Vampire | One Shoot Story ✔️

3. Prakarya

“Tidakkah kau kedinginan?” tanya seorang gadis yang menjadi kelompok belajarku di kelas prakarya

Aku tak menjawab dengan kata-kata. Hanya menggeleng, lalu kembali mencoba fokus dengan apa yang aku lakukan.

Nampaknya dia tak bosan mengajakku bicara, dia kembali bertanya apakah aku lapar atau haus? Dan seperti yang tadi, aku hanya menggeleng.

Dia beranjak dari duduknya, berjalan ke arah ponselnya yang sedang dicharge di meja guru, lalu berbicara dengan lantang, barangkali ada yang mau menitip memesan makan siap saji.

Beberapa dari mereka tertarik dan gadis itu mulai me list makanannya.

Tak sampai duapuluh menit, makanan itu sudah tiba. Gadis itu memintaku mengambilnya.

Demi tuhan! Jika dia bukan anggota kelompokku, aku akan memakannya hidup-hidup! Aku beranjak dari dudukku dan berjalan menuruni anak tangga untuk sampai di gerbang sekolah.

Aku sampai digerbang sekolah dan langsung mengambil beberapa kresek makanan itu. Petugas delivery bilang, temanku sudah membayarnya dengan uang elektronik. Aku hanya mengangguk dan mengatakan terima kasih.

“Tapi, untuk apa kau memesan hati sapi utuh dan darahnya?” tanya si delivery padaku

Aku membolakan mataku tak percaya atas apa yang baru saja aku dengar. Dengan kaku aku menjawab untuk praktikum biologi.

Bapak itu kemudian hanya mengangguk dan menasehatiku bahwa aku harus sekolah dengan benar. Harga hati sapi itu sangat mahal! Jadi jangan sia-sia kan. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

Aku berbalik dan kembali berjalan menaiki anak tangga untuk sampai di lantai tiga. Tapi gadis yang menjadi kelompokku menemuiku di tangga lantai dua. Dia menatapku jengkel. Aku bahkan tak tau kenapa dan apa alasannya dia menatapku begitu. Padahal aku sudah berbaik hati mengambilkan makanannya.

Dia berjalan ke arahku, mengambil tiga kantong kresek itu dan menyisakkan kresek dengan hati sapi dan darah segar untukku. Sebelum berbalik dia berkata.

“Makanlah dan minumlah! Jangan sampai sakit! Vampire memang menyusahkan!” ucapnya dan berlalu begitu saja