Setelah kelulusan, perkuliahan menjadi tahapan yang wajib untuk di ambil sebagai tahap selanjutnya sebelum bisa meniti karir. Inka mungkin beruntung, bisa berkuliah dengan dibiayai orang tua. Dia berkesempatan berkuliah di Singapura, atas permintaan orang tuanya agar Inka menjadi orang yang sukses.
Inka pun berpamitan dengan ayahnya di bandara, dengan harapnya ayahnya baik-baik saja tanpa masalah. "Pah, inka berangkat ya, love you pah", kata inka sambil ragu menatap mata yang tak sepenuhnya rela melepaskan dia pergi. Inka masuk ke pesawat, dan pergi meninggalkan Indonesia.
Sementara itu, marco bekerja di sebuah coffe shop. Marco tidak berkuliah karena ingin mencari nafkah untuk adiknya jefry, dia mengutamakan adiknya ketimbang dirinya sendiri.
Satu Tahun berlalu....
Inka dengan dengan lancar berkuliah di singapura tanpa hambatan, bersama teman baru dan lingkungan yang menyenangkan. Sesekali ayahnya menelepon untuk menanyakan kabarnya. Suatu hari, videocall dari ayahnya masuk, inka pun mengangkatnya, "iya pah, hai", kata inka menyapa ayahnya "Bagaimana kabarmu nak? baik-baik saja?", ayahnya bertanya.
Inka terdiam sejenak melihat ayahnya, ada perasaan yang terus mengganjal dalam dirinya tentang keadaan ayahnya, inka berkata "Aku baik-baik aja kok pah di sini, ada temanku tempat minta bantuan. Papah kenapa? kok kelihatannya beda ya? papah dimana?". Ayahnya menjawab dengan hati-hati "ayah baik-baik saja, ayah sedang di rumah teman, sudah, kamu ngga usah khawatir".
Ayah inka sebenarnya menutupi keadaannya, ayahnya mengalami kebangkrutan usai di tipu oleh sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan ayahnya. Semua harta yang ada pada ayahnya menjadi milik dari pemilik perusahaan tersebut, ayah inka berbohong sedang berada di rumah teman. Sudah tiga bulan ayahnya tinggal di sebuah kontrakan. Ayah inka tinggal di komplek tepat dimana marco tinggal bersama ibu dan adiknya.
Pada suatu malam ketika pulang dari coffe shop tempat dia bekerja, marco berhenti di sebuah toko kecil untuk membeli pesanan. Marco melihat seseorang yang tidak asing baginya, marco berkata "sepertinya aku pernah melihat dia, tapi siapa ya?" kata marco bergumam dalam hati. Ayah inka yang gelisah melihat marco yang ingin menegurnya pun buru-buru pergi meninggalkan toko itu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
A story of Cotton Candy
RomanceIni adalah cerita, tentang manisnya rasa yang di rajut dengan serpihan gula. Tentang cerita dua hati dari latar yang berbeda.