CHAPTER 9

1K 77 45
                                    

CHAPTER 9

Setelah kejadian itu Sandy diberikan hadiah oleh ayah nya sebuah mansion mewah dan selain itu juga di beri sebuah wilayah yang berada di bawah naungan keluarga Istri

“ Hoaaamhh gara-gara tetua-tetua brengsek itu aku jadi begadang deh. ” ucap Sandy dengan langkah malas keluar dari kamar nya

“ Pagi Sandy-sama. ” ucap Walter yang sudah ada di samping pintu kamarnya

“ Pagi Walter, apa Diablo dan Ainz sudah memberi laporan? ” tanya Sandy

“ Sudah tuan berkas laporan nya ada di meja kerja anda, mari saya tunjukkan. ” ucap Walter dengan sadiki membungkuk

“ Nanti saja Walter sekarang aku mau mandi dulu, oiya tolong tunjukan jalanya ke arah kamar mandi. ” Ucap Sandy

“ Siap tuan. ” ucap Walter dan mulai berjalan untuk menunjukkan kamar mandi

Setelah beberapa menit berjalan akhir nya mereka sampai di kamar mandi

“ Perlengkapan mandi sudah saya siap kan tuan, kalau butuh sesuatu tinggal panggil saya melalu telepati. ” ucap Walter

“ Yayaya. ” ucap Sandy dengan cepat masuk kamar mandi

Setelah beberapa saat di kamar mandi akhirnya Sandy keluar dari sana

“ Yosh waktunya berkerja. ” ucap Sandy dengan semangat dan mulai melangkah menuju ruang kerja nya padahal tidak tahu dimana ruangan itu berada

Setelah berjalan lama dan tidak menemukan ruang tersebut malah yang ada dia menemukan sebuah kebun. Akhirnya Sandy memutuskan untuk beristirahat dikebun tersebut yang letaknya tidak dia ketahui

“ Arrrggh sebenarnya seberapa besar mansion ini sehingga aku tersesat. ” ucap Sandy dengan nada marah

“ Anu Sandy-sama apa yang anda lakukan di kebun belakang, tadi Albedo-san mencari anda. ” ucap Ram

“ Ah ternyata kau Ram, bisa kau tunjukan aku dimana ruang kerja ku?. ” tanya Sandy

“ Bisa tuan. ” ucap Ram dengan sedikit membungkuk

“ Dasar bocah bodoh kau kan bisa menggunakan kemampuan pendeteksi kehadiran mu, kau memang tolol Sandy. ” Ucap March

“ Diam kau ular sawah tua. ” jawab Sandy

Akhirnya Ram mengantar Sandy ke ruang kerja nya. Saat sampai di depan ruangannya Sandy mendengar suara beberapa orang yang dia kenal.

Duaaaar pintu ruangan tersebut hancur berkeping-keping karena di tendang Sandy

“ Yoooo semua maaaf membuat kalian menunggu. ” ucap Sandy dengan wajah polos nya

“ Sandy-sama mohon jaga sopan santun anda sekarang ada tamu penting untuk anda. ” ucap Albedo dengan mata melotot kearah Sandy

“ Maaf kan tingkah laku tidak sopan ini para maou sekalian. ” ucap Albedo dengan sedikit membukukan badan

“ Tidak masalah Albedo san, anak itu memang agak kurang sopan santun kepada kamu. ” ucap Falbium dengan nada malas

“ Nah para iblis-iblis sibuk ada urusan apa kalian menemui iblis pengangguran seperti ku, dan langsung ke intinya saja karena perutku sudah demo minta di isi. ” ucap Sandy dengan wajah serius

“ Kau rupanya tidak berubah ya Sandy, ucapan mu masih tetap saja kasar. ” ucap Ajuka

“ Ya seperti ini lah sensei kepribadian ku, nah langsung ke intinya saja dan cepat karena perutku lapar minta di isi. ” ucap Sandy dengan wajah serius ketika sudah duduk di kursinya

“ Sandy kau masih ingat kan dengan tawaran para tetua tentang menjadikan mu maou baru ? ” tanya Sirzeches

“ Iya aku masih mengingat nya, memangnya ada apa sensei? ” tanya balik Sandy

“ Para tetua iblis memutuskan akan tetap mengangkat mu menjadi maou tapi dengan syarat kau harus bisa mengalahkan ku dalam pertandingan rating game, bagaimana Sandy apa kau menerima? ” jelas Sirzeches

“ Heheheh rating game ya, tolong segera tentukan waktu dan tempatnya sensei aku setiap saat bisa. ” ucap Sandy dengan tanpa sadar membocorkan sedikit auranya

“ Umm sebenarnya apa yang di lakukan bocah ini selama beberapa tahun ini. ” ucap Falbium di dalam hati

“ Sandy-sama tolong turunkan aura anda saya susah bernafas. ” ucap Albedo dengan tubuh bergetar

“ Ahhhh maaf kan aku Albedo aku kelepasan. ” ucap Sandy dengan menggaruk-garuk kepala nya walaupun tidak gatal

“ Nah semua karena urusan kalian sudah selesai maka aku persilahkan untuk pergi perutku sudah memberontak minta di isi, dan untuk Sirzeches sensei aku sarankan untuk tidak menahan diri ketika di arena. ” ucap Sandy dengan senyum lebar

Karena mendengar pernyataan itu para maou bergegas pergi, Sandy dan Albedo pun pergi ke ruang makan untuk melakukan sarapan yang tertunda karena para maou bertamu

NOTE:

Terimakasih sudah mampir, jangan lupa vote, komen kalau ada kesalahan.

Ilustrasi MC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi MC

( makasih buat kak SmilerAvar karena sudah digambarkan)

Author

@Manusia_pendosa

Blue Dragon Sitri Family [ DROPPP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang