"Anya, ambil absen baru diruang kesiswaan." Perintah Jeffrey menghampiri meja Anya, dimana gadis itu tengah menyalin pr dari Citra.
Anya mendengus dan meletakkan pulpen nya dengan kasar. "Pak, ngeliat gak gue lagi ngapain hm?" Tanya Anya kesal.
Jeffrey mengangkat kedua bahunya. "Sedang mencuri pr orang bukan?"
"Mencuri mah gak izin! Gue kan izin! Ya udah halal dong?" Sahut Anya tidak terima.
"Tetap saja kamu berbohong, pr kamu tidak original."
"Lo kata ayam pake original original segala?!"
"Cepat ambil buku absen." Ucap Jeffrey akhirnya mengakhiri sesi debat antara dirinya dan sekretaris.
"Berasa babu gue! Gunanya Minggu buat jadi wakil apaan?!" Sewot Anya menarik kerah belakang Jeffrey.
Jeffrey memejamkan matanya sejenak, lalu berbalik badan dan mencekal pergelangan tangan Anya membuat gadis itu tersentak. "Saya maunya kamu yang ngelakuin, bukan Minggu. Disini saya yang jadi ketua jadi kamu cukup turuti apa yang saya katakan," tekan Jeffrey menatap Anya telak pada netra coklat nya.
Anya menahan nafasnya karena wangi Jeffrey yang benar-benar merebak masuk kedalam penciuman. Seketika ia merasa marah karena Jeffrey tidak pernah peka pada perasaan serta kode yang ia lontarkan.
"Lo sih kenapa sih Jeff?!" Jerit Anya membuat seisi kelas menjadi hening.
Jeffrey mengerutkan keningnya, merasa bingung karena secara tiba-tiba aura yang Anya keluarkan begitu mencekam disekitarnya.
"Saya kenapa?"
Anya menepis pergelangan tangan Jeffrey dan sedikit berjingkat untuk meraih kerah almameter ketua kelasnya, menarik tubuh Jeffrey mendekat. "Goblok! Lo tau goblok? Itu elo!"
"Anya-"
"Gausah Anya Anyaan! Gue heran ya sama lo, tiap gue dateng baik-baik pake senyum ramah segala macrm selalu lo ketusin, selalu lo judesin! Lo ada dendam apa sama gue sini bilang bangsat!"
"Nya-"
"Dulu gue gak marah ya waktu lo giniin gue mulu, tapi masalahnya kenapa selalu sama gue hah?! Sedangkan sama cewe laen aja baik lo! Emang cowo dablek tau gak!"
Jeffrey menghembuskan nafasnya, ingin berbicara namun paham jika Anya belum selesai dengan ucapannya.
"Uh hm, lalu?"
"Lalu lalu pala lo gue palu! Kenapa sih Jeff kenapaaaa anjiiingg! Lo gak pekaan banget sih huh?! Lo tau gak berapa banyak cowo yang mau jadi pacar gue tapi gue tolak buat lo hah! Emang gue goblok sih bisa jadi bucin tolol begini sama pacar orang."
Anya mengeluarkan semua unek-unek yang ia rasakan selama ini, melupakan jika mereka tengah berada dikelas dalam keadaan hening.
"Anya dengerin saya dulu-"
"Bodo amat! Ambil absen sana sendiri gue males!" Ketus Anya mendorong tubuh Jeffrey menjauh dan berjalan cepat keluar kelas dengan emosi memuncak.
Beberapa saat hening sampai akhirnya satu kelas bersorak pada Jeffrey. "Kejar bego! Keburu diembat cowo lain nangis lo!"
"Tapi-"
"ILANGIN GENGSI DODOL! BILANG LO JUGA SUKA SAMA DIA RIBET AH, MALU TUH SAMA BATANG GENGSI AJA DIGEDEIN!" Seru Jevran merasa gemas dengan tingkah Jeffrey.
"LO COWO BUKAN SIH JEFF, MASA ANYA DULUAN SIH YANG CONFESS?" Geram Citra mengacungkan penggaris besi nya.
Jeffrey menggertakkan giginya dan mengangguk, pergi keluar kelas menyusul Anya. Sesaat, ia harus melupakan gengsi yang selama ini ia simpan.
Jika Jeffrey, juga menyukai sekretarisnya sendiri, Anya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] KETUA
Teen Fiction𝐉𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍, 𝐑𝐎𝐒𝐄 (SHORT STORY) Ini tentang ketua dan sekretaris. Start : 11 Februari 2021 - 11 Februari 2021