"Chan, ayo sarapan sudah siap. Jisung sudah menunggu di meja makan." wanita muda dengan rambut sebahu itu menyembulkan kepalanya dari pintu kamar mewah mereka.
Sementara pria jangkung yang sedang bersiap untuk bekerja itu hanya menanggapi seadanya saja panggilan sang istri.
Son Wendy atau kini yang berganti marga menjadi Park Wendy hanya mendesah kesal, sudah lima tahun membina rumah tangga namun sedikit pun tidak ada perubahan sifat dari suaminya.
Sebenarnya ia tau dan sadar apa yang membuat pria yang dulunya adalah rekan sesama dosen di tempat ia bekerja itu bersikap acuh padanya.
Namun rasa cinta atau bisa dikatakan obsesinya pada pria bermarga Park itulah yang membuatnya mampu melakukan apa pun untuk tetap disamping pria itu.
"Molning, Dad." sapa Jisung, bocah empat tahun anak dari Chanyeol dan Wendy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hei, morning boy." ya, Chanyeol akan bersikap hangat, manis kepada putranya tapi tidak dengan ibu dari bocah itu.
"Daddy antal Icung kan?" tanya bocah tampan itu penuh harap.
"Tentu, Daddy yang akan antar Jisung ke sekolah. Jadi sekarang habiskan sarapan mu segera, sebelum terlambat."
"Ayey captain."
Kedua pria berbeda generasi itu tampak bahagia mengabaikan wanita muda yang berstatus istri Chanyeol dan ibu dari Jisung.
※※※※※
"Jangan pergi kemana-mana sebelum paman Ahn atau Mommy mu yang menjemput, arra?"
"Siap Dad. Bye, Daddy."
Setelah memastikan putranya masuk ke dalam sekolah, Chanyeol melajukan mobilnya meninggalkan halaman sekolah tempat putranya bersekolah, menuju kampus tempat ia mengajar.
Empat puluh menit kemudian mobil Chanyeol tiba di pelataran kampus yang cukup terkenal di Seoul, Chanyeol telah mengabdikan diri menjadi tenaga pengajar disana sejak empat tahun lalu disaat usianya masih sangat muda.
Park Chanyeol, dosen muda itu terkenal dengan dosen yang irit dalam berbicara, dosen yang juga pelit dalam memberi nilai. Hanya beberapa mahasiswa yang bisa dekat dengannya dan tentu saja, mereka itu hanya mahasiswa/i pintar dan berprestasi.
Meski Chanyeol tergolong dosen yang menyebalkan bagi beberapa mahasiswanya, namun pesona yang ia miliki membuatnya tetap menjadi dosen favorit para mahasiswi.
