Fourteen

356 42 2
                                    

Mingyu menatap tubuh seokmin yang terbaring lemah dengan selang infus dan oksigen serta sebuah monitor yang memberi tanda jika lelaki itu masih hidup.

Dokter mengatakan jika seokmin harus dibiarkan disana sendiri sampai kondisinya stabil baru ia bisa menghampirinya. Ia tidak tau bagaimana kondisi seokmin sebenarnya, dokter tadi langsung mengajak ayah seokmin untuk berbicara empat mata.

Mingyu bukan anak yang rajin beribadah dan sangat jarang berdoa pada Tuhan. Namun untuk kali ini saja ia bersungguh-sungguh meminta kepada Tuhan nya, untuk membiarkan seokmin sembuh dan membiarkan dirinya melihat senyum seokmin lagi untuk waktu yang lama.

Sebuah tangan menepuk pundaknya beberapa kali. Itu ayah seokmin, dengan raut wajah yang terlihat tabah berdiri disampingnya ikut menatap sang anak yang terbaring didalam sana.

"Apa yang dokter itu katakan?" tanya mingyu.

Pria dewasa berkacamata itu menggeleng,  "hanya bisa berharap keajaiban terjadi"

Kedua tangan mingyu mengepal, ia berusaha menahan agar tangisnya tidak pecah disini. Dia tidak mau terlihat lemah, ia harus kuat dan berpikir positif.

Jika memang hanya tinggal menunggu keajaiban datang, maka jadilah keajaiban itu datang. Seokmin anak yang baik dan religius. Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya yang sangat patuh menderita seperti ini. Jadi mingyu yakin, seokmin pasti akan sembuh. Ia akan berdoa dan berusaha untuk itu.

"Aku pergi, nanti aku akan kembali kesini" pamit mingyu yang dibalas anggukan dari ayah seokmin.

-

Mingyu memberhentikan mobilnya tepat didepan sebuah rumah mewah. Ia keluar dari mobilnya dengan tergesa dan memencet bel berkali-kali agar sang pemilik rumah cepat keluar.

Tak begitu lama pintu terbuka menampilkan sosok pria paruh baya dengan pakaian tidurnya.

"Nak? kenapa malam-malan kesini? kau kehujanan, masuklah dulu"

"aku tidak ingin basa-basi, aku butuh pertolonganmu"

"tentu, ada apa? katakan pada ayah apa yang kau butuhkan"

"kau seorang dokter yang sangat hebat bukan? aku minta kau sembuhkan kekasihku, dia terkena leukimia dan kondisinya sudah sangat parah. kau harus sembuhkan dia" jawab mingyu dengan suara gemetar.

Ayah mingyu menatap anaknya dengan sendu dan penuh penyesalan, "nak..."

"kau pasti bisa kan? sembuhkan dia dan aku akan memaafkanmu"

"mingyu... nak, tapi aku adalah dokter tulang, itu bukan ranahku"

mingyu kecewa.

"kau tidak berguna, kau memang ayah yang tidak berguna"

mingyu kemudian langsung beranjak pergi mengacuhkan sang ayah yang berusaha memanggilnya.

ONLY HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang