01. Upacara

20 1 2
                                    

Sebelum lanjut membaca, yok tekan bintangnya dulu! Jangan lupa comment juga ya readersku tercinta♡

Senin, 24 juli 2017

Suara bising terdengar disepanjang koridor...

"Anjir gua lupa bawa dasi!"

"Woi! Piket woi!"

"Ehh astaga! Gua kira hilang!"

"Ihh, apaan tuh di meja lo?! Eww tai cicak! "

"Uang kas naik seribu ya!! Jadi 2 ribu perhari!"

"Ehh ngantin yok! Upacara masih lama."

Yah, kira-kira begitulah bisingnya suara siswa-siswi yang terdengar disepanjang koridor. Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas.

"ECHA! CHA! WOI ECHA! Lah anjir gua dikacangin! ECHAA!!" merasa ada yang memanggil, Echa menoleh mendapati Rendi, tengah berlari ke arahnya.

"Duhh, capek gua-huhh-lari dari ujung koridor... " ujar laki-laki itu setelah berhasil menyusul Echa.

"Loh Rendi? Kok lari? Dikejar siapa lo? " tanya Echa dengan ekspresi yang dibuat-buat.

"Bukan dikejar, tapi ngejar. NGEJAR LO! Lagian dari tadi dipanggil-panggil bukannya noleh malah jalan terus. Tuli?!" ujar Rendi, ngegas.

Ternyata, Rendi mengejar Echa dari depan gerbang sekolah. Karena keadaan sekolah yang ramai Echa tidak mendengar Rendi yang sedari tadi memanggilnya. Alhasil, Rendi harus mengejar Echa hingga ke koridor sekolah.

"Ihh apasih malah ngatain. Kan rame, berisik. Ya gak denger lah.. Dahlah gua mau ke kelas. Bye!" jawab Echa judes.

"Lah ngambek dia. " gumam Rendi kembali menyusul Echa.

Rendi dan Echa itu sepupu. Mereka seumuran dan sekelas. Banyak yang tidak menyangka bahwa mereka berdua ini memiliki hubungan darah. Pasalnya, selain wajah mereka yang tidak ada mirip-miripnya, pribadi mereka juga jauh berbeda. Rendi itu kesabarannya setipis kertas dan cenderung bersikap dewasa. Sedangkan Echa adalah gadis yang mudah berbaur, pecicilan, bar-bar, tapi manja. Tak jarang ia bermanja pada Rendi. Untung semua tau kalau mereka itu sepupu, kalau tidak pasti sudah salah paham.

"Hai, Hello, Anyeong, selamat pagi~" sapa Echa ketika memasuki ruang kelasnya.

Kelas tampak sepi. Hanya ada Chaesar yang menjawab salam dari Echa dan menjadi satu-satunya penghuni kelas saat ini "Oi, pagi!".

"Lah kok sepi? Yang lain belom pada dateng?" tanya Rendi yang berdiri diambang pintu. Bisa-bisanya kelasnya masih kosong padahal hari ini hari pertama mereka dikelas XI.

"Tadi sih rame, tapi pada ke kantin. Kayak nggak tau aja lo kebiasaannya mereka semua." sahut Chaesar lalu kembali menatap ponselnya.

Dari dulu siswa kelas IPA 2 ini memang memiliki kebiasaan sarapan dikantin. Bahkan sampai sekarang kebiasaan itu masih dilakukan.

"Tumben lo gak ikut ngantin? Diet lo?" ucap Rendi seraya menghampiri Chaesar sahabatnya itu.

"Gak. Gua udah nitip sama Haikal."

"Babu lo setia bett yah..."

Haikal yang baru saja kembali dari kantin dengan dua kotak susu ditangannya mendengar hanya sepotong percakapan mereka "Siapa yang babu?"

"Rendi ngatain lo Kal. Katanya lo babu setianya Chaesar." ucap Echa mengompori.

"Wah kurang ajar ni anak, masa gua dikata babu..? Gua begini karena gua emang baik hati dan tidak sombong-" kata Haikal seraya menyerahkan satu kotak susu untuk Chaesar.

[Hiatus] Try Hard	|| Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang