bumbu cinta

345 22 4
                                    

Masih terasa kecupan cinta yang kau taburkan kala itu yang nyatanya berakhir dengan perpisahan.

"Hei.. bisa tolong aku?" seorang remaja laki-laki menutup jalan Mikasa.

"ya, bagaima.. mmn?"

Bibirnya yang lembut yang tak kunjung digerakkan. Hanya kecupan kecil menghangatkan bibir mungil gadis ackerman itu. Kala itu di usia 13 tahun, ciuman pertamanya di curi bersamaan dengan hatinya.

flashback selesai.

Gadis itu melangkah dengan boot hitam dan celana hitamnya, ia masih tersenyum mengingat memori kecilnya.

Siapa sangka ingatan pra-remajanya menguar hari ini. .

Tapi ia tidak berharap bertemu lagi dengan laki-laki itu, ia bahkan tidak tau laki-laki itu. Karena ciuman mereka juga hanyalah kecelakaan. Mikasa tersenyum sendiri. Tanpa sadar ia saat ini kembali menjadi polos bagai anak kecil berusia 13 tahun. Ciuman pertamanya disebuah pesta di keluarga Ackerman dulu.

Disela-sela pikirannya tangan Mikasa menyentuh cincin yang dikalung kannya setelah sekian lama ia lepas. 2 cincin dengan inisial L & M. Siapa kau L?.

'Mikasa, minta bantuanlah pada L, karena ia adalah belahan jiwamu' ucap ibunya kala terakhir sebelum ia sempat memperkenalkannya pada L. 

...

"mikasa.." eren menyapa gadis manis itu.

"hei" eren langsung menyapukan bibirnya di pipi Mikasa.

Seseorang dengan potongan rambut undercut yang tak jauh dari sana melirik adegan itu.

Mikasa tersenyum. "Bagaimana ujian tes kepolisiannya?"

Eren menunduk. Glek. Mikasa menepuk bahu Eren pelan. "Semangat masih ada tahun depan!"

"maksudmu apa!?.. aku lulus.. tidak perlu tahun depan." Eren nyengir menunjukkan tanda kelulusannya.

"whaa!! hebat!" Mikasa memeluk Eren. "Kau keren!"

"tapi.." Eren menunduk terlihat lesuh.

"kenapa?.." Mikasa menyentuh bahu Eren.

"ada senior menyebalkan disana, aku kesal!" Eren ingat tadi pagi kena tendang di pantatnya karena terlambat hormat di depan bendera.

"Siapa namanya?" Mikasa terlihat berang.

"Levi Ackerman"

"Tch!, ada yang mengadu rupanya"

"eeeeeeee!" Eren kaget, mukanya menggelap. "Ti-ti-ti-tidakk...captain"

"jadi kau Levi Ackerman!" Mikasa menunjuk wajah laki-laki pendek itu.

"ya, kenapa?"

Tendangan dilayangkan ke arah pipi kanan Levi. Levi cepat menahan tendangan itu dan melemparkan tendangan Mikasa, membuat gadis itu terhuyung. Levi menangkap Mikasa sigap.

"oooh.." Eren terpesona melihat kecepatan Levi.

Levi menatap dekat wajah angkuh Mikasa yang cantik dibawah senja keemasan. "Lepaskan aku!" ucapnya galak.

"tch, tidak tau terimakasih, ajarkan pada pacarmu ini cara berterimakasih Eren" Levi melepaskan gadis cantik bersurai hitam itu lalu melemparkan name tag besi Eren. "Dan jangan lagi kau tinggalkan name tag mu itu di toilet!"

"Terimakasih captain" Eren memberi hormat. Seniornya mau mengantarkannya. Eren senang. "Ano.. aku dan Mikasa bukan kekasih captain"

"untuk apa kau jelaskan itu Eren!" Mikasa kesal.

Levi And His LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang