EPS.2 - Arga Primanda

8 2 0
                                    

Sinar mentari mulai menanjak naik, seiring kicauan burung dan hawa dingin dari embun yg menetesi dedaunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari mulai menanjak naik, seiring kicauan burung dan hawa dingin dari embun yg menetesi dedaunan. Naya yang sedari tadi ditunggu oleh Mama dan Papanya untuk sarapan bersama mulai menyusul ke ruang makan.

"Pagi Ma, Pa." Sapa Naya dengan raut wajah sumringah.

"Iya pagi juga sayang," sahut Papa dan Mama Naya hampir bersamaan.

Nayapun duduk kemudian meraih sepotong roti di hadapannya.

"Semangat banget kayaknya Nay, ada apa nih,he..he." Goda Papa Naya.

"Gapapa kok Pa , he..he," tiba-tiba Naya terlihat bingung dan sedikit gugup.

"Nay?, mau ngomong apa ?, Mama tau nih kalau ekspresi mukanya udah begini, pasti mau ngomong sesuatu, tapi takut kan," sahut Mama Naya menebak raut wajah anaknya.

"He..he Mama tau aja nih," sahut Naya.

"Iya Ma. Gini, sebenernya aku mau minta izin sama Mama sama Papa. Risa kan besok ikut Mamanya ke kampung Neneknya, jadi dia ngajak aku Ma." Timpal Naya.

"Terus?," sahut Papa Naya.

"Iya.. terus aku mau minta izin sama Papa, sama Mama juga, aku boleh gak Pa ikut sama Risa, he..he" jawab Naya dengan nada gugup.

"Ya kalau Papa sih boleh aja Nay, cuman kamu kan tau sendiri, surat izin gak bakalan keluar kalau ga ada persetujuan dari Bos besar,Ha..ha" kata Papa Naya sembari melirik ke arah Mama Naya.

Mama Naya terlihat sedikit bingung dan raut wajahnya seketika berubah khawatir.

Memang Naya adalah anak mereka satu-satunya, oleh karena itu Mama dan Papa Naya sangat khawatir kalau Naya sudah jauh dari mereka.

" Hmm.. gimana ya," ucap Mama Naya dengan nada ragu.

"Boleh kan Ma?, boleh ya ma, boleh ya.." ucap Naya memelas.

Sebagai seorang ibu, Mama Naya sedikit merasa khawatir dengan anaknya. Akan tetapi, karena melihat raut wajah anaknya terlihat penuh harap, akhirnya ia memberikan izin kepada Naya meskipun dengan hati yang sedikit khawatir.

"Yaudah deh, tapi janji sama Mama, jangan aneh-aneh disana. Jaga diri baik-baik, jangan ngerepotin Risa, oke."

Mendengar hal itu, raut wajah Naya yang tadinya terlihat khawatir, seketika berubah menjadi ceria kembali karena telah mendapatkan izin dari Mamanya.

"Yes, makasih ibu negara yang baik hati, paling cantik sedunia pokoknya ,he..he.." Ucap Naya sembari memeluk mamanya.

Iya janji gak bakalan ngerepotin Risa kok." Timpal Naya menggoda Mamanya.

ROSE ( I love you more than you know)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang