Haiii gaes udah lama gak update nih, udah sampai kagum aja nih.. Lalu apa kabar kalian wahai penjelajah hati? Sampai tahap mana hatimu dalam menjelajahi dunia rasa?
Orang –orang yang merindu,
namun tetap menjaga kehormatan perasaannya,
Takut sekali berbuat dosa,
Memilih senyap, terus memperbaiki iri
Hingga waktu memberikan kabar baik,
Boleh jadi doa-doanya menguntai tangga yang indah hingga ke langit.
Kalaupun tidak dengan yang dirindukan,
Boleh jadi diganti yang lebih baik
-Darwis (Tere Liye)
Ya, sejauh ini sampai juga pada tahap dimana ada ketertarikan namun satu hal ada yang terasa lebih dari itu. Meskipun tidak mengenal dan tahu kebiasaannya tetap saja seperti ada magnet yang terus memikat untuk terus memperhatikan. Entah dari mana asal dan mengapa sampai menggebu seperti ini? Diberitahukan bahwa sampai disini sedang ada pada radar kagum. Rasa kagum ini seringkali bersifat sementara dan singkat bahkan hanya terasa pada detik bertemunya kutub magnet. Bahkan untuk menit selanjutnya terlihat seseorang yang mengalihkan dunianya sejenak, mungkin saja rasa kagum pada yang awal tadi bisa saja hilang. Tidak akan semudah ini tentunya, apabila terus tersiram dan dipupuk secara intents maka akan menjadi persoalan yang rumit.
Rasa kagum merupakan awal mula tumbuh benih cinta tinggal bagaimana kita memperlakukannya seperti apa dari waktu ke waktu. Perlu diketahui juga pada rasa ini, kamu akan terus memandangnya dari sudut pandang luarmu saja. Tidak secara mendalam dan berhakikat namun hanya menilai kelebihan dan hal yang membuat terpikat ada saat itu. Jika kamu menemui sedikit keganjalan yang tidak sesuai ekspektasi maka akan timbul kata menepi. Artinya rasa ini tidak semenyenangkan sebelumnya dan cenerung untuk antisipasi. Tak ayak jika banyak yang langsung say goodbye ketika baru sampai disini. Namanya kagum hanya sekedar tertarik dan memperhatikan bukan menyukai.
Perasaan kagum sebenarnya rasa yang cukup membuat dilema, dimana satu sisi memang sangat tertarik dan ingin beranjak seidikit untuk bisa terlihat. Namun disisi lain merasa sudahlah cukup sampai sini saja toh tidak ada harapan dan hanya sebatas ingin tahu tanpa dia tahu. Sepeti pada bait yang berbunyi,
"Kenapa selama ini diam?"
"Aku lebih senang mendoakan,
Daripada mengutarakan."
-Rintik Sedu
Jadi rasa kagum itu belum sampai pada suka yang ingin memiliki, namun hanya ingin suasana hati yang berbunga. Kebanyakan orang akan cenderung memendam dan menyimpan kagum karena akan sangat fatal ketika orang sekitar tahu dan menganggap suka. Terlebih dari itu pesimis yang tinggi juga terbawa suasana sehingga mengklaim dan menghentikan langkah.
Disini rasa kagum biasa tercermin terhadap sikap, tutur, dan sekilas perangaian. Sehingga belum bisa dikatakan jatuh cinta bahkan menyukai saja belum. Seringkali pada tahap ini akan terasa bimbang dan dilema yang sangat mendalam. Oleh karenanya ada yang sampai menggebu-gebu sampai sudah beralih menjadi obsesi atau bahkan hanya diam tetap merasakan hal yang sama tanpa berani mengungkapkan.
Jadi ada satu hal yang menjadi ini dan dasar pada fase kagum ini dan mungkin juga akan kalian sampai kan juga. Kata-kata ini memang sangat sederhana namun sulit untuk mengakuinya.
Hai kamu,
Aku mengagumimu dalam senyap..
Sudahlah cukup itu saja untuk kali ini, tidak tahu nanti besok ataupun 1000 tahun lamanya..
Yukk gaes langsung comment aja gimana part kali ini? Oh iya, share juga "Rasa Kagum" menurut kalian bagaimana? Sampai dipart ini aku rada kurang mood buat nulis kelanjutannya karena gak ada inspirasi dan bakal slow update. Gimana nih gaes?

KAMU SEDANG MEMBACA
Fase Hati di Masa Pandemi--
Teen FictionHaii para penjelajah hati, salam sapa dari aku.. Tulisan ini merupakan fase-fase perjalanan hati,yang aku ambil dari opini pribadi tentang perasaan dibenak para penjelajah hati