berwarna hijau mint sedang mengunyah makanan disebuah kios makanan dipinggir jalan. Kegiatan makannya bukan sekedar makan saja. Tak henti-henti nya gadis itu terus memberikan kritikan pada pemilik kios.
Paman Zelan atau biasa dipanggil Ze. Ingin mengumpat tapi hal itu hanya bisa dia lakukan didalam hati.
"Makanan ini terlalu berminyak. Kalo dimakan dalam skala besar, bisa jadi babi." walaupun mulutnya terus berkomentar tidak membuat gerakan tangan nya berhenti untuk memasukan berbagai makanan kedalam mulut kecilnya.
"Bentuk makanan ini juga terlalu jelek. Sama sekali tidak menarik."
Paman Ze menghela napas dalam hati. Beltaza terlalu berterus terang.
"Ini juga, sosis nya kurang gurih. Coba komposisi nya ditambah sedikit bakalan lebih enak dari ini."
Paman Ze menghela napas tak berdaya. Bahkan Eros yang mendengar gadis itu terus protes terhadap makanan pun tidak bisa menegur aksinya. Paman Ze dan Eros sama-sama tidak berdaya.
Eros pun menganggap kelakukan Beltaza itu bodoh. Beltaza mengeluarkan satu keping koin emas setiap satu jenis makanannya. Sudah ada tujuh jenis makanan dikios itu Beltaza habiskan. Jadi sudah tujuh keping emas pula dia keluarkan. Eros sebenarnya tidak tahu kalau yang Beltaza lakukan itu termasuk baik hati atau terlalu bodoh karena tidak tahu tentang uang yang sudah dia habiskan.
Padahal semua yang Beltaza makan itu tidak sampai satu keping koin perak. Status rakyat biasa seperti Paman Ze merasa begitu beruntung dan bersyukur bisa mendapatkan satu koin emas. Dia ingin mengembalikannya, tapi Beltaza tidak menerimanya. Sebagai balasan, Beltaza akan berkomentar sesuka hatinya tentang dagangan Paman Ze.
Satu keping koin emas setara seratus keping koin perak. Sedangkan satu keping koin perak setara seribu keping koin tembaga. Ada juga uang kertas. Uang kertas bernilai sepuluh keping koin emas. Dan uang kertas hanya dimiliki oleh bangsawan kaya atau masyarakat yang masuk dalam jajaran orang kaya. Seperti pebisnis. Mereka tidak memiliki gelar sebagai bangsawan, tapi mereka mampu mensejajarkan ekonomi mereka kekalangan layaknya bangsawan.
Hari ini Paman Ze belum mendapatkan pembeli dan Beltaza satu-satunya pembeli dikiosnya. Kios Paman Ze memang tidak pernah ramai hanya ada beberapa pembeli setiap harinya. Dia selalu merasa sedih melihat dagangannya yang kurang laris seperti kios-kios makanan yang lain.
Beltaza pada dasarnya orang yang suka berterus terang akan menyuarakan apa yang ada dihati maupun pikirannya saat itu juga. Jadi sikapnya itulah membuat orang yang berinteraksi dengannya merasa tidak nyaman mendengar kata-katanya. Termasuk Paman Ze. Tapi ya sudah, Paman Ze pun tidak bisa berkata-kata bagaimanapun Beltaza adalah pelanggannya saat ini. Dan itu merupakan keberkahan yang harus ia terima sebagai pedagang. Dan Beltaza pun sudah banyak menghabiskan koin emas dikiosnya.
Eros tidak bisa menahan diri lagi, dia pun bertanya lewat pikiran Beltaza menggunakan liontin yang Beltaza kenakan saat ini.
"Kamu itu bodoh atau terlalu baik hati? Tapi itu tidak ada bedanya denganmu saat ini."
Beltaza mendengus sinis mendengar pertanyaan Eros antara memuji atau meledeknya. Dia pun berkata kesal. "Tentu aja gue baik hati dan tidak sombong... Sebagai orang yang uangnya banyak maka udah sepantasnya gue berbagi dengan sesama. Dan Paman Ze termasuk didalamnya."
Nada bicaranya terdengar kesal dan sombong. Membuat Eros memutar bola matanya malas.
Uang itu memang sudah jadi milik Beltaza. Sebagai hadiah atas keberhasilan misi pertamanya yang sudah disiapkan diawal. Jadi dia pun dengan sesuka hati menghamburkan uang itu tanpa pikir panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Negeri Dongeng | Lee Heeseung ENHYPEN |
FantasiaBeltaza dan buku dongeng yang tidak bisa dipisahkan. Ini cerita tentang Beltaza yang menyukai cerita dongeng. Impiannya hanya satu, bertemu dengan pangeran didalam cerita dongeng. Cerita dongeng merupakan cerita yang paling klise, karena tidak masu...