[ Bagian 16 ]

636 109 12
                                    

Happy reading 🎉

Keesokan harinya, hari ini adalah hari yang Alleta benci,dan juga senang. Benci karna alleta takut pergi meninggalkan orang orang yang ia sayangi, dan juga senang karna ia akan sembuh dari penyakitnya.

Sekarang Alleta masih berada di ruangan inap nya, Alleta juga sudah siap menjalani operasi nya. Berkat support dari orang orang yang ia sayang. Di RS semua orang yang dekat dengan Alleta datang untuen support Alleta.

Tak lain adalah, Jason pastinya, Bryan,Evans,Cintya,Nathan,Chuang,Farhan,Kevin dan kevdan. Tak lupa kedua orang tua Alleta dan abangnya.

"Al lo semangat ya, jangan mikirin apapun, lo pasti sembuh" ucap bang Kenzo

"Iya bang, Alleta pasti berusaha demi kalian, oh iya bang, boleh ga Alleta minta sesuatu?" Tanya Alleta

"Apapun itu pasti gue kabulin" jawab bang kenzo

"Kalo misalnya Al pergi ninggalin kalian, Abang jaga mamah sama papah ya, abang engga boleh nakal ya, jangan pulang malem malem, pokonya Alleta nitip papah sama mamah ke Abang ya" jawab Alleta yang menahan tangisnya

"Hei, jangan ngomong gitu, Abang gamau kehilangan kamu dek" ucap bang Kenzo memeluk adik nya itu. Sedangkan yang lain hanya menonton percakapan adik Kaka itu, ada yang terharu atau ada juga yang sampai menangis.

"Tapi Abang mau kan janji sama alleta buat jagain mamah sama papah?" Tanya Alleta lagi.

"Iya dek, Abang janji" jawab bang Kenzo

Ceklek..

" Permisi , pasien atas nama Alleta Syaqilah? Mari kita ke ruangan operasi karna dokter sudah siap di sana" ucap suster

"Iya sus, mari" jawab Alleta dan Alleta langsung di bawa ke ruangan operasi. Tapi saat mau masuk ke ruangan operasi, Alleta meminta suster untuk berhenti sebentar. Dan suster mengerti, ia membiarkan Alleta berbicara dulu dengan keluarganya.

"Mamah, mamah yang sehat ya, janji ya sama alleta kalo Alleta pergi mamah gabole nangis" ucap Alleta

"Sayang, kamu harus semangat ya, jangan ngomong gitu" jawab mamah alleta yang sama sama menangis

"Pah, aku nitip mamah sama Abang ya, kalo Abang nakal hukum aja ya pah" ucap Alleta dan diangguki papah Alleta.

"Kamu yang semangat ya, kamu harus sembuh demi kita" lanjut papah Alleta

"Jas, semoga kamu bahagia ya sehabis ini" ucap Alleta

"Hei, jangan ngomong gitu dong by.. semangat ya kamu pasti sembuh" jawab Jason dan diangguki alleta

"Cinn, makasi ya mau jadi sahabat gue selama ini, hm rasanya gue seneng banget bisa kenal sama lo"

"Iya Al, lo semangat ya jangan pantang menyerah" supprot dari Cintya dan lagi lagu Alleta hanya mengangguk

"Kalian semua, jaga diri baik baik ya, alleta pamit" pamit Alleta pada geng Jason

"Semangat Al! Lo pasti sembuh" ucap Evans

"Semangat Al!!" Ucap mereka bergilir

"Mbak maaf ayo kita harus segera menjalankan operasi nya" ucap suster

"Oh iya maaf ya sus, yauda ayo sus"

"Mari" ucap suster dan membantu Alleta masuk ke ruangan operasi.
Dan saat itu pula operasi dimulai

'tuhan, jika ini akhir hidup ku, aku pasrah dan aku ikhlas, tolong jaga mamah, papah dan Abang ku tuhan. Tolong kuatkan Jason juga, terimakasih telah menemukan aku dengan Jason yang sangat sempurna. Aku titip mereka semua tuhan, jangan biarkan mereka menangis karna aku. Aku pamit ya mah, pah, bang, jas. I love you all' batin Alleta dan langsung tak sadarkan karna efek bius.

Sedangkan diluar, mereka semua cemas , terutama keluarga Alleta dan juga Jason. Jason terus terus an mondar mandir di depan pintu operasi. Tak terasa operasi sudah berjalan 1 jam dan dokter tak kunjung datang. Semua cemas kenapa selama ini? Mamah alleta terus bertanya ke papah Alleta, kenapa sangat lama? Tapi papah Alleta hanya menjawab "sabar mah, dokter juga perlu waktu, ini bukan sulap. Kita berdoa saja" hanya itu yang ia katakan.

Sedangkan di dalam, dokter sedang membantu jantung Alleta memakai pembantu alat jantung, dikarenakan detak jantung Alleta yang melemah. Sedari daritadi air mata alleta terjatuh tanpa membuka matanya. Tiba tiba ...





Tit.......................






Detak jantung Alleta berhenti, dokter langsung membantu dengan alat jantung tapi tetap saja jantung nya tak mau berjalan kembali. Mereka memutuskan kalo ini memang sudah takdir tuhan. Padahal operasi berjalan dengan lancar, tapi kendala nya hanya tiba tiba detak jantung Alleta yang melemah.

Sang dokter langsung keluar dengan muka yang penuh kekecewaan karna ia gagal membantu pasiennya. Semua yang ada di luar langsung datang ke arah dokter dan menanyakan keadaan Alleta.

" Gimana operasi nya dok?" Tanya Jason cemas

"Berhasil kan dok?" Sekarang giliran mamah alleta yang bertanya

"Sebelumnya saya minta maaf, karna pasien tidak dapat tertolong lagi, saya ucapkan maaf karna kami sudah berusaha semaksimal mungkin" ucap dokter

"Engga! Engga mungkin ! Engga mungkin Alleta ninggalin gue! Engga mungkin hiks engga! " Teriak histeris itu berasal dari Jason

"Maaf pak, saya sudah berusaha, operasi juga berjalan dengan lancar, tapi entah mengapa detak jantung nya melemah dan berhenti" ucap dokter

Mamah alleta syok, sampai ia pingsan dan di bawa ke IGD. Sedangkan Jason langsung masuk dan menemui jasad Alleta yang sudah berlapis kain putih.

"By, sayang bangun, aku gamau ditinggal kamu by hiks" tangis Jason sambil memeluk jasad Alleta yang mukanya sudah sangat pucat dan dingin.

"Je, lu harus kuat je, kasian Alleta kalo liat lu kaya begini" ucap Evans

"Engga ko, Alleta masih hidup, Alleta masih hidup!" Teriak Jason

"Je, cukup, kasian alleta nya je" ucap Bryan sambil mengelus elus punggung Jason

"Engga Yen, ini pasti mimpi buruk gue kan? Ayo bangunin gue bry! Bangunin gue !!! " Teriak Jason

"Jason stop !!"

PLAKK!!

satu tamparan mendarat di pipi jason. Dan tamparan itu berasal dari bang Kenzo.

"Kita tau lu sedih ! Iya sama gue juga je! Tapi kasian alleta nya kalo lu begini terus! Gimana dia bisa tenang!" Ucap bang Kenzo. Jason mematung dengan tatapan yang kosong. Lalu beralih ke arah jasad Alleta.

"Sayang, kamu beneran mau tinggalin aku? Aku ikut dong, aku mau ikut kamu, biar aku bisa jagain kamu" ucap Jason diiringi air matanya yang terus mengalir

"Sayang, aku ikut, aku ikut!!" Ucap Jason dan tangisnya semakin pecah, ia terus memeluk jasad Alleta. Mamah alleta sudah sadar dan sedang menangis di IGD , disana hanya ada papah Alleta yang memenangi istri nya dan ia juga ikut menangis karna anak perempuan nya meninggalkan mereka dengan cara yang buruk. Ya alleta meninggalkan mereka karna sebuah penyakit.

"Permisi mas, maaf jasad pasien mau di mandikan" ucap suster yang baru saja memasuki ruangan Alleta

"Je, biarin alleta di mandiin dulu ya" ucap Nathan pelan pelan. Dan Jason hanya mengangguk.

••••••••••••••••••••••••••••••••
Hai gais, nanti bakal ada 1 chapter lagi untuk chapter pemakaman Alleta.
Jangan lupa vote+komen
Terimakasih.
☺️

I Hate Her, But I Love Her Too (Jason Wiliam Winata) The End [ TAHAP REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang