"Ayo Angel ,apa yang kau pikirkan?" Tanya Jay tiba-tiba.
"Tidak tadi aku merasakan seolah-olah cameron memanggilku, bodoh sekali bukan" Ucap Angel lalu tertawa hambar.
Menurut Jay, Angel pasti memiliki koneksi yang kuat dengan Cameron dan itu pasti menyakitinya. Dia tidak berani berkata apa-apa. Ia tidak ingin memberinya harapan palsu, namun menyakitnya dengan realita juga bukanlah sebuah pilihan. Jay hanya bisa mengusap kepalanya dan menyuruh Angel untuk naik keatas pesawat.
'Everything about him is just an illusion'
___________________________
Suara pramugari memenuhi ruangan cabin menunjukan bahwa pesawat akan landing sebentar lagi. Angel mematikan ponselnya dan menyenderkan kepalanya pada senderan kursi. Ia menatap jendela dan menghembuskan nafasnya.
"Hmm, ada apa denganmu?"
"Jay, apa menurutmu hidupku terlalu terpaku padanya?" Tanya Angel masih menatap keluar jendela. Jay menghentikan gerakannya yang sedang merapikan barang-barang.
Mau bagaimana lagi? Semua orang sudah tau bahwa Angel cinta mati pada Cameron. Jay yakin walaupun Angel telah merelakan hidupnya jauh dari Cameron, ia tidak akan merelakan hatinya jauh dari pria tersebut.
"Kau tahu sendiri aku sudah menyibukan diriku selama 5 tahun ini, tapi apa hasilnya, aku masih tidak bisa melupakan dia." Ucap Angel menunduk sambil menggenggam erat ponselnya.
"Menurutku kau terlalu memaksakan dirimu, jika kau memaksakan keadaan, itu hanya akan membuatnya semakin sulit. Semua pasti ada waktunya masing-masing, just trust the process" Balas Jay melanjutkan kembali kerjaannya.
Angel pun mengangguk menyetujui perkataan Jay. Ia pun percaya bahwa semua butuh waktu dan proses. Tapi Angel tahu dalam diri dia mau se-lama apapun waktu yang diberikan untuknya, itu tidak akan cukup untuknya selama ia tidak membuka hatinya.
Pengumuman untuk memasangkan seatbelt menyadarkan Angel dari pikirannya kembali. ia segera memasangkan sabuk dan menunggu pesawat landing. Cabin pesawat yang dibuka menunjukan bahwa penumpang bisa segera meninggalkan pesawat.
Angel bersama Jay dan model-model lain pun meninggalkan pesawat dan berjalan menuju lobby bandara. Kedatangan mereka menarik perhatian kaum adam dan hawa. Semua orang melihat mereka dengan rasa iri dan kagum, terlebih orang-orang yang sudah tau siapa dan tujuan kedatangan mereka.
"Eh" Angel tidak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri membuatnya hampir terjatuh. Ia pun berlutut dan membenarkan tali sepatunya. Seorang pria dengan beberapa bodyguard yang mengikutinya berjalan kearah Angel dan melewatinya. Pria tersebut berhenti saat melewati Angel.
"Apakah ada masalah sir?" Tanya seorang bodyguard melihat ekspresi Cameron yang sedang berpikir.
'Mengapa aroma tersebut seperti aroma tubuh-'
BUGH
"Eh maaf, permisi." Ucap Jay tidak sengaja menabrak tubuh pria tersebut. Jay melewati tubuh pria itu dan berjalan menuju Angel yang masih menunduk mengikat tali sepatunya. Ia tadinya berjalan menuju lobby lalu sadar bahwa Angel tertinggal dibelakang. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menghampirinya.
"Dasar tidak sopan, heh kau-"
"Sudah tidak perlu memperbesarkan masalah kecil" Ucap Cameron menghentikan aksi keributan yang akan terjadi jika tidak ia hentikan.
"Baik sir"
Cameron pun melanjutkan langkahnya diikuti oleh para bodyguard. Jay mendecak melihat kecerobohan Angel. Sudah ia peringatkan pakai sepatu flat saja tapi ditolak oleh Angel dengan alasan bahwa lebih nyaman pakai sneakers untuk berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel and Her Beast
Roman d'amourDon't copy my story!!!! ⚠️ Evangeline Carter Seorang model dengan masa kecil yang bahagia tanpa kedua orangtuanya. Seiring berjalannya waktu, masa kecil itu berubah menjadi masa suram yang merubah segalanya. Cameron Hudson Seorang CEO dengan segala...