BAB 10 (STRATEGI BUNUH DIRI)

10 0 0
                                    

Hari sudah menjelang sore, aku hanya bisa bersedih atas gugurnya banyak prajurit, dan ternyata wakil kapten 87, mati terkena ledakan granat secara langsung, dia tewas di tempat pendaratan granat pertama, sepertinya tubuhnya sudah tidak utuh.

Aku menghentikan serangan dan menunggu pesan dari divisi penyerang 2, burung merpati pun datang dan isi pesan tersebut, adalah meraka hanya bisa mengambil sedikit wilayah dan yang tersisa dari mereka hanya3.322 orang. Tiba tiba aku terpikirkan suatu ide dan aku baru saja ingat kalau posisi kita berada antara desa zark dan markas 8, aku menyuruh para prajurit untuk mengumpulkan semua granat yang kita miliki, kami hanya berhasil mengumpulkan 22 granat,sebenarnya ide ini cukup gila, dan ini merupakan strategi bunuh diri.

Aku yakin kalau musuh sedang berada di puing puing markas 8, kita akan membuat ledakan hebat di markas 8, dan ledakan tersebut cukup untuk meratakan satu markas, namun kita membutuhkan 2 orang yang harus meledakan bom, dan 100% orang tersebut tidak akan selamat, karena mereka akan dipasagi 11 granat di baju mereka,yah mereka harus bisa menarik semua pelatuk dengan cepat, dan yang menjalankan strategi tersebut adalah orang yang lincah.

Aku pun memberikat pengumuman kepada para tentara yang sedang beristirahat, dan menanyai apa kah ada yang mau menjadi sukarelawan, dan banyak prajurit yang melambaikan tangan, aku bertanay kenapa mereka mau menjadi sukarelawan dan salah satu dari mereka menjawab,"karena kami lebih baik mati karena membela negara dari pada hidup dalam naungan musuh, kami tidak ingin negara kami kalah perang", hati ku langsung tersentuh, para prajurit ini memiliki nasionalisme yang tinggi, kau bertanya"siapa diantara kalian yang cukup lincah?" kataku, ada 1 orang yang mengangkat tangan dan satu lagi dibelakangku, aku berbalik ternyata yang mengangkat tangan tersebut adalah kazmin,aku terkejut dan langsung bertanya"apa alasanmu ingin menjadi sukarelawan, kazmin?" kataku dengan panik, dia menjawab"alasan ku sama seperti dia(menunjuk prajurit yang memberikan alasan tadi), aku tidak ingin negaraku kalah perang" kazmin menjelaskan dengan santai, aku dengan berat hati membiarkan kazmin menjadi sukarelawan, kita pun bersiap siap, kami memasangakan 11 granat kepada kazmin dan salah satu sukarelawan bernama kaizam me, aku pun memandu mereka ke markas, kita pun berangkat dengan mengendap endap, hari sudah malam dan jalan pun cukup gelap, kami sampai didekat pintu markas, aku pun memberikan aba aba kepada mereka(sukarelawan), mereka berdua pun lari dengan buru buru, mereka pun mulai menarik pelatuk granat, aku berlari menjahui markas, dan seketika ledakan besar pun terjadi, aku berbalik dan dengan wajah sedih aku mengucapkan selamat tinggal kepada anggota terakhir tim ku, aku berlari dan aku kembali ke desa zark tempat kita beristirahat, aku kembali.

"kapten tidak apa apa?" salah satu tentara

"tidak apa apa" kata ku dengan nafas terhenga henga

Aku masuk kedalam salah satu rumah dan dengan air mata mengalir sambil berkata,"kenapa kalian meninggalkan ku duluan?!!", namun tiba tiba dari luar ada seorang tentara berteriak ada yang "datang ada yang datang!", aku langsung keluar dan melihat siapa orang tersebut,

"apa aku boleh menbaknya?" kata salah seorang tentara

"tunggu, sepertinya aku kenal dia" kata dengan heran

Aku pun langsung mengenali postur tubuh tersebut, aku langsung berlari sambil berteriak

"kazmin!! Kazmin!!" aku berlari dan langsung memeluknya

"kazmin kau selamat" kataku

"yah sepertinya benar benar selamat" kazmin berbiacara dengan kebingungan

Aku langsung bertanya padanya

"kenapa kau bisa selamat?" kata ku dengan keheranan

"ntalah, sebelum granat tersebut meledak aku seperti ditarik kedalam sebuah lorong yang aneh" kata kazmin dengan keheranan

"yasudah, ayo kembali" kataku

Kami kembali ke desa dan para tentara yang ada disana pun langsung terkejut dan kazmin pun ditanyai banyak hal, yah itu adalah kejadian yang benar benar aneh, sebenarnya aku sedikit tidak bisa mempercayai kazmin, tapi aku pun membiarkannya karena kita sedang fokus berperang

Note: kedudukan gursumun 21 juni dini hari

Aku sanziri mans, aku melihat banyak orang meninggalkan ku, wakil kapten

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku sanziri mans, aku melihat banyak orang meninggalkan ku, wakil kapten......., zan ken, seluruh anggota tim 87.

"kalian mau kemana?, jangan tinggalkan aku" aku berkata dengan panic

Aku mengejar mereka....., mereka terus menjauh, aku terjatuh, aku kemudian berkata

"jangan tinggalkan aku!!!"

Aku seketika terbangun

"hah sanziri kau sudah bangun?" kata zan ken

"dimana ini?" kataku

"ah saat ini kita berada di desa zark" kata zan ken

"dimana tim ku, dan dimana wakil kapten" kataku

"tim mu berada di sekitar desa,dan wakil kapten sudah..." zan ken menjelakan dan tiba tiba berhenti diakhir kalimat dengan termenung

"jangan bilang wakil kapten sudah......." Kata ku dengan terkejut

"ya....." zan ken berkata dengan termenung

'tidak mungkin.... Dia...dia" aku tiba tiba mengeluarkan air mata

Zan ken termenung menatap ku

"maaf zan.... Aku ingin sendiri dulu" kata ku

"baiklah" zan ken berjalan keluar rumah

Setelah zan ken keluar air mata ku langsung mengalir dengan deras, aku mmerasa kehilangan, aku mengingat tingkah konyolnya, dia selalu menghibur aku dan timku, dan terkadang dia berbicara in formal dengan ku, aku mengelap air mataku, dan berbicara"tidak ada gunanya menangis di saat seperti ini",aku pun keluar dari rumah, dan datang menuju zan ken

BORDER BATTLE OF GURSUMUN (the last volume)Where stories live. Discover now