Protect Your Live [✔]

5. Selamat tinggal teman

    Matahari sore menerpa tirai tempat tidur berukir. Melalui celah tirai, Anda dapat melihat Qi Wang Situ Jing duduk di luar tempat tidur, terpesona oleh selembar kertas di tangannya.

    Ini adalah hasil penyelidikan dari anak laki-laki yang baru saja dia perintahkan untuk dikirim Xiaomei. “Yatim piatu, dia menjual dirinya ke istana pada usia 3 tahun.” Beberapa kata pendek adalah gambaran lengkap dari bocah itu, dan rasa sakit menjalar di hati Situ Jing.

    Anak laki-laki itu baru saja digendong dan tidak berani bergerak, tetapi setelah berguling-guling sepanjang pagi, akhirnya dia tertidur lelap. Rambut kering menggantung mulus di depan matanya, menutupi wajah kecilnya dengan sedikit daging. Bahkan ketika dia tertidur, dia terus berbaring di pelukannya. Kelompok kecil, kecil berubah menjadi kelompok kecil, yang membuat Situ Jing merasa sangat manis, dan dia tidak bisa menahan untuk tidak mengulurkan tangan dan menyentuh rambut lembut anak laki-laki itu.

    Menarik bocah itu di pelukannya lagi, Situ Jing menekankan tangannya ke bantal, dan dinding di samping tempat tidur tiba-tiba bergerak, dan kisi-kisi tersembunyi muncul di depan matanya. Situ Jing mengeluarkan selembar kertas dari tangannya, melihatnya dengan hati-hati, dan kemudian dengan sungguh-sungguh memasukkan kertas itu ke dalam kompartemen rahasia. Menatap anak laki-laki yang masih tidur, dia bergumam, “An'er, aku akan melindungimu dalam hidup ini.”

    Kertas itu adalah akta. Perbuatan perbuatan untuk anak laki-laki itu baru saja diambil bersama dengan pesan anak laki-laki itu. Terkirim. Meskipun dia melihat anak laki-laki itu dalam kehidupan ini, Situ Jing memikirkannya, dia tidak akan kehilangan dia dalam kehidupan ini, dan tentu saja dia tidak akan pernah membiarkannya menjadi budak atau melayani sebagai pelayan. Tetapi Situ Jing tidak bisa melepaskan ikatan fisik anak laki-laki itu secara langsung. Meski mau, tapi tidak bisa, hal ini membuat Situ Jing kesal.

    Rasa hormat terhadap wanita di Dinasti Situ jauh lebih serius daripada rasa rendah diri pria yang dilihat Situ Jing dalam sejarah modern. Laki-laki bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk mendirikan rumah tangga, dan hanya perempuan dalam keluarga yang dapat memiliki pendaftaran rumah tangga. Jika tidak ada perempuan dalam keluarga, semua laki-laki dalam rumah tangga otomatis akan kehilangan pendaftaran rumah tangganya, dan mereka dapat dibeli. dan dijual bebas, masuk ke pendaftaran rumah tangga pemiliknya, dan menjadi budak.

    Inilah kenapa di dinasti Situ, derajat superioritas perempuan terhadap laki-laki begitu menyimpang, semua orang melakukan apapun yang mereka bisa, dan harus diwarisi oleh perempuan, karena jika tidak ada perempuan, semua laki-laki dalam keluarga hampir setara dengan menjadi budak.

    Memikirkan peraturan Dinasti Situ, Situ Jing sedikit tersenyum, ternyata ada jalan keluar lain bagi laki-laki. Seorang laki-laki yang belum menjadi budak atau sudah dibebaskan oleh keluarga majikannya bisa dinikahkan dengan pencatatan rumah tangga istrinya. . Sama seperti An'er-nya, meski tidak ada ibu dan adik, tapi jika akta itu dikeluarkan, sangat memungkinkan untuk masuk ke dalam registrasi rumah tangga tuan istrinya.Tentu saja istri An'er hanya bisa menjadi Situ Jing-nya. Sebagai anak ini, mudah saja untuk mendapatkan pendaftaran rumah tangga, namun jika ingin menggapai imajinasi Situ Jing tidak bisa terburu-buru, saya khawatir harus merencanakan dengan matang. . . . . .

    "Baiklah," anak di sebelahnya tiba-tiba berkata, menyela pikiran Situ Jing. Situ Jing buru-buru menunduk, dan melihat bahwa bocah itu sudah membuka matanya, ekspresinya masih bingung, dan hidung merah mudanya satu per satu., Sangat imut. Setelah melihat posisinya dan Situ Jing duduk di sebelahnya dengan jelas, mata bocah itu tiba-tiba melebar, berkedip beberapa kali, dan ingin mundur, tetapi Situ Jing dengan cepat memeluk lengannya.

    “An'er, apakah kamu sudah bangun? Apakah kamu lapar?”

    Menatap Situ Jing, bocah itu ragu-ragu, lalu perlahan mengangguk.