Part 7 *Cafe Blue Sky*

297 49 17
                                    

Yuhuuu ! Update nih, happy reading yup.

🍁🍁🍁

"Woy Riel ! Woy woy woy !" teriakan ngegas dari seorang cowok bermata coklat di depan pintu Mansion bertingkat 3.

"Assalamualaikum dulu Badrul !" tegur cowok berpipi tirus yang tepat di sebelah cowok bermata coklat itu.

"Hehe lupa Tha" cowok bermata coklat yang ditegur itu lalu menampakkan giginya yang putih dan rapi alias nyengir.

"Assalamu'alaikum Riel !" keduanya serempak teriak untuk mengucapkan salam + memanggil nama Riel sang Tuan rumah Mansion yang berada di depan mereka ini.

"Wa'alaikumussalam, eh kalian ternyata. Ngapain kalian teriak teriak didepan Mansion gue ?" jawaban salam, pertanyaan, dan pintu depan Mansion yang terbuka, menampakkan seorang cowok berwajah Khas ke Araban yang bernama Riel itu.

"Hehe kami tuh mau ngajakin lu nongkrong di Cafe Blue Sky" jawab cowok bermata coklat yang sering disapa Bara itu sambil nyengir.

"Hm bener tuh kata Bara, El" cowok berpipi tirus yang akrab dipanggil Artha itu menyetujui perkataan Bara yang menjawab pertanyaan Riel itu.

"Owh gitu. Yaudah bentar ya gue pake hoddie dulu + pamit" kata Riel menyuruh kedua sahabatnya itu untuk menunggunya sebentar.

"Ya" kata Bara singkat.

5 menit kemudian.

"Kuy deh" Riel sudah siap dengan hoddie nya yang berwarna hitam itu.

"Kuy" kata Artha dan Bara kembali serempak.

Mereka bertiga pun berlalu dari sana dan menuju ke Cafe Blue Sky dengan berjalan kaki santai. Karena memang letak Cafe itu jaraknya cukup dekat dengan letak Mansion Riel berada. Kira-kira jika jalan kaki, membutuhkan waktu 5-10 menit saja.

*****

"Aduh ! Kenapa gue baru tau sih nih berita ?!" seorang cowok berwajah Arab terlihat kesal sekali saat melihat sebuah berita di ponselnya.

"Berita apaan emang ?" tanya cowok bermata coklat mulai kepo.

"Itu si Ray. Salah satu idola pemain sepakbola gue datang ke Indonesia. Apalagi katanya dia liburan di Kota Yogyakarta, kota tempat tinggal kita !" jelas cowok berwajah Arab itu kepada cowok yang bermata coklat yang tepat berada di depannya itu.

"Beneran El ? Lah kok gue gak tau ?" tanya cowok bermata coklat itu gak nyangka sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Gue juga gak tau Bar" kata cowok berwajah Arab yang dipanggil El atau Riel itu sambil memanggil cowok bermata coklat itu dengan Bar atau Bara.

"Kalian bahas apaan sih ?" tanya cowok berpipi tirus bingung setelah mendengar perbincangan kedua sahabatnya itu.

"Lu yang gak suka server sepakbola gak usah nanya !" sindir Bara kepada cowok berpipi tirus itu.

"Yaelah cuman beda server aja, kan sama sama olahraga juga" cowok berpipi tirus yang disindir itu pun membalas sindiran itu dengan kesal.

"Diem deh Tha, gak usah ikut-ikutan" suruh Riel kepada cowok berpipi tirus yang akrab dipanggil Tha atau Artha itu.

"Iya deh. Gue yang penyuka basket mah apa daya disuruh diem, diem aja lah" Artha mah pasrah aja disuruh diem sama Riel.

Artha lalu mengedarkan pandangannya dan matanya terhenti saat melihat seorang gadis yang sangat dikenalnya masuk ke tempat dimana dia dan dua sahabatnya itu berada, Cafe, Cafe Blue Sky namanya.

Ceo Grishzeir Falling In Love (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang