Prolog

129 18 0
                                    

Di hari yang cerah ini

Seperti biasa, Gempa harus pergi ke sekolah.

Dan di sekolah, dia hanya duduk di bangku nya sambil membaca buku.

Dia tidak peduli dengan keadaan sekolahnya.

Karena memang dia tidak peduli apapun, sejak dia menghilangkan sebagian memori nya.

Tapi di hari itu, di kelas nya kedatangan murid baru.

Dia sih 'oh' saja, karena toh apa gunanya untuk nya.

''Anak anak, hari ini kita kedatangan 2 murid baru, ayo nak silahkan masuk'' -Guru

''Waah, semoga saja cogan ya'' -siswi 1

''Iya, bisa jadi pacar baru juga'' -siswi 2

Dan terlihat dari pintu kelas, ada 2 orang remaja laki laki yang berjalan masuk ke dalam kelas.

Oh ya, Gempa itu sedang melihat ke arah jendela ya, karena dia memang duduk di dekat jendela.

''Perkenalkan diri kalian'' -Guru

''Hai semua, nama ku Taufan Cyclone ,hobi ku jahilin orang:v '' -Taufan

''Namaku Halilintar Thunderstrom'' -Halilintar

''Kami pindahan dari sekolah shine, semoga bisa berteman dengan baik ya'' -Taufan

Dan satu kelas pun akhirnya riuh dengan suara teriakan para kaum hawa🗿

''DIAM!'' -Guru

Dan kelas pun langsung sunyi lagi🗿

''Kalian berdua bisa duduk di bangku itu*nunjuk bangku yang ada di depan Gempa*'' -Guru

Saat mereka melihat tempat duduk yang ditunjuk oleh guru, mereka malah melihat ke arah Gempa yang sedang melihat ke arah jendela.

(Kok kayak ada yang aneh ya?🗿)

''Silahkan duduk'' -Guru

''*sadar dari lamunannya* ah, baik bu'' -Tau, Hali

♤♧.◇♡ . ♡◇.♧♤

Setelah mereka melewati jam pelajaran selama berjam jam:v, akhirnya waktu istirahat pun tiba.

Dan tidak ada 5 menit, kelas sudah sepi aja.

Setelah Taufan dan Halilintar sedikit berdiskusi, mereka akhirnya memutuskan untuk setidaknya menyapa adik mereka.

''Gem''

''*ngelihat ke arah Halilintar dan Taufan* ada apa?'' -Gempa

''Masih ingat kami?''

''Hmm, memangnya kita pernah bertemu ya?*bingung*'' -Gempa

''Apa maksud mu dengan bertanya seperti itu?''

''Maaf, tapi aku benar benar tidak tau'' -Gempa

''Tapi-''

''Maaf ya, aku mau ke perpustakaan dulu'' -Gempa

Lalu Gempa bangun dari tempat duduk nya, dan berjalan keluar dari kelas.

Halilintar dan Taufan pun saling pandang, mereka bingung, apa hanya mirip?

Tapi dari suara, warna mata, rambut, dan nama itu sudah pasti adik mereka.

Tapi kenapa Gempa tidak ingat dengan mereka?

Bersambung~

A Bliss [SU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang