♣️
Jisung terbangun dengan kepala yang sakit. Menangis seharian bukanlah hal yang bagus untuk kesehatan
Teringat kejadian semalam membuat dadanya kembali sakit. Sungguh sesak dan sakit rasanya. Tidak diakui bertahun tahun hanya karna ego-nya sendiri
Ingin pergi namun cinta dan kesetiaan selalu berpegang teguh di dirinya. Jisung seperti mencintai bocah yang hanya menginginkan permen dari sang kekasih
Yah walaupun Minho tidak pernah meminta sih. Minho selalu membiayai Jisung. Namun tetap saja, hatinya juga butuh perhatian dan kasih sayang yang sesungguhnya bukan hanya uang
Berjalan ke dapur Jisung menemukan teh hangat, air putih, obat dan sebuah kertas
Aku nyakitin kamu banget kan hari ini? Maaf ya. Diminum obatnya. Pasti pas pagi kamu sakit deh
Jisung berdecak malas. Sudah tau menyakiti. Tapi tetap saja diteruskan. Sudah tau ketahuan tapi tetap saja- ya mengelak si tidak. Ya tapi-
"Tapi kenapa aku maafkan bodoh!"
Setelah meminum obat Jisung berjalan ke ke kulkas. Belanjaan yang kemarin belum sempat Jisung bereskan
Oh tunggu. Apa Minho membereskan semua ini?
Jisung pusing. Sungguh kelakuan Minho sulit untuk ditebak
Es batu diambil, Sari Sirsak dituang ke dalam gelas
Jika kalian jadi Jisung, kalian akan sedih karna tidak di akui, atau senang karna paginya di perhatikan?
Rasa ingin teriak sudah menggerogoti tenggorokannya. Ingin menghajar Minho tapi apa daya Minho seperti kucing lucu. Mana tega dia memukulnya
Hp-nya berbunyi tanda pesan masuk
♣️
Ada yang suka sirsak? Aku si yes
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Road × Minsung ✔
FanfictionYang ku tau pasti, ku benci untuk mencintaimu [ bxb ]