Mikasa dijodohkan!!!

500 45 5
                                    

Mikasa, gadis cantik super model, dengan tingginy yang semampai merasa dunianya hancur ketika ibunya tersenyum penuh arti pagi ini, menatap Mikasa.

"kau terlihat gergeous" melihat Mikasa berpenampilan dengan dress putih dan high heel dengan tinggi standart hanya 5 cm.

"mom, aku mencium sesuatu yang buruk, jika mom mulai memujiku begitu" Mikasa berkata sarkastis dengan dagu sedikit terangkat.

"Jangan angkuh begitu, gadis manisku, dia adalah ibumu, bagaimana mungkin kau berkata seolah ia menginginkinkan hal buruk terjadi padamu" ayah Mikasa datang dengan mengenakan kemeja.

Mikasa menarik nafas dalam. Ibunya memang baik, tapi di saat tertentu ada saja hal-hal aneh yang harus Mikasa turuti. Seperti jadi model super star adalah keinginan dari ibunya.

Mikasa sebagai anak satu-satunya, sulit untuk menolak itu, rasanya ibunya terlalu mengendalikan hidupnya.

Keluarga mereka cukup terpandang, dan menjadi model bukanlah hal prestisius dikalangan menengah keatas. Mikasa terkadang tidak mengerti jalan pikiran ibunya itu.

"Mikasa sayang, berapa usiamu?" tanya mom nya mendekat menyapukan seulas lipstik merah.

"mom!!, lipstikku tidak harus merah, tidakkah mom lihat dress ku putih, itu sangat alay jika mengenkan lisptik merah" Mikasa merengut kesal.

Ibunya Mikasa tertawa "ah baiklah, tapi percayalah kau lebih menonjol dengan lipstik merah" momnya mengedipkan mata.

Mikasa menarik nafas. "Maafkan aku mom, aku berteriak padamu" Mikasa memeluk ibunya, merasa bersalah karena dengan mudahnya menjadi anak durhaka.

Ibunya hanya tersenyum, "bukankah kau sudah 25 tahun, Mikasa?"

Mikasa mengangguk, dari tadi ibunya menyinggung umurnya. "Apa mom akan mulai lagi mengataiku perawan tua?, oh ya ampun, lebih baik ibuku dari eropa saja, yang tidak peduli dan sangat cuek pada anaknya" ucap Mikasa asal bunyi.

tok tok

Ibunya menyeringai dan mempersilahkan seseorang masuk.

Mikasa pun berbalik menghadap seseorang yang datang. Laki-laki dengan aura bak bangsawan high class datang sambil membenarkan cravatnya.

"permisi tuan dan nyonya Ackerman. Saya Levi ackerman, senang berjumpa dengan.. " Levi terdiam ketika saat Levi melirik ke kiri, ia menatap Mikasa.

"nah Levi, ini dia calon istrimu, Mikasa Ackerman" ucap ibunya santai bak bom waktu yang meledak ditelinga Mikasa.

"APA!!!!" Mikasa menatap ibunya dan balik menatap Levi. "I-istri!!!!????????????"

"Dan Mikasa ini adalah calon suamimu, Levi Ackerman" ibunya seperti tidak peduli dengan jeritan Mikasa barusan.

"ini adalah hal terburuk yang pernah mom rencanakan sepanjang hidupku!" Mikasa menatap laki-laki pendek didepannya. "Yang benar saja woii!!" Mikasa ingin meledak marah.

"tch, Mikasa, apa aku seburuk itu dimatamu?, kau sangat tidak anggun" Levi sedikit merasa terganggu dengan ekspresi berlebihan Mikasa terhadap penilaian dirinya.

Mikasa menatap tajam pada Levi, Levi pun sebaliknya.

"Baiklah cukup perkenalannya, mari kita bersiap ke pesta pertunangan kalian"

"what!!!!!! mom no and never!! how could you think this shorty guy is match with me?" Mikasa menyembur kedepan muka Levi sambil menunjuk muka Levi.

"How dare you, i promise i will f**k you this night!" ucap Levi mendekat ke arah Mikasa berbisik pelan.

"mom, he isnt quitely polite, dia mesum, i swear to God" Mikasa memohon pada ibunya.

Levi And His LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang