Sayembara

10 1 0
                                    

Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, seisi istana saling menyelamatkan diri sendiri. Sebagian mengasingkan diri ke tengah hutan. Sebagian lainnya mencari suaka perlindungan ke kerajaan lain. Dan sebagian lainnya pasrah dan tunduk pada maharaja yang baru. Diantara para patih yang melarikan diri itulah, terdapat seorang patih bernama Rajek Wesi yang melarikan diri ke gunung di ujung timur pulau Jawa. Ia kemudian bertahan hidup bersama keluarganya dan membuat sebuah kerajaan disana.

Patih Rajek Wesi kemudian mengubah namanya menjadi Raja Jaya Agung dengan kerajaan baru yang bernama Giri Pawana. Para penduduk asli pun tidak keberatan. Dengan kemampuan beladiri dan kepemimpinan yang ia pelajari dari Brawijaya, raja terakhir Majapahit, ia berhasil membawa Giri Pawana menjadi kerajaan yang makmur sejahtera.

Sayangnya hal itu tidak bertahan lama. Tiba-tiba saja kerajaan Giri Pawana digegerkan dengan kedatangan sekelompok penyamun yang mencuri harta benda para punggawa. Setiap harinya, ada saja laporan dari para punggawa yang kemalingan. Seluruh harta benda diambil tanpa ada satupun yang melihat, meski para pasukan telah berjaga.

Mendengar keluhan para punggawa, Raja Jaya Agung pun berdiskusi dengan para penasihat kerajaan untuk membuat sayembara. Barang siapa bisa menangkap para penyamun itu, jika laki-laki akan dinikahkan dengan putri semata wayangnya, Ambar Wangi. Dan jika perempuan, maka akan diangkat menjadi selir.

Mendengar sayembara itu, putri Ambar Wangi dan ratu Ratna Manikam protes. Sang Ratu tidak ingin berbagi suami, meski memiliki selir adalah hal lumrah bagi para raja. Tapi Raja Jaya Agung pernah berjanji untuk tidak akan memiliki selir. Kini sang raja malah melanggar sumpahnya. Sedangkan putri Ambar Wangi tidak setuju, sebab ia tidak ingin dijadikan hadiah. Ia bukan barang yang bisa diserahkan begitu saja.

Meski tidak mendapat persetujuan dari Ratu dan putrinya, Raja Jaya Agung tetap “keukeuh” dengan keputusannya mengeluarkan sayembara. Berbagai orang dari segala lapisan masyarakat berbondong-bondong mengikuti sayembara tersebut. Namun hanya ada tiga kandidat yang berhasil memenuhi persyaratan.

Penyamun dan Sang PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang