Kembalinya Pusaka Kerajaan

1 1 0
                                    

Sejak saat itu Ambar Wangi merasa sulit tidur dan tidak berselera makan. Hanya pemuda itu yang ada di pikirannya. Ia memikirkan bagaimana cara untuk bertemu penyamun itu lagi. Ia ingin kembali menyamar menjadi lelaki penjual lukisan dan mengikuti gerombolan para penderma. Namun sayembara bodoh ayahnya membuatnya dipingit dalam istana dan tidak bisa kabur keluar karena seluruh gerak geriknya diawasi oleh para pengawal.

Hari berganti minggu. Masih belum ada kabar apapun dari ketiga pangeran. Dalam hati Ambar Wangi berdoa agar ketiga pangeran itu tidak usah kembali saja. Ia tidak ingin menikah dengan orang asing yang tidak dikenalnya. Ia ingin berbahagia dengan menikahi orang yang benar-benar dicintainya. Namun ia juga tidak dapat membayangkan, sebab orang yang ia cintai adalah sang penyamun.

Ambar Wangi teringat pada tiga penyamun yang berhasil ditangkap oleh ketiga pangeran waktu itu. Bukan main terkejutnya Ambar Wangi kala itu melihat wajah Tombo, Echo dan Arto sebagai penyamun yang ditangkap oleh ketiga pangeran. Bagaimana nasib mereka saat ini dipenjara? Apakah pemuda itu akan menyelamatkan mereka bertiga dan menemuinya lagi?

Hingga tiba-tiba sebuah kabar datang mengejutkan Ambar Wangi. Seseorang mengaku telah berhasil menemukan pedang rajawali merah pusaka kerajaan dan akan memberikannya malam ini pada raja Jaya Agung. Ambar Wangi berkeringat dingin. Siapakah orang asing yang berhasil membawa pusaka dan harus ia nikahi? Gandewa ? Panjarwala? Atau Baskara ?

Ambar Wangi menggigit bibir bawahnya dan menghembuskan nafas berat. Bagaimanapun, ialah yang telah membuat sayembara. Ia pula yang harus menepati janjinya. Dengan langkah gontai, Ambar Wangi mendekat ke ruangan pertemuan. Mengintip siapa pemuda asing yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu.

“Mohon ampun paduka raja,” ujar pria asing yang wajahnya tidak jelas terlihat sebab sedang menunduk itu. “Hamba datang untuk membawa pusaka kerajaan yang hilang. Yakni Pedang Rajawali Merah.”

Penyamun dan Sang PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang