8

26.2K 943 25
                                    

Po masih di buka ya sayang. Mulai 25 Feb - 14 Mar 2021.
Yuk yang minat chat me 083821253952.
Beli versi bukunya jelas keuntungannya ya 👇.
•Harga po 98k harga normal 105k.
• Extra 3 part yang gak kalian temuin di wp.
•Adegan lebih full ya panas dingin.
•Free Diary dan pena cantik selagi masih ada.

Bisa juga pesan dengan judul lain ya. Lebih banyak beli bonus dan potongan harga lebih banyak.

✨Happy Reading✨


Selesai memberi bom pada Lyna ia bergegas keluar menghampiri Victor. Terlihat pria itu tengah memandangi foto dirinya yang ia ambil saat liburan kemarin di pantai.

"Maaf, membuatmu lama menunggu."

Victor berbalik dan terdiam dengan penampilan Bella. Dalam pakaian sederhana pun Bella masih terlihat sangat cantik. "Tidak masalah."

Perlahan Victor melangkah mendekati Bella. Matanya menatap lekat sosok cantik Bella yang berdiri diam seolah menanti kedatangannya. Begitu sampai di depan Bella sebelah tangannya merengkuh pinggang ramping wanita itu, dan tangannya yang lain mengelus pipi Bella lembut.

Perlahan Victor mendekatkan wajahnya. Bella tak menolak seperti yang ia lakukan tadi, kali ini ia membiarkan Victor menciumnya. Jika ia ingin menahan Victor untuk menyakiti Lyna setidaknya ia harus membiarkan pria ini menciumnya.

Hanya sebuah ciuman, tak lebih. Bella bahkan tak bisa berpura-pura menikmati permainan bibir Victor. Ciuman itu terasa hambar, hanya kemarahan dan kesakitan yang ia rasakan. Pria ini baru menciumnya sekarang sedang ia mencium selingkuhannya tak terhitung jumlahnya.

Bella hanya bersikap pasif membiarkan Victor melakukan apapun yang pria itu inginkan. Victor menganggap itu wajar karena ia berpikir Bella merasa gugup dan ini pengalaman pertama Bella.

Setelah ciuman terlepas mereka duduk bersama di sofa. Sisa malam mereka habiskan dengan menonton film bersama dan mengobrol.

Victor biasanya tak banyak bicara namun malam ini pria itu sedikit berbeda. Untuk sekian lama mungkin sekitar lima tahun lamanya Bella kembali melihat sosok Victor yang hangat dan tersenyum tulus. Sosok pria yang membuatnya jatuh cinta pertama kali. Senyum dan tawa itu terlihat sangat tulus seperti dulu.

Bella menuangkan minuman ke dalam gelasnya dan menegaknya untuk meredakan debaran jantungnya. Hatinya tak boleh goyah hanya karena ia kembali menemukan sosok Victor yang ia cintai dulu, pria ini walau bagaimana pun telah mengkhianatinya. Dan yang terpenting Victor tak pernah mencintainya. Entah apa alasan Victor menjadikannya kekasih bahkan sampai setahun lalu mereka memutuskan bertunangan.

Dalam hubungan ini hanya ia yang mencintai Victor. Ia hanya akan terus tersakiti oleh kebohongan dan pengkhianatan Viktor jika masih bodoh mengharapkan pria ini.

**

Romeo berdiri di bawah kucuran shower dengan kepala tertunduk, tangannya bertumpu pada dinding menahan sedikit beban tubuhnya. Punggung tegapnya bergerak seiring tarikan nafas yang di helanya, matanya terpejam berusaha mengenyahkan bayangan wanita yang telah meninggalkannya dan terus saja memenuhi kepalanya membuatnya merasa frustasi.

Bayangan pemilik mata sayu yang menatapnya penuh permohonan dan dambaan membuat adiknya langsung berdiri tegak. Erangan sexynya terngiang-ngiang bagai alunan musik di kepalanya. Ia menggeram tak bisa lagi menahan dirinya saat kenangan itu kembali berputar dalam kepalanya dengan sangat jelas. Kemudian dengan nafas memburu tangannya meraih ke bawahnya dan melakukannya sendiri. Beberapa menit kemudian tubuhnya bergetar saat sensasi melegakan itu di raihnya.
"Sial! Aku bahkan menggunakan tanganku sendiri." Gerutunya saat membasuh cairan miliknya di tangannya.

Lost Control Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang