Prolog

21 5 13
                                    

Pagi yang cerah menurut sebagian orang harus dilewati dengan penuh keceriaan dan kegembiraan. Dimana orang orang akan menebarkan senyuman hangat kepada sesamanya, saling menyapa, dan lain sebagainya.

Namun berbeda dengan sekumpulan manusia yang tinggal di kost-an Mang Jajang.

Pranggggg

Byuurrr

Gubrakkk

Adawwww

"Hati-hati jatoh bang"

"Udah jatoh badrol"

"WOI NGAPAIN SIH RUSUH AMAT"

"GANGGU BANGET ORANG LAGI TIDUR JUGA"

"BURUAN WOYY GUE KEBELET"

"SABAR"

"KEBURU BROJOL GUE"

"BACOOTTTT"

"JANGAN TERIAK TERIAK DISINI BUKAN HUTAN"

"NGACA"

"GOOOLLLLLL"

"Tolong dong kayanya pinggang gue keseleo"


Benar-benar pagi yang indah bukan?

~~~×~~~

"Wihh makan enak kok diem diem aja, bagi dong"

"Ssstttt jangan kompor, gue lagi laper"

"Gue tuh emang paling bisa jaga rahasia, tapi ada syaratnya"

"Paan?"

"Ya bagi lah, itu ayam kayanya sedep banget tuh"

"Gaada, apa apaan lu. Gue laper, jangan ganggu"

"Nnggoogheyy, sebenernya gue gamau ngelakuin ini. Tapi karna lu yang maksa gue gabisa nolak"

"Bocah gendeng"

"Ekhem ekhem. GAIISSS BANG AJUN PUNYA BANYAK MAKANAN ENAK, TURUN SEKARANG SEBELUM GUE ABISIN"

"Haduhh anak setan"

"Manaaaa"

"Bagiiiii"

"Asiikkk makanan"

"I'm coming darling"

"Tunggu aa"

"Alhamdulillah rejeki anak sholeh"

"Anakonda lu mah"

"Tungguin dong pinggang gue sakit"

"Halah gitu aja ngeluh, giliran jatuh cinta nyengar nyengir lu"

"Seandainya kamu merasakan jadi aku sebentar saja"

"Ogah amat"

"Kasian mana masih muda"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah acara "mari kita makan bersama" mereka tampak senang karena perut mereka yang lapar sudah terisi penuh.

Namun berbeda dengan Arjuna yang cemberut dan misuh-misuh dari awal teman-temannya turun ke lantai dasar untuk menyerbu makanannya, padahal Arjuna mau membeli makanan itu saja sampai berpikir 3x karena dia harus menyisakan uang untuk membayar biaya kost-an.

Tapi tak apa, dia berusaha untuk ikhlas. Kata bang Panjul "Berbagi itu indah". Baiklah akan ia coba lakukan walaupun sedikit susah.

"Alhamdulillah kenyang"

"Tengkyu bang Ajun"

"Bocah gemblung edan kurang ajar biadab setan"

"LAMBEMU"

"Biarin aja. Gue lagi kelaperan nih anak kuda kompor bener, tanggungjawab gue masih laper nih"

"Ya maap"

"Maap maap lu pikir dengan lu minta maap gw kenya-"

"Udah udah ribut mulu dari tadi. Jidan, lain kali jangan kaya gitu lagi, minta maap sama Ajun"

"Kan tadi udah"

"Lagi"

"Ckk iya iya, bang gue minta maap ya janji ga ngulangin lagi. Kalo keulang lagi nanti gue janji lagi awokaowkawok"

"MINGGAT GA LO"

Dan berakhir dengan acara kejar-kejaran yang dilakukan Ajun dan Jidan. Teman-temannya hanya menonton tanpa ada niatan untuk melerai.

Luar biasa.










>•~•<

Hollaaa, this is my first book. Hope you like it💙

Kalau ada penulisan kata atau kalimat yang kurang bener, bisa kasih tau aku ya hihi

Kalau ada penulisan kata atau kalimat yang kurang bener, bisa kasih tau aku ya hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekian, Terimashiho♡

Trouble Maker | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang