part 2

982 117 22
                                    

Aku sudah 1 Minggu sekolah di sekolah baruku

Hari ini ada pertandingan basket di sekolahku

~sekolah

"Bye dad"

Aku melihat Oliv di depan gerbang yang sudah menunggu

"Lama sekali kau ini ra"

"Iya maaf"

Karna hari ini ada pertandingan basket,jadi tidak ada pelajaran hari ini

"Perhatian,untuk semua siswa tolong segera ke lapangan,karna acara akan segera dimulai" suara pengumuman dari speaker

Kami berdua pun segera turun dari lantai 2

Sesampainya di pinggir lapangan aku melihat sekelompok anak basket sekolahku sedang bersiap siap tanding,dan lagi lagi mataku selalu tertuju pada lelaki itu

"Hei Liv"

"Ya,kenapa?"

"Apakah kamu tau siapa lelaki yang memegang bola itu?"

"Oh dia,dia adalah kapten basket,namanya Louis Partridge,dia Kaka kelas kita"

"Hahh"

"Kenapa?,kamu suka ya?,dia tuh paling famous di sekolah ini,dan yang ngincer dia tuh cewe cewe cantik semua,kita gak akan mungkin bisa dapetin dia"

"Gak ihh,siapa lagi yang suka sama dia ih"

Pertandingan pun dimulai

Ada tim basket dari sekolah lain yang tak kalah tampan dan gagah

Bebera menit kemudian kami merasa bosan dan Oliv mengajakku ke kantin untuk membeli minum

Saat kita sedang asik ngobrol tiba tiba tim basket Louis ada di kantin sedang istirahat seusai pertandingan tadi

Dan akupun melihat Louis yang sedang mengusap keringatnya dengan rambut yang setengah acak acakan

Aku pun sontak memfoto nya secara diam diam,dan Oliv pun tidak sadar karena dia sedang asik dengan handphone nya

Tiba tiba dia berbalik badan dan berjalan menuju mejaku

Aku pun merasa degdegan tidak karuan

Ternyata dia mewati mejaku dan menuju kulkas minuman

"Huhhh"

"Kenapa ra?"

"Ehh enggak hehe"

Kami pun kembali ke kelas

aku pun sangat merasa ngantuk dan aku menaruh kepalaku di meja sambil mendengarkan musik

Beberapa menit kemudian

"Brakk"

Aku sontak terkejut,dan seisi kelas melihat kearah mejaku

"Hahh Louis?,ngapain dia kesini"batinku

Louis datang ke kelasku bersama sahabatnya,yaitu william

"Boleh ku pinjam handphone mu?"

Aku terdiam,mematung

"Hey nona manis,apa kau mendengarnya?" Tanya william

"Memangnya ada urusan apa kamu tiba tiba seenaknya mau pinjem hp ku?,sangat tidak sopan"

Loius mendekatkan mukanya ke telingaku

"Hhhh,apakah sopan memoto orang secara diam diam?"

Aku pun seketika terkejut

"Kok dia bisa tau sih?"batinku

"Louis jangan disini lah"ucap William

"Ayo ikut aku"ucap Louis sembari memegang tanganku

"Woy mau dibawa kemana temen gue?" Tanya Oliv sambil mengejarku

"Pinjem sebentar"jawab Will sambil tertawa

~koridor kelas

"Aku minta maaf"

"Hanya itu?,menurutmu apakah hanya minta maaf dapat menyelesaikan masalah ini?"

Louis emang anaknya ngeselin ternyata,suka besar besarin masalah

"Jadi aku harus apa?"

"Menurutmu?"

Aku terdiam karna tidak tahu lagi mau ngomong apa

"Jika kau ingin masalahmu kelar,maka kamu harus ikuti kataku,dan harus nurut perintahku"

"Hahhh,gak gak gak,gamau,siapa kamu,ibuku juga gak gitu gitu amat"

"Hey nona cantik,ikuti saja kata Louis,atau masalahmu tidak akan selesai"

Aku harus apa,mau tidak mau aku harus berkata iya

"Bagaimana,deal?" Ucap Louis sembari memberikan jabatan tangan

"Huhh okay"
Aku langsung meninggal kan mereka berdua tanpa membalas jabatan tangan Louis

~Dikelas

"Aduhh temen gue,dibawa kemana Lo?"ucap Oliv yang menyambut depan pintu kelas

"Kesel banget aku"

"Apa katanya?"

"Aku harus mengikuti perintah dia"

"Hahh serius,terus Lo terima?"

"Iya,mau gimana lagi,daripada masalah ku gak kelar kelar sama si cowo brwngsek itu"

"Lo sih,nyari nyari masalah aja,udah tau si Louis itu orangnya selalu membesar besarkan masalah"

"Mana saya tahu,saya kan anak baru"

Aku dan Oliv segera turun dari kelas karna sudah saatnya pulang.
Kami pun berpisah di gerbang sekolah

"Bye,be careful!"

"Ya,bye"

Dan seperti biasa,aku menunggu ayahku datang untuk menjemputku

"Hey"

Aku pun langsung berbalik badan,mencari dari mana suara itu,ternyata itu adalah 2 lelaki brengsek tadi,ya Louis dan William

"Ada apa?"

"Bagaimana aku bisa menyuruhmu,jika aku belum punya nomer handphone mu"

"Hahh untuk apa?,jelas jelas peraturan itu hanya berlaku di sekolah"

"Eitsss kata siapa,aku tidak mengatakannya,sekarang cepat ketik nomermu" ucap Louis sembari memberikan handphone nya kepada ku

"Gamau,denger ya,kamu pikir kerjaanku tiap hari cuma nurutin perintah kamu doang?,aku juga punya pekerjaan dirumah,mikir dong!"

William yang sedang bersandar di tembok gerbang sekolah tiba tiba Nyamber ae
"Ayolah,jika kau banyak menolak,maka masalahmu akan semakin rumit"

Dengan rasa kesal yg sudah meluap dan rasa sangat berat hari,mau tidak mau aku harus memberikan nya

"Sini" aku mengambil handphone di tangan Louis

"Nah gitu dong dari tadi"kata Louis sambil tersenyum kepadaku dan William

"Terima kasih,ngomong ngomong aku belum tahu namamu"

"Tetttttt"suara klakson mobil dari sebrang

Aku melihat arah kesebrang dan Alhamdulillah itu adalah mobil ayahku

Aku langsung bergegas menyebrang menuju mobil

"Hey kau belum pertanyaan ku" teriak Louis

"Panggil saja hey"

"Aku akan memanggilmu nona ya,selama aku belum mengetahui namamu"sahut William

Aku pun merasa jijik mendengarnya



















-maaf ya kependekan
-Jangan lupa vote ya😉

𝓐 𝓶𝓲𝓼𝓽𝓪𝓴𝓮 𝓵𝓮𝓪𝓭𝓼 𝓽𝓸 𝓱𝓪𝓹𝓹𝓲𝓷𝓮𝓼𝓼  (Louis partridge) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang