PART I : Kelulusan

53 3 0
                                    

Selamat pagi, kata dunia menyapa geliat selimut yang disinari mentari melalui jendela kamarnya, menekan alarm dengan meraba sebelum akhirnya duduk dan terkejut. Dia adalah Inka, perempuan SMA yang baru saja mengakhiri sekolahnya dengan kelulusan yang bagus. Inka duduk di kasurnya, mengusap matanya dengan perlahan, "ya ampun, astagaaa....", inka lupa hari ini adalah acara kelulusannya, dia adalah salah satu siswi yang dalam acara kelulusan di beri kesempatan untuk memberikan pidato singkat.

Inka bersiap berangkat ke sekolah dengan tergesa-gesa di antar supirnya, yup, dia juga merupakan orang yang berada. Ayahnya merupakan pengusaha yang terkenal, walaupun anak satu-satunya, inka bukanlah anak yang manja.

Inka sampai di sekolahnya tepat pada saat dia akan menyampaikan pidatonya, saat itu raut wajah guru seperti heran dengan sikapnya yang tidak tepat waktu, tapi kesempatan itu tetap dilaksanakan.

inka berkata dalam pidatonya :

"Terima kasih kepada ibu dan bapak, yang telah memberikan saya kesempatan yang baik bagi saya untuk dapat menyampaikan pidato ini, 3 tahun ini saya mendapat perhatian yang baik dan juga sangat berterima kasih atas didikan  bapak ibu sekalian"

Begitulah singkatnya dari pidato yang di sampaikan inka selaku siswi yang berprestasi di sekolahnya.

Di hari kelulusan itu juga, ada Seorang siswa yang begitu kesal melihat pidatonya inka, dengan rasa iri dia berkata "elehh cuma segitu doang, saya juga bisa, walaupun harus tanpa prestasi kayak dia". Dia adalah Marco, dia adalah seorang siswa yang terkenal pemalas dan sering melakukan pelanggaran di sekolahnya, tapi beruntungnya, dia dapat lulus dari SMA tersebut oleh kesempatan yang di berikan oleh Kepala sekolah ketika sering berkelahi.

Acara kelulusan pun selesai, inka pulang kembali dengan di jemput sang supir pribadinya. Sampainya di rumah, ayah inka terlihat bahagia dengan kelulusan anaknya, namun satu hal yang tidak bisa luput dari perhatian inka, ayahnya menyembunyikan sesuatu yang sepertinya menyedihkan. Namun, inka tidak beranti bertanya kepada ayahnya atas apa yang sedang terjadi.

Di lain tempat, Marco pulang ke rumah, dan bertemu ibunya di dapur, hal yang di luar pandangan orang adalah, marco merupakan sosok pemimpin dalam keluarganya, setelah kepergian ayahnya yang meninggal karena sakit, marco memiliki satu adik bernama jefry. Demi menafkahi keluarga, marco membantu ibunya berjualan Nasi uduk di depan rumahnya, di gang merupakan komplek tua dan kebanyakan yang tinggal di sana adalah orang-orang tidak berada. Warga sangat mengenal marco, si anak baik yang patuh kepada ibu.

Bersambung...

A story of Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang