3: Hari Bersamanya

70 11 3
                                    

"GAIS, MASA SI KARTON NASI TIBA-TIBA ADA DI ACARA INI?!" seru Tata sambil melemparkan pamflet Kartika ke atas tumpukan beras di warungnya.

Momon dan Sungsang yang sedang jaga warung langsung berebut membaca pamflet itu. Setelah mengetahui ternyata pamflet Kartika, masing-masing dari mereka tidak menunjukkan wajah yang terkejut.

"Kok lu pada gak kaget sih?"

"Gimana mau kaget orang tadi pagi dia tempel beginian di situ," jawab Momon sambil menunjuk ke pintu lipat warung.

Tata bergegas mencari pamflet itu dan merobek semuanya. "Berani-beraninya masang ginian di warung gue! Kok gak kalian larang sih?!"

"Udah mau gue larang kok," balas Sungsang, "tapi..."

"Masa sih cuma nempelin brosur doang gak boleh? Apa sih yang nggak buat kembang desa kayak Kartika, ihiw!" balas Momon kesengsem.

"Yeu, ngaco lu!" Tata melempar serpihan brosur sobek ke kepala Momon. "Lagian kok bisa sih dia ikutan acara ini? Kemaren baru aja audisi sama gue. Terus kok dia pindah aliran jadi girlband yang dance-dance gini?"

"Gue inget dia pernah bilang kalau Om nya kerja di MNMTV onoh," balas Sungsang, "tapi ya gue gak tau juga ye sebagai apa om nya, jadi mungkin dia bisa masuk tanpa audisi."

"HALAH, PENTESAN NEPOTISME!"

"Sang, ntar elu yang tutup warung ya soalnya gue mau persiapan nobar bebeb Kartika di pos siskamling, xixixi."

"HEH, Mon, elu tuh ye buta banget, orang kayak dia yang tetenya aja disumpel pake kaos kaki malah dibelain!"

Sungsang tak kuasa menahan tawanya.

"Susah atuh udah poling in lop mah, Ta," balas Momon masih sambil mesem-mesem. "Tapi tenang aja, gue mah tetep setia kawan dan akan selalu menjadi bespren Tata anaknya Bos Babeh seorang."

"Baspren bespren, semalem kemana lu pas gue dilempar ganjelan pintu sampe pingsan, hah?! Kemaneeeeee elu berdua, upin ipin? Katanye gak akan ninggalin gue, hmm?!"

"EHEHEHE."

"Nggg, anu..."

"Err, itu..."

"Well, well, well, pagi-pagi udah marah-marah aja nih," sapa Kartika yang tiba-tiba datang dengan setelan rapi tak lupa membawa sekoper tas.

"Bebeb!" seru Momon semangat.

"Lu kenapa sih kayak mba-mba jeniyuz, tetiba nongol mulu?"

Kartika melihat kalau Tata sudah merobek brosur dari warungnya. 

"Gue kesini cuma mau ngasih tau aja kalau gue mau pergi syuting buat ntar malem live. Jangan lupa nonton ya di MNMTV!"

"Cuih, males banget!" Tata meludah ke hadapan Kartika. "Modal nepotisme gitu mana bisa juara, orang suara lo jelek."

Kartika tertawa elegan sekaligus meledek Tata. "Setidaknya gue selangkah lebih dekat dengan mimpi gue tanpa adanya portal macam elu yang suka ngehalangin jalan gue."

"Gue yang ngehalangin lu atau elu yang latah ikut-ikutan gue?"

"Momon, Sungsang, jangan lupa vote SMS ya ntar malem!" seru Kartika pada Sungsang dan Momon seakan Tata tidak pernah ada di hadapannya.

"Ih, setan!" seru Tata.

"Oh, elu tuh dari tadi ada disini, maap gak keliatan soalnya gue udah nge-block all negatives energy from my life."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kesandung Cinta Pedangdut GagalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang