Enam tahun lalu...
Terlihat seorang gadis duduk sendirian di bangku taman. Gadis itu benar-benar menikmati sejuknya angin malam ini. Dia tersenyum sambil menarik napas nya dalam-dalam. Udara malam itu masuk keparu-parunya, kesejukan terasa menjalar dari paru-paru keseluruh tubuhnya. Malam ini benar-benar indah! Bulan dan bintang-bintang di langit tampak lebih terang dari biasanya. Jennie, gadis berambut hitam itu juga terlihat lebih terang dari biasanya. Wajahnya tampak sangat bahagia, sejak tadi bibirnya terus mengukir senyum indah.
"Jen!" Pekik seseorang dari kejahuan membuat Jennie menoleh kearahnya.
"Ada apa?" Tanya Jennie kepada temannya itu.
"Kau ngapain sendirian di taman?"
Senyum kembali terukir di wajahnya "Menunggu Jong in..." Katanya tersipu malu.
"Memangnya kau tak baca pesan-pesan di grup kelas?" Tanya Joy, temannya itu dengan raut kesal.
"Tidak" Jennie menggeleng, "Memangnya ada apa?"
Joy mendengus sebal "Baca saja sendiri!"
Jennie yang terlihat bingung malah menatap Joy.
"Ada apa sih? Kenapa kau terlihat kesal begitu?"
"Jong In akan menikah!" Ketus Joy membuat suasana menjadi lebih dingin seketika.
Keheningan menyelimuti mereka hampir satu menit dan tiba-tiba Jennie tertawa.
"Jadi dia akan melamarku? Ish kenapa kau beri tahu suprisenya sih?" Kata Jennie yang terlihat kesal.
Lagi-lagi Joy menghembuskan napasnya, mencoba untuk menahan emosinya "Jong In akan menikah dengan kak Krystal."
Seketika waktu terasa berhenti. Kok rasanya hujan datang tiba-tiba yah? Tapi mengapa rasanya hujan hanya turun di sekitarnya saja? Tiba-tiba Jennie tertawa sumbang.
"Bercandaan kalian keterlaluan! Mana yang lainnya? Ini lelucon yang kalian buat kan?" Kata Jennie melirik pohon-pohon yang ada di sekitarnya.
Raut wajah Joy tiba-tiba berubah, megambil ponselnya lalu menunjukkannya ke Jennie. Jennie yang melihat sebuah foto di ponsel Joy itu membelakkan matanya. Di foto itu terihat wajah kacau kekasihnya yang sedang bertekuk lutut di hadapan orang tua kak Krystal--kakak kelas cantiknya itu.
"Joing In mu yang kau bangga-banggakan selama ini itu menghamili kak Krystal. Dia berjanji akan bertangung jawab atas kebrengsekannya itu... kepada orang tua kak Krystal." Kata Joy mencoba mengontrol emosinya itu. Sahabatnya itu--Jennie, sudah terlalu banyak mengalami kesialan dalam hidupnya. Jadi Joy sebisa mungkin mengendalikan amarahnya itu agar Jennie tak tersingung dengan ucapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wʜᴇɴ Tʜᴇ Fʟᴏᴡᴇʀ Dɪᴇs || On going
Fanfiction❝ Ketika orang yang kita cintai itu mati, maka jiwa kita juga akan mati... ❞ ❗WARNING❗ ✉ Strong language including cursing. ✉ May contain upsetting scene. ©Jentae_Taennie_cover_2021 ©Jentae_Taennie_story_2021