12 - Cow?

1K 76 7
                                    

"Bagaimana?"

"Tidak ada penumpang atas nama Ms Carter sir" Ucap pria di seberang sana.

Cameron mengepalkan tangannya dan memutuskan hubungannya sepihak. Sudah seharusnya ia tidak terlalu berharap, apalagi hanya dengan aroma tubuh wanita tersebut. Cameron pun sudah mengecek rekening bank setiap anggota keluarganya dan tidak ada transaksi yang memberikan petunjuk mengenai keberadaan Angel.

Cameron akhirnya berpikir bahwa ia hanya terlalu stress sampai menganggap wanita tadi adalah Angel. Pasti banyak wanita yang memakai parfum yang sama. Tapi entah kenapa ia yakin bahwa aroma tubuh itu hanya milik Angel seorang. Mungkin orang-orang akan menganggap Cameron gila karena dapat membedakan Angel dari wanita-wanita lain walaupun memakai parfum yang sama. Cameron pun tidak dapat menjelasakan bagaimana cara dia membedakannya.

'Her scent is just....'

______________________________

Cahaya yang masuk dari celah gorden menunjukan bahwa matahari telah terbit. Tiba-tiba suara alarm berbunyi, menganggu waktu tidur sang pemilik. Angel mematikan alarmnya lalu duduk sambil masih menutup mata. Ia melakukan itu selama kurang lebih 10 menit sebelum memutuskan untuk kembali tidur.

'Ting tong'

Angel berpura-pura tidak mendengarnya dan menutup seluruh badannya dengan selimut. Ia yakin pasti Jay akan membuka pintunya. Tidak lama kemudian, suara bel pintu kembali berbunyi, namun kali ini lebih sering.

'Ting tong ting tong ting tong'

Angel menggeram lalu bangun dari tidurnya dengan wajah yang ditekuk. Ia bangkit dengan malas lalu mengambil bantalnya. Bukannya berjalan menuju pintu masuk penthouse, ia malah berjalan menuju sebuah kamar. Terlihat Jay masih tidur dengan damai tidak terpengaruh oleh suara bel yang masih berbunyi.

Angel melempar bantalnya kuat, membuat bantalnya melayang menuju Jay. Jay yang merasa sesuatu menimpuk dirinya pun bangun dengan kaget. Ia melihat kanan dan kiri dengan panik. Setelah beberapa saat berhasil menenangkan diri, matanya pun menangkap Angel depan pintu dengan wajah cemberut.

"Oh kau" ucap Jay lalu kembali berbaring dan menutup mata.

Rasanya Angel ingin menarik kakinya dan menyeretnya lalu melemparnya keluar dari penthouse. Tidak terima bahwa tidurnya terganggu karena Jay yang tidur seperti orang mati dan harus dia yang membuka pintu.

Sayangnya suara bel pintu yang tidak berhenti membuatnya mengurungkan niatnya dan mengampuni nyawa Jay, untuk saat ini. Angel membuka pintu lalu disambut oleh wajah Mike dan Holly yang seakan sudah jenuh.

"Kau lihat sendiri kan kalau aku tidak menekan bel terus, tidak mungkin mereka akan membuka pintu. Sudah kukatakan bahwa mereka berdua sama-sama malas seperti sapi" Ucap Holly pada Mike lalu masuk kedalam penthouse dengan kopernya.

Setelah mereka berdua masuk, Angel pun menutup pintu dan menyenderkan jidatnya pada pintu saking ngantuknya. Mike yang melihat itu, menarik badannya ntuk menatapnya.

"Hey kau tidak apa-apa?" Tanya Mike sambil melihat jidatnya yang terkena pintu, takut meninggalkan bekas lebam.

Angel hanya membuka matanya dikit lalu kembali menutupnya. Ia pun menundukan kepalanya, mengenai dada Mike. Refleks, Mike memeluknya agar ia tidak jatuh.

"Ev? Eva? Angel?" tanyanya sambil berusaha membangunkan wanita dipelukannya. Ia mengusap pipinya dengan lembut.

"Jangan panggil aku itu" gumam Angel pelan yang hanya bisa ia dengar.

"Percayalah, ia tidak akan bangun kalau kau lembut seperti itu!" Teriak Holly dari dapur sambil mencari makanan di kulkas.

Akhirnya Mike tidak tega dan mengangkatnya ala bridal style lalu membawanya menuju kamarnya. Dengan lembut Mike meletakan Angel diatas tempat tidur, seakan-akan dia benda rapuh.

Angel and Her BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang