ALDEN-02

12 2 0
                                    


Riah riuh terdengar dari kantin SMA Kaca atau SMA Kencana setelah Alden dan teman temannya memasuki area kantin. dengan Alden memimpin di bagian depan menandakan sebagai ketua dari mereka.

disamping kanan Alden terdapat Bayu dan sebelah kirinya terdapat Arga yang tengah tebar pesona kepada siswi yang mereka lewati. "Ck playboy."

Arga yang mendengar perkataan Alden tak menggubris sekali pun bahkan Arga semakin menjadi jadi. "Kiww cantik." Panggil Arga pada siswi perempuan yang sedang melintas.

Siswi yang dipanggil pun tersipu malu terbukti dari pipinya yang merah merona dan berlari meninggalkan meja yang telah di cap mereka bertiga sekaligus meninggalkan kantin. "Liat noh al baru gua gituin aja udah terbang gimana gua jedor nanti."

Bayu yang mendengar penuturan Arga cekikikan menanggapi. "Nape Lo bay." Bayu menggeleng sebagai Jawaban lalu melanjutkan bacanya.

Arga mendecak kesal dengan jawaban Bayu sekaligus belum ada makanan yang tiba di meja mereka. "ini gak ada yang mau pesen makan gitu?."

"Samain."ujar Alden dan Bayu bersamaan."

"Ashiap."

Arga berdiri lalu berdehem "Mang Ujang pesen siomay paket lengkap kasih bumbu cabenya yang banyak kalo kurang di tikungan pasar banyak mang angkut aja."

mang Ujang yang sedang dikerumuni murid menyahut nyeleneh seperti atta geledek. "Ashiapp, ditunggu ya Ujang." Arga mengangkat jempol nya setuju.

"al." Alden mendehem menanggapi Arga. "Kok lu ganteng." seperti bakwan dibalik udang eh seperti udang dibalik bakwan Alden tahu maksud dan tujuan Arga memujinya seperti ini. "Butuh berapa."

"Ihh Abang Alden kok kamu gituh, peka banget sih." Alden memutar bola matanya malas. "Mau apa enggak kalo enggak gue masukin lagi."

"Ehhh mau dong bang sekalian siomay nya ya kali kali baik sama temen." Arga mengangkat kedua alisnya meminta persetujuan. "Setiap hari juga alden yang bayarin Lo." Sahut Bayu.

Arga menatap Bayu malas. "Shuttt diem lu bay gak tau strategi kan lu."

"Menghemat uang untuk menghabis milik orang lain."

"Berisik lu bay tar Alden tau."

"Alden bahkan hafal kamus lo."

"Bener bener ngajak mental breakdance."

"Anak toktok gak usah sok keras."

"Bener bener lu bay." Arga berhayal sedang mengangkat seragam lengan nya seperti orang yang sedang marah.

Alden yang melihat dibuat bingung dengan temannya yang satu itu Bayu yang masih sibuk dengan bukunya dan Arga yang berdiri seperti seorang petinju yang sedang menantangi musuhnya sambil berkata. "Maju lo bay sini gak takut gue." lalu meninju udara layaknya samsak.

"Lo bisa duduk gak." Arga menoleh sejenak. "Gak bisa al gak bisa gue gak bisa jangan tahan gua al lepasin tangan gua lepasin." Alden menatap Arga datar siapa yang menahan Arga Alden tidak peduli toh hanya membuat nya pening sendiri.

"Eleh elehhh ada apa ini teh meni ribut ribut." ucap mang Ujang yang baru datang dengan tiga piring siomay pesanan Arga. "Udah atuh den Arga sok duduk gak enak diliatnya." Arga menarik nafas lalu patuh dan melirik sinis bayu

Mang Ujang meletakkan tiga piring siomay tanpa minum. "Silahkan dimakan." Bayu tersenyum lalu berterima kasih mewakili dan memakan dengan perlahan berbeda dengan Arga.

Ia langsung mengambil satu piring siomay lalu memakannya dengan lahap sedangkan Alden hanya menatap Arga sinis. "Kwaga dwimwakwan twu siowmuay."

Bayu mengurungkan niatnya untuk memasukkan satu potong pangsit lalu menatap Alden. "Bang tiga botol Aqua."

Tak lama seorang pedagang datang dengan tiga botol Aqua dingin ditangannya Bayu mengeluarkan selembar uang berwarna merah. "Kembaliannya ambil aja." Pak yayan-- pedagang minuman tersenyum ramah dan mengucapkan terima kasih lalu pergi kembali ke lapaknya.






Alden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang