Tiupan angin yang menyapu dedaunan kering di trotoar jalan menyambut hangatnya sinar mentari yang mulai merangkak naik menuju tepat di atas kepala.
Dari kejauhan tampak juga seorang gadis yang sedang duduk sendirian didalam sebuah cafe tak jauh dari perempatan jalan.
Gadis itu bernama Kanaya , atau biasa disapa Naya. Seorang gadis berparas cantik dan menarik. Memiliki kepribadian yang ramah dan mudah berteman dengan siapa saja, membuat Kanaya selalu disenangi oleh orang-orang disekelilingnya.
Tak heran jika Naya tak pernah merasa kesepian. Ia juga memiliki sahabat baik bernama Risa, yang selalu menemaninya.
"Naaayy... !!," teriak seorang wanita dari arah pintu masuk cafe sembari melambaikan tangan. Ia adalah Risa, orang yang memang daritadi ditunggu oleh Naya.
"Lama banget sih Sa, bentar lagi gue lumutan loh gara-gara nungguin lo," kata Naya dengan nada sedikit kesal.
"Duuhh.. maaf ya Nay, he..he, soalnya tadi mampir ke tempat tante gue dulu, biasalah ngambil titipan mama." Sahut Risa sembari tersenyum karena tau sahabatnya sedikit kesal.
"Hmmm.. kirain nyasar kerumah brondong, ha..ha," kata Naya menggoda Risa.
"Huuss .. ngasal kamu tuh Nay, ha..ha," jawab Risa.
"Eh, pacar kesayangan lo gak ikut nih Nay? tumben banget, biasanya bucin terus kemana-mana berdua, ha..ha," timpal Risa balik menggoda Naya.
"Arga?, gak tau tuh, tadi sih katanya mau ngumpul bareng temen-temennya."
"Lagian juga untung tau dia gak ikut, kalau ikut, paling cuman gangguin kita doang." Jawab Naya sambil mengeluarkan Laptop dari tasnya.
"Yaudah ah, daripada bahas Arga mending buruan kerjain tugasnya, mau dibantuin gak nih?," timpal Naya.
"Iya deh, iyaa.. , eh tapi aku mau pesan minum dulu deh Nay, bentar ya," ucap Risa.
"Yaudah sana buruan," sahut Naya.
Tak lama, merekapun membuka Laptop masing-masing dan mulai mengerjakan tugas kuliah bersama, sambil sesekali bercerita dan tertawa.
.....
Sore hari menjelang, jam tangan Naya pun sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Naya dan Risa pun terlihat mulai bergerak meninggalkan cafe untuk segera pulang.
Naya yang saat itu kebetulan membawa mobil berniat mengantarkan Risa pulang terlebih dahulu. Selang 20 menit, merekapun sampai dirumah Risa.
"Thanks, ya Nay, gak tau deh kalau tadi lo ga bantuin gue, kayaknya besok gue bakal disuruh nyapu koridor deh sama Bu Susan gara-gara ga bisa ngerjain tugas, ha..ha," ucap Risa.
"Lebay deh, ha..ha, santai aja kali Sa, kayak sama orang lain aja," ucap Naya sambil menepuk pundak Risa.
"Eh yaudah, gue duluan ya Sa, takut keburu malam, tau sendiri kan jalan ke rumah gue gimana kalau udah malam." ucap Naya.
"Iya, tau kok Nay, gelap, sepi, dan sunyi kan? kayak..," ucap Risa mencoba menakuti Naya.
"Kayak apa?, coba ngomong aja," sahut Naya menggoda Risa.
"Ah gak jadi deh, ha..ha. Yaudah sana pulang, keburu malam."
"Yaudah, gue duluan ya Sa, bye Sa." Kata Naya sambil membuka pintu mobilnya.
Saat Naya akan masuk kedalam mobilnya, Risa pun kembali menggoda sahabatnya.
"Naaay.. hati-hati, ntar ada.. hiiii.. ," teriak Risa.
Naya yang mendengar candaan sahabatnya hanya melambaikan tangan sembari masuk kedalam mobilnya sambil tersenyum.
"Dasar, kebiasaan deh itu anak, he..he," gumam Naya.
Risa pun masuk kedalam rumah, bersamaan dengan mobil Naya yang berlalu meninggalkan rumah Risa.
......
Sesampainya di rumah, Naya disambut oleh Mama dan Papanya yang sedang duduk diruang keluarga.
"Eh, Nay, baru pulang?" tanya Mamanya.
"He..he.. ,iya Ma, tadi si Risa telat banget datangnya, makanya lama." Sahut Naya sembari mencium tangan Mama dan Papanya.
"Yaudah, mandi sana, habis itu kita makan sama-sama ya," timpal Papanya Naya.
"Oke, Pa, Naya kekamar dulu ya." Naya pun segera menuju kamarnya.
"Huuuffhh.. capek juga ya, padahal cuman beberapa jam ngerjain tugas, rebahan bentar deh, sebelum mandi." Ucap Naya sembari berbaring di tempat tidurnya.
Tanpa Ia sadari Ia pun tertidur, dan kemudian mengalami mimpi yang membuatnya sampai berkeringat dingin.
Didalam mimpinya Naya merasa berada didalam ruangan yang sangat gelap dan ia terus berjalan mencari jalan keluar dari ruangan tersebut.
Setelah merasa sudah berjalan terlalu jauh, Naya pun memutuskan untuk kembali ke jalan awal dimana ia pertamakali berdiri. Namun saat Naya mencoba membalikan badannya, tiba2 Naya merasa ada tangan yang mencekiknya dari kegelapan.
Nayapun mencoba melepaskan tangan itu dari lehernya, akan tetapi kedua tangan itu mencengkram leher Naya dengan sangat kuat.
Nayapun mulai merasa kesulitan untuk menghela nafas, dan disaat Naya merasa hampir tidak bernafas, iapun tiba-tiba terbangun dengan nafas yang masih terengah-engah dan tubuh yang gemetar.
"Naay... ayok makan, makanan nya udah siap tuh, Papa juga udah nunggu dimeja makan." Terdengar suara Mama Naya memanggil sambil mengetuk pintu kamarnya hampir bersamaan dengan saat Naya membuka matanya.
"Ii.. iyaa ma, sebentar," sahut Naya dengan nada kaget.
"Hhuufhh... untung cuman mimpi. Aneh deh, gak biasanya gue mimpi kayak gitu, ah tapi udahlah, mudah-mudahan bukan pertanda buruk deh," gumam Naya sembari meraba lehernya.
Bersambung...
"Hai.. terimakasih sudah membaca cerita ini.
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan, maklum masih awam hehe..
Jangan lupa mampir ke Instagram ku di @kamelia_mei,Salam cinta🤍"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE ( I love you more than you know)
Misterio / SuspensoGemuruh suara hujan semakin terasa, memecah kesunyian malam yang biasanya hanya ada suara jangkrik bersahutan. Tiupan angin juga semakin kencang senada dengan suara langkah kaki yang makin lama makin mendekat itu. Kanaya yang sudah sangat ketakutan...