Awal Mula

39 11 0
                                    

"Terakhir, Bu Risma pesan ke saya untuk kelas praktek pajak kali ini akan dibentuk kelompok, masing-masing 4 orang ya. Tugas kelompoknya cuma 1 kali doang kok, buat pertemuan keempat."

"Kelompok 7. Anggotanya, Widya Ayuningtyas, Andi Prasetya, Ramadhan Hidayat, sama Aulia Santiago."

Seperti mendapat uang kaget, Widya dan Rama sangat semangat berdiri dari tempat duduknya untuk mendekat ke kakak tingkat cantik, Aulia. Jujur saja, sebagai cowok normal Rama sangat mengagumi Aulia. Hehe.

Lain dengan Widya, ini jadi kesempatan buat dia bisa lebih dekat dengan kakak tingkat populer di kalangan mahasiswa FEB.
Di sisi lain, ada Andi yang sejak awal sudah memiliki penilaian kurang terhadap Aulia.

"Hai kak, aku Widya. Seneng banget bisa satu kelompok sama kak Aul." Widya berucap antusias.

"Jangan panggil kak, aku kaya tua banget. Panggil Alsa aja ya, temen-temen ku manggilnya gitu kok."

"Alsa?" Tanya Widya memastikan.

"Iya, Aulia Santiago, dipanggil Alsa. AULia SAntiago." Alsa memberi penekanan pada kalimatnya.

"Kaya singkatan gitu lho Wid, ngerti ga?" Rama menjelaskan.

"Oh iya ngerti, lucu ya nama kakak, ada singkatannya gitu."

"Gatau juga, tapi dari kecil sama temen-temen dipanggilnya gitu. Cuma adek tingkat ada yang manggil Aulia juga sih."

"Aku Rama kak atau kalo mau panggil dek Rama juga gapapa. Hehe." Rama sedikit membuat guyonan yang berhasil membuat wajah dingin Aulia tersenyum.

"Jadi kapan kerja kelompoknya?" Andi seketika berucap saat ia baru saja menduduki satu-satunya kursi kosong di sana, tepat di depan Aulia.

"Santai aja sih Ndi, masih pertemuan keempat juga." Rama bersuara.

"Janganlah, ntar kalau santai-santai nilainya ga bagus malah ngulang semester depan. Nilai praktek itu penting."

What?! Bentar. Se-ben-tar.
Ini cuma perasaan Alsa aja atau emang cowok yang jadi temen sekelompoknya ini lagi nyindir dia?

AlsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang