Prolog

1.1K 187 10
                                    

The Guards

Seorang wanita dengan balutan pakaian minim nan sexy berjalan menuju sebuah ruangan. Aura wanita dewasa terpancar dari tubuh wanita itu. Ia berjalan layaknya model ke sebuah pintu yang dijaga oleh dua pengawal dikedua sisi.

Senyum percaya diri tersungging di bibir yang terpoles lipstik warna merah merona, sesampainya ia di depan pintu ruangan.

"Permisi Miss, boleh kami periksa barang yang Anda bawa?" Hadang pengawal berbadan tinggi sebelum wanita itu memasuki ruangan yang dituju.

"Ck, aku dikirim langsung ke sini. Tidak sopan!" Decak jengkel wanita tersebut.

"Mohon maaf Miss, keselamatan Tuan kami lebih utama. Tolong kerjasamanya." Ucap pengawal lain dengan tegas.

Wanita tersebut menyerahkan tasnya untuk diperiksa dengan gaya arogan. Setelah dirasa yakin tidak ada benda aneh atau berbahaya. Kedua pengawal tersebut mempersilakan wanita tersebut untuk masuk.

Pengawal berbadan besar dan tinggi melirik rekannya yang sudah kembali memasang posisi seperti semula.

"Nini? Menurutmu berapa lama ia akan bertahan?" Kata Johnny membuka obrolan.

"Tergantung."

Johnny menoleh ke arah rekan perempuannya, setelah mendapat jawaban singkat dan menggantung.

"Tergantung seberapa cepat ia membuka topeng di depan Tuan Muda." Sambung Jennie.

Pria bermarga Seo itu mengangguk paham, dan kembali fokus berjaga.

'Dor'

Baru berselang beberapa saat, bunyi senjata api memuntahkan timah panas memenuhi indra pendengaran Jennie dan Johnny. Jennie memejamkan mata sejenak.

"Huftt" Jennie menghela nafas panjang, yang dibalas dengan tatapan simpati Johnny pada perempuan muda di sampingnya.

"Giliranmu Ni."

"Hm, aku masuk dulu."

Jennie segera bersiap, pekerjaannya menunggu di dalam. Ia mengetuk pintu dengan cukup keras, memberitahu penghuni di dalamnya.

"Saya masuk."

The Guards

Berkali-kali Jennie bermonolog pada dirinya sendiri.  Jantungnya berdetak dua kali lipat dan peluh di dahi mulai bermunculan. Bagaimana mungkin ia melawan binatang buas yang siap menerkamnya kapan saja.

"Kalau bukan karena utang ayah..."

"Tidak ada alasan bagiku untuk sampai di tempat ini dan bertemu dengannya."

"Setidaknya kontrak kerjaku akan berakhir dalam 6 bulan. Haaahh, aku ingin segera berhenti dari pekerjaan ini dan kembali ke Korea."

"Namun tampaknya, aku tidak boleh berpikir demikian...."

Jennie memejamkan mata dan mencoba mengontrol emosinya yang meluap-luap. Harga diri dan nyawa kini seolah siap diinjak oleh orang yang selalu ia anggap gila.

'CLACK'

Moncong pistol kini tepat berada di dahi gadis bermarga Kim itu. Kedua tangannya mengepal, ia tidak bodoh Tuan Muda dihadapannya bisa kapan saja menarik pelatuk pistol yang sedang diacungkan kepadanya.

Jennie membuka mata dan disuguhi senyum mengerikan dari Tuan Muda yang enam bulan ini ia kawal.

"SEBENARNYA APA YANG AKAN DILAKUKAN TUAN MUDA GILA INI PADAKU!"

.
.
.
.
.
.
.

Other Cast :
Johnny Seo
(Jennie's Work Partner)

Other Cast : Johnny Seo (Jennie's Work Partner)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Korea - Chicago
31 y.o
About Johnny :
✓ Orang pertama yang membantu Jennie beradaptasi di tempat kerjanya
✓ Kakak menyebalkan bagi Jennie
✓ Baru bercerai dari istrinya tahun lalu dan terpaksa memperpanjang kontrak untuk membayar kompensasi perceraian

The GuardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang