♣️
Jisung membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sakit. Namun tubuhnya seperti meniduri sesuatu yang empuk
Perlahan dirinya bangun sembari memegangi kepalanya. Seingatnya dia menangis seharian di ruang tamu. Kenapa tiba tiba dirinya berada di kamar
"Oh udah bangun?" Jisung menoleh ke samping kanannya
"Minho?" Tanya Jisung memastikan
"Iya ini aku sayang. Maaf" Minho memeluk Jisung
"Maaf. Maaf aku membuatmu terluka. Maaf aku kasar. Maaf aku egois. Aku bodoh. Aku minta maaf" Minho memeluk Jisung erat. Menyesali tindakan dirinya yang sembrono dan tidak terkendali
Sementara Jisung hanya diam. Selalu. Minho selalu seperti ini ketika berbuat salah. Bagaimana Jisung ingin membenci jika Minho selalu perhatian setelah apa yang terjadi
Katakan Jisung bodoh. Tapi sungguh Jisung tidak bisa meninggalkan Minho meskipun Minho sebajingan kemarin
"Aku ambil makanan dulu. Sebentar" Minho segera keluar dari kamar untuk mengambilnya
"Ini makan dulu" Mata Jisung berbinar melihat makanan dihadapannya
"Suka?" Tanya Minho
"Sukaa. Ka Minho bikin sendiri?" Minho mengangguk
"Iya. Aku ngerasa bersalah banget. Makanya aku bikin ini buat kamu. Dimaafin kan?" Minho menyatukan tangannya didepan dada
Lihat. Bagaimana Jisung tidak gemas. Kadang dia benci. Benci dirinya sendiri yang terlalu mencintai Minho
"Iya aku maafin" Minho tersenyum senang. Mengecup pipi Jisung lalu kembali duduk dan merokok
"Ka min"
"Hm"
"Bukannya aku udah bilang jangan merokok?" Minho tertegun
"Ah a-aku. Maaf. Aku tadi kelepasan saking stress-nya ga di maafin kamu. Maaf" Minho menyundut rokoknya pada permukaan asbak agar apinya mati
"Ka Min nginep kan?"
"Maaf Kaka ada acara sama temen. Kamu gapapa kan disini sendiri? Besok seharian kita main deh. Ya?" Jisung merengut
"Ji?" Namun akhirnya mengalah
"Oke"
Prioritas-mu memang selalu teman kan ka. Aku hanya menjadi yang kedua setelahnya. Harusnya aku sadar akan hal itu
♣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Road × Minsung ✔
FanfictionYang ku tau pasti, ku benci untuk mencintaimu [ bxb ]