Prolog

1.1K 75 2
                                    

Era Shinobi telah musnah dari
Dunia.

Bangsa Otsutsuki membombardir penjuru dunia hingga Manusia punah tanpa sisa.

Tapi hanya Satu Manusia saja yang berhasil selamat dari amukan Otsutsuki yaitu Uchiha Sarada.

Dia bersama Suami tercintanya telah berhasil membunuh semua Otsutsuki yang menginvasi dunia. Tetapi ada bagian menyedihkannya. Ini terasa menyakitkan bagi sang Uchiha.

Kini seorang bernama Uzumaki Boruto telah gugur di medan perang diakibatkan tertusuk benda hitam yang secara tiba-tiba menusuknya dari belakang oleh dua Otsutsuki.

Dengan penuh amarah yang meluak drastis. Sarada menunjukkan taringnya dan membantai habis kedua Otsutsuki tersebut hingga kehilangan nyawa.

Sementara Boruto tergelepak ditanah dengan kondisi yang mengenaskan. Seluruh anggota tubuhnya penuh luka dan bersimbah darah.

Lantas ia pun tewas ditempat, namun dia sedikit meninggalkan pesan untuk sang istri tercinta sebelum ia tak melihat terakhir kali wajah istrinya.

"lindungilah dunia ini Sarada. Tetaplah tersenyum meskipun Aku telah menghilang dari dunia!"

Itulah kata kata terakhirnya yang begitu menyesakkan. Kini ia pun sendirian ditengah kondisi dunia yang penuh kehancuran.

Manusia terbunuh dimana-mana. Tak ada satupun yang selamat kecuali dirinya. Sarada menangis kejar, mengadu pada tuhan sebab takdir telah menimpanya yang begitu berat.

"Hiks... Hikss.. Kenapa kau harus mati Boruto!" Isakannya terus menyeruak tanpa henti. Diiringi hujan deras membanjiri dunia yang telah dilanda kehancuran.

"Bukannya kau berjanji untuk tidak mati. Kenapa kau malah mati sekarang!" tangisannya tak bisa dibendung lagi, ia memeluk tubuh Boruto yang tidak bernyawa.

Isakan tangisannya terus membanjiri wajah cantiknya. "Mana janjimu padaku. Kau bilang Aku akan selalu berada disampingku sampai akhir hayat kita berdua. Tapi kenapa kau malah melanggarnya!"

Sarada sudah tak kuat lagi, tubuhnya sudah lemas tanpa adanya tenaga sebab menangis tanpa henti. Kehilangan orang yang dicintainya dan orang tuanya juga seakan sakitnya berkali lipat. pertahanan Sarada hancur berkeping-keping, Hatinya kosong tanpa kebahagiaan mengisinya hanya ada kenyataan pahit yang harus diterimanya.

Apalagi peperangan ini telah berlangsung selama 2 hari, tanpa adanya asupan makanan dan minum. Bertarung terus menerus tanpa ada jedanya dan ditambah lagi kejadian ini, tak terhitung sudah jumlah penderitaannya ini.

Pada akhirnya Sarada pun tersungkur di tubuh Boruto. Tubuhnya sudah tak kuat menahannya, rasanya ia ingin tertidur dalam jangka waktu yang lama dan perlahan matanya terlelap memasuki alam mimpinya.

Di alam mimpinya, dirinya berada ditempat serba putih, tak ada satupun disini. Hingga matanya terfokus melihat Silhouette diujung sana. Anehnya sosok tersebut tak asing baginya. Dengan langkah perlahan mendekati pria yang terdiam disana. Sontak Sarada terkejut, ini halusinasi ataukah sungguhan, dia adalah Boruto suaminya. Lantas ia pun berlari kencang menghampiri sosok tadi.

Tangisannya muncul kembali dengan perasaan senang dibenaknya, sosok paling ia rindukan baginya. "Hiks.. Boruto kau kah itu. Aku Hiks... merindukan dir-" Sosok tersebut menghilang, tangisan Sarada bertambah keras. Mungkin ia berhalusinasi barusan, kehilangan Boruto masih membekas dibenaknya, butuh beberapa hari atau berminggu-minggu bisa mengiklaskan Suaminya.

"Cukup, kumohon jangan mempermainkan ku Hiks..!"

"Apa kau Uchiha Sarada?" Sarada tersentak dari lamunannya lalu menoleh ke belakang. terdapat kakek tua berjanggut panjang dan pakaian putih disertai lambang otsutsuki.

Sarada menatap sinis sosok tersebut. "Siapa kau sebenarnya, Kenapa kau bisa mengenalku?" Sarkasnya tajam. Sarada berancang-ancang dan tangannya sudah mengenggam katana miliknya.

"Tenanglah Aku bukan orang yang kau kenal itu!"

"Perkenalkan Namaku Otsutsuki Hagoromo. Tenang, Aku berada dipihakmu Uchiha Sarada!" Lanjut Hagoromo.

Sarada melonggo, barusan ia bilang Otsutsuki Hagoromo. Sang legenda secara mengejutkan mendatanginya. "Hm.. Apa kau itu sang pendiri ninshu, Rikudo sennin yang melegenda itu?" Hagoromo mengangguk. Sarada bernafas memasukan katanannya kembali.

"Apa yang membuatmu bersikeras mendatangiku Hagoromo-san?" Tanya Sarada.

Hagoromo tersenyum. "Kau berbeda dengan Ayahmu, kuakui dirimu itu lebih sopan seperti Ibumu!" Sarada terkekeh pelan dan menatap serius Hagoromo.

Hagoromo mulai serius dan memulai niatnya untuk menyampaikan sebuah misi yang bisa dibilang menyangkut peradaban Manusia. Kini ia memegang tangan Sarada.

"Dengarkan Aku, mulai sekarang dirimu akan menghadapi perjalanan yang amat panjang dan penuh cobaan!"

"Kau sudah melihat bagaimana kondisi dunia sekarang bukan, Manusia telah punah, era shinobi menghilang selamanya dan kau adalah gadis yang beruntung, dirimu berhasil selamat dari invasi Otsutsuki!" Jelasnya sembari mengelus surai raven lebatnya yang kini telah menyentuh bahunya. Sarada juga menikmati elusan di Rambutnya.

Sarada mengernyitkan dahinya. "Jadi, Hagoromo-san ingin Aku lah yang bertindak. Tapi apa pertimbanganmu menyuruh diriku, Apalagi kondisi dunia sudah kosong tanpa kehindupan lagi, semua telah musnah, Otsutsuki brengsek itulah dalang kerusuhan ini, mereka lah yang bertanggung jawab!"

Tanpa rasa kasihan, membantai satu persatu umat Manusia termasuk Suamiku, temanku dan juga orang tuaku. Aku kesepian di dunia tak berguna ini, bukannya lebih baik Aku menyusul mereka di alam sana!" lanjut Sarada tertunduk lesu, perlahan air matanya mengucur sesekali ia mengusapnya dengan tangan.

"Aku ada misi untukmu Uchiha Sarada. Kuharap kau bisa menjalaninya!" Ucap Hagoromo serius, sang empu mendengarkan dari perkataannya dan mulai memasang raut wajah serius.

Sarada menaikan alisnya bingung. " Huh, Apa itu? Tanya Sarada.

"Ke masa lalu!" Sontak ia terkejut bukan main, Sarada kurang paham buat apa ke masa lalu.

Hagoromo menatap lamat-lamat Sarada. "Alasanku adalah untuk memintamu memulainya dari awal. Dirimu hanya mengikuti waktu berjalan dan secara perlahan waktu akan menggiringmu tiba di peperangan saat ini!"

"Jadi, Aku harus ke Masa lalu begitu kah Hagoromo-san!" ia mengangguk.

"Jadi Aku berpesan berusahalah manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Ubahlah dunia menjadi lebih baik, giringlah temanmu untuk membantumu jangan kau lakukan sendiri!" Jawab Hagoromo sembari membentuk segel tangan dan keluarlah sebuah portal disampingnya.

"Hn. Akan ku usahakan semaksimal mungkin, tenang saja serahkan dunia padaku Hagoromo-san! Ucap Sarada tersenyum cerah.

Hagoromo sesekali mengelus surainya lembut dan menasehatinya sekali lagi. "Aku yakin dirimu bisa melalui segala cobaan ini. Tetaplah tersenyum sesuai wasiat suamimu itu. Lupakan lah kejadian di dunia sekarang, mulai lah dengan kebahagiaan dan ciptakan kedamaian disana!" Jelasnya panjang lebar. Sarada tersenyum merekah dan menundukan kepala sebagai ucapan terima kasihnya.

"Oh, ya! kekuatanmu akan menghilang jika memasuki masa lalu. Ku minta berlatihlah dengan serius!" Ucap Hagoromo.

Sarada menundukan kepala lalu menatapnya penuh arti. "Tak masalah, intinya Aku sudah tahu cara menguasainya. Sekali lagi Arigato Hagoromo-san!" Ucapnya lalu berbalik menuju portal yang telah disiapkan.

Hagoromo tersenyum menatapi gadis uchiha itu, dia telah hanyut dalam portal tersebut. Dirinya menghembuskan nafasnya panjang. "Hm.. Dia dan juga Uzumaki Boruto adalah kunci mengakhiri konflik yang tak kunjung mereda ini. Kuharap mereka segera bersiap menghadapi ancaman dari Otsutsuki utama!" tubuhnya memudar perlahan bagaikan asap dan telah lenyap ditempat tersebut.

TBC

Jangan lupa Votenya Okey!
Bye..

[ BoruSara ] Change the Future ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang