11

305 28 2
                                    

Dengan gontai chaeyon berjalan di jalan yang sudah sepi. Air mata yang terus mengalir dan isakan yang terdengar jelas. Chaeyon memberhentikan langkahnya di sebuah halte

Nafas yang tersengal-sengal, chaeyon mengobrak-abrik tas nya mencari obat yang selama ini dia konsumsi. Obat penenang, chaeyon gak bisa lepas dari obat itu karena selama ini obat itu yang dia konsumsi dari pada obat dokter, pasti nya gak ada yang tau kalo chaeyon masih mengonsumsi obat itu. Efek dari obat ini terlalu berat kalo chaeyon gak mengonsumsi obat penenang ini. Keringat dingin, gelisah, itu yang dia rasakan. Candu. Satu kata untuk menggambarkan seorang Kim chaeyon saat ini

Chaeyon mengambil beberapa obat butir obat dan menelan nya dengan paksa. Sakit memang. Tapi lebih sakit lagi dengan perlakuan eomma nya

"Appa... chaeyon mau sama appa" lirih chaeyon sambil menutup muka nya dengan kedua telapak tangan nya

Angin malam yang tambah dingin, ditambah chaeyon hanya memakai dress selutut dan rintikan hujan yang mulai turun. Siapapun yang melihatnya mungkin akan berfikir bahwa chaeyon adalah gadis malam atau ––– ah udah lah, hal seperti itu sama sekali tidak terlintas di benak chaeyon

Tangis chaeyon pecah ketika mengingat eomma nya yang menampar nya tadi, rasa perih yang masih terasa bahkan bukan nya pipi nya tapi juga hati nya. Memangnya apa yang salah dari ucapan nya? Semua fakta kan? Itu yang ada di pikiran chaeyon sekarang

Handphone yang terus bergetar tapi apa peduli chaeyon? Bahkan dia gak ada niat untuk melihat siapa yang menelfon nya

Chaeyon menundukkan kepalanya sehingga rambut panjang nya menutupi muka nya. Tangan chaeyon terus memegangi ujung bibir nya yang tadi berdarah akibat tamparan eomma nya

Tes

Sesuatu mengalir dari hidung chaeyon dan sakit kepala yang sakit sakit

"Akhh.." pekik chaeyon menahan rasa sakit yang luar biasa

Chaeyon langsung mengelap darah nya dengan kasar. Hey ingat! Ada sapu tangan taeyong yang terikat rapih di pergelangan nya

"Chaeyon?"

🍁🍁🍁

"Ya Tuhan!! Chaeyon lo kenapa?!" Pekik somi yang melihat chaeyon yang gak sadarkan diri di gendong mingyu

Mingyu. Dia yang ketemu chaeyon tadi, batu satu langkah chaeyon langsung tidak sadarkan diri dan untung nya mingyu sigap, dia membawa chaeyon pulang dengan mobilnya

"Ayo bawa masuk"

Mingyu meletakan chaeyon di sofa secara perlahan sedangkan somi langsung berlari mengambil kompresan untuk chaeyon

"Kenapa bisa kaya gini? Pasti lo ya?!" Tuduh somi sambil mengompres dahi chaeyon yang panas sedangka  mingyu hanya menghela nafas karena tuduhan somi

"Gue ketemu chaeyon di halte dia sendirian di sana sambil nangis, cuma oke dress di cuaca dingin kaya gini tapi pas gue samperin dia langsung pingsan" jelas mingyu

Jujur mingyu sendiri juga sangat khawatir bahkan dia ingin menangis dan memaki diri sendiri dengan kelakuan nya di masa lalu

"Chae.. bangun, jangan kaya gini" ucap mingyu yang sedang berlutut sambil menggenggam tangan chaeyon

"Penyesalan itu emang ada di akhir gyu, di saat lo ngelakuin sebuah kesalahan dan penyesalan lo akan datang"

Mendengar penuturan somi, mingyu frustasi. Benar. Dia sedang berada di ambang penyesalan.

MAFIA | Lee taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang